Ada Mutasi dan Isi Kekosongan
PROKAL.CO, TANA PASER – Menjelang libur panjang Idulfitri, Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi melantik 102 pejabat dari level pengawas, administrator, dan pimpinan tinggi pratama, di pendopo bupati kemarin (22/6). Dari jumlah tersebut, lima orang merupakan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) yang telah mengikuti lelang terbuka.
Mereka adalah Untung yang menjabat kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP). Madju Pangihutan S sebagai kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Murhariyanto selaku kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amininsyah Har memegang posisi kepala Dinas Ketahanan Pangan, dan Abdul Basyid diamanahi kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Paser AJi Sayid Fathur Rahman mengatakan, ada 14 jabatan yang kosong karena ditinggal pensiun oleh pejabat sebelumnya. Dan mereka yang terkena non-job, kembali dilantik mengisi kekosongan tersebut. Sisanya pejabat yang dirotasi.
Masih ada enam lagi pejabat yang non-job. Rencananya, kata Fathur, dilantik pada mutasi berikutnya, paling lambat September. “Pada dasarnya, kita tidak ingin sering mutasi karena menginginkan siapa saja berkesempatan bekerja. Tetapi, jika ada jabatan kosong, harus diisi sehingga berdampak pada jabatan yang lain. Setelah diamati sesuai kebutuhan, pejabat tersebut harus siap ditugaskan di tempat yang dianggap cocok dan sesuai kompetensinya,” kata Fathur.
Dia menambahkan, tujuan mutasi ialah membentuk organisasi yang kuat, bekerja dengan baik, dan menyesuaikan kebutuhan. Kadang, kata dia, diduga seorang pejabat A mampu mengisi Eselon IV, ternyata kemampuannya layak di Eselon III, maka tidak salah jika dia naik pangkat. Begitu juga sebaliknya. Ada yang tidak mampu, namun biasanya ditempatkan di jabatan yang kurang berisiko, bukan seperti di pelayanan publik.
Sementara itu, bupati berpesan para pejabat yang dilantik mengerahkan segenap potensi untuk mempertahankan kinerja dan produktivitas masing-masing. “Tentukan target kinerja yang ingin dilakukan, rumuskan langkah-langkah yang paling efisien dalam mencapai target tersebut. Masyarakat tidak mudah menerima alasan pemerintah menghadapi defisit keuangan yang menyebabkan kemampuan membangun berkurang. Masyarakat selalu berharap, setiap masalah harus segera diatasi. Karena itu, dalam bekerja, saya berharap saudara tidak selalu berlindung di balik alasan keuangan yang defisit,” tutupnya. (*/jib/ica/k16)
No comments:
Post a Comment