PROKAL.CO, TANA PASER - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tingkat petani swadaya di Kabupaten Paser masih stabil. Petani berharap agar harga TBS jangan sampai anjlok lagi. Apalagi, menghadapi Idulfitri ini, harga berbagai bahan kebutuhan pokok mulai merangkak naik.
Saat ini harga TBS di loading berkisar Rp 1.440 per kilogram, sementara harga di pabrik Rp 1.500 per kg. Meski harga buah sawit masih stabil, namun petani masih harus menghadapi musim trek buah di mana produksi sawit menurun.
“Petani sawit swadaya belum bisa menikmati harga sawit meski saat ini harga tinggi. Karena, produksi TBS sawit masih rendah. Tanaman kelapa sawit berbuah tidak normal atau panennya sedikit,” kata M Yahya, salah satu petani sawit di Desa Lolo, kemarin.
Dia berharap agar buah sawit kembali normal. Mengingat, harga sawit cukup bagus sehingga petani sawit bisa menikmati hasil tanamannya. Diakuinya, harga sawit sempat melambung di akhir tahun 2016 lalu yakni sempat di atas Rp 1.800 per kg. Harga TBS saat ini, dia menyebut, turun Rp 40 per kg dibandingkan minggu lalu.
“Harga jual TBS sawit di loading turun Rp 40 dari harga minggu lalu. Sebelumnya masih Rp 1.490. Harapan kita, hasil panen sawit ini dapat dimanfaatkan Lebaran. Tapi kalau harga terus turun, sangat tidak memungkinkan lagi,” ungkapnya.
Petani lainnya, Rusdi menyampaikan, harga sawit di Lolo dalam berapa pekan ini masih stabil. Dirinya pun berharap agar harga sawit bisa kembali naik di bulan Ramadan ini.
Namun, tambah Rusdi, petani yang memiliki kebun yang tidak luas tentu merasakan dampak dari trek buah sawit. Ini karena hasil panen bisa turun hingga 70 persen.
“Harapan kami sebagai petani kecil, harga sawit naik dan masa penurunan hasil buah segera berlalu hingga kami bisa merasakan hasil panen sawit,” katanya. (apy/cal/k1)
Namun, tambah Rusdi, petani yang memiliki kebun yang tidak luas tentu merasakan dampak dari trek buah sawit. Ini karena hasil panen bisa turun hingga 70 persen.
“Harapan kami sebagai petani kecil, harga sawit naik dan masa penurunan hasil buah segera berlalu hingga kami bisa merasakan hasil panen sawit,” katanya. (apy/cal/k1)

No comments:
Post a Comment