PROKAL.CO, TANA PASER - Badai defisit akibat adanya pemangkasan dana transfer dari pusat, masih terasa hingga saat ini. Salah satu dampak dari badai defisit itu adalah terpangkasnya sejumlah kegiatan paket pekerjaan pembangunan infrastruktur. Bahkan, ada anggaran yang harus ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Misalnya, rehab bangunan eks kantor lurah dan puskesmas yang ada di bilangan Jalan Hasanuddin, Tanah Grogot, tidak jauh dari simpang lima Kandilo Plaza.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Paser Pos di lapangan, bangunan yang seyogianya akan direhab itu telah mendapat alokasi anggaran Rp 1,2 miliar. Namun, karena adanya kebijakan terkait adanya pemangkasan anggaran, akhirnya kegiatan yang sempat dilaksanakan terhenti atau tidak tuntas dikerjakan. Walhasil, bangunan yang baru dibongkar atapnya itu terlihat terbengkalai dan sempat menjadi pertanyaan warga yang kebetulan melintas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser, Bachtiar Effendi saat ditemui di ruang kerjanya membenarkan, kegiatan rehab bangunan eks kantor lurah dan puskesmas itu terhenti karena imbas dari defisit keuangan pada tahun 2016 lalu. Progres pembangunannya pun baru 6,98 persen dan itu pun baru dibayar tahun ini.
“Rehab Kantor Lurah Tanah Grogot itu nilai kontrak pekerjaannya pada 2016 sebesar Rp 1,2 miliar. Karena imbas defisit, proyek setop sampai progres 6,98 persen dan baru dibayar tahun ini dengan nilai uangnya Rp 83,819 juta meliputi pekerjaan bongkaran, pekerjaan balok, kolom, dan slop,” bebernya.
Sementara untuk kelanjutannya, sambung Bachtiar, pada tahun 2017 ini belum dianggarkan karena pihaknya kini fokus membayar utang. Mudah-mudahan tahun depan bisa dilanjutkan kembali. (ian/cal/k1)
No comments:
Post a Comment