Jalan di Pasar Senaken Tergenang Air
PROKAL.CO, TANA PASER - Drainase di Pasar Induk Penyembolum Senaken perlu mendapat sentuhan normalisasi. Pasalnya, semenjak enam tahun lalu, drainase pasar terbesar di Kabupaten Paser itu belum pernah dibenahi. Padahal, normalisasi drainase pasar induk semi tradisional itu pernah diusulkan pada tahun 2012-2013.
Berdasarkan pantauan Paser Pos di lapangan, karena drainase yang tidak maksimal, sejumlah jalan yang ada di lingkungan lapak penjual sayur dan kelontongan yang tidak jauh dari lapak penjual ikan, tergenang air. Hal ini berdampak pada omzet penjual. Mungkin ini yang memicu para pedagang sayur nekat menggelar lapaknya di pinggir jalan poros pasar tersebut.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Penyembolum Senaken, Gimrod Purba mengungkapkan, keinginan untuk mendesain ulang petak lapak pedagang sayur dan normalisasi drainase, pernah diusulkan melalui Dinas Cipta Karya pada tahun 2013 silam. Namun entah mengapa, kemudian tidak kunjung terlaksana.
“Sudah pernah kita usulkan normalisasi drainase dan pembangunan petak pedagang sayuran, dengan harapan bisa lebih rapi karena kondisinya sudah kumuh, ditambah lagi ada genangan air saat hujan,” ujar Gimrod, Minggu (4/6).
Dalam sebuah kesempatan kunjungan ke pasar tersebut, Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah pernah meminta kepada dinas terkait untuk meningkatkan pengelolaan pasar. Hal ini agar pasar menjadi bersih, nyaman, dan aman, sehingga interaksi antara pedagang dan pembeli bisa semakin meningkat dan memberikan manfaat lebih bagi pedagang.
“Penataan harus dilakukan dengan maksud semuanya menjadi baik, tertata, dan teratur. Ujung-ujungnya adalah kenyamanan semua pihak, baik pedagang maupun pembeli. Jika sudah demikian, otomatis PAD Paser dari retribusi yang dipungut dari pasar meningkat,” jelas Mardikansyah.
Seperti diketahui, meski dengan segala keterbatasan yang ada, Pasar Penyembolum Senaken tetap berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada 1.951 pedagang yang terdata dan beraktivitas di pasar. Terkait kontribusi PAD, pada tahun 2013 sebesar Rp 1,6 miliar, 2014 dengan kontribusi Rp 1,8 miliar, dan tahun 2015 lalu sebesar Rp 2 miliar lebih. (ian/cal/k1)
No comments:
Post a Comment