Jadi Pengedar, Simpan Ribuan Pil Zenith
PROKAL.CO, TANA PASER - Kedapatan menyimpan dan menjual jual obat-obatan keras jenis pil zenith yang peredarannya harus seizin pihak berwenang, seorang ibu rumah tangga bernama Itai (32), warga Desa Songka, RT 4, Kecamatan Batu Sopang, terpaksa harus merayakan Idulfitri di sel tahanan Polres Paser.
Itai nekat menjual pil zenith ini dengan dalih untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pasalnya, semenjak bercerai dengan suaminya, dia terpaksa menjadi penopang hidup keluarganya. Itai dibekuk anggota PAM Brimob yang berada di sekitar lokasi di mana pelaku tinggal.
Kasat Reskoba Polres Paser, AKP Ahmad Tonangi didampingi Kanit I Satreskoba Aiptu Joko Purnomo mengungkapkan, pengungkapan kasus ini berawal dari adanya laporan warga yang merasa resah dengan aktivitas pelaku yang diduga mengedarkan obat keras (zenith) itu di lingkungannya.
“Saat dalam perjalanan mendatangi rumah pelaku, anggota PAM Brimob tersebut melihat seorang pria baru saja keluar dari jalan setapak menuju rumah pelaku. Saat ditanya ternyata benar, pria tersebut baru saja membeli satu keping pil zenith dari rumah terlapor Itai Rabu (21/6) lalu,” ujar Ahmad Tonangi, Jumat (23/6).
Berbekal keterangan dari warga ini, kemudian anggota PAM Brimob langsung meminta saksi menunjukkan rumah terlapor dan mendapati pelaku sedang berada di rumahnya. Dari penggerebekan tersebut, ditemukan ribuan butir pil zenith siap edar serta barang bukti lainnya yang terlibat dalam bisnis tersebut.
“Dari rumah pelaku diamankan sebanyak 1.300 butir pil zenith, uang tunai sebesar Rp 285.000, 10 butir pil zenith yang terpisah, serta tas ransel hitam yang digunakan untuk menyimpan obat-obatan tersebut,” ungkap Kanit I Satreskoba Aiptu Joko Purnomo.
Selanjutnya, pelaku beserta barang bukti diserahkan ke Satreskoba Polres Paser guna pengembangan kasus selanjutnya. Joko mengungkapkan, dari satu keping zenith tersebut, terlapor menjual dengan harga Rp 30 ribu dan hanya memperoleh untung sebesar Rp 8 ribu per kepingnya.
“Pelaku merupakan pemain baru, dia mengaku baru satu bulan menjalankan bisnis ini karena himpitan ekonomi. Dalam transaksi pertama, pelaku menerima 500 butir zenith, kemudian kedua kalinya disuplai barang tersebut sebanyak 1.400 butir. Sisanya 100 butir telah laku terjual,” tutup Joko. (ian/cal/k1)
No comments:
Post a Comment