PROKAL.CO, TANA PASER – Sungai Kandilo di Kabupaten Paser diduga tercemar limbah. Warga di Jalan Kandilo, Tana Paser, Abdul Rahman, menuturkan bahwa beberapa hari terakhir, aliran air Sungai Kandilo yang tepat di belakang rumahnya terlihat bercampur cairan hitam yang menyerupai oli atau minyak mentah. “Belum tahu apakah itu limbah atau tumpahan oli kapal, yang jelas warga sekitar sudah tidak berani mengonsumsi air sungai,” ujarnya kemarin (11/4).
Dikonfirmasi Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser, Romif Erwinadi mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab munculnya limbah atau oli yang ramai disebutkan warga. Fenomena perubahan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo selama 2016 dan 2017 dipresentasikan DLH besok (hari ini, Red) bersama instansi terkait. Sementara pihaknya hanya menemukan mikroba atau makhluk bakteri kecil yang dapat mengontaminasi air.
“Kami belum bisa menyimpulkan apa penyebabnya karena uji sampel belum rampung. Seluruh stakeholder akan hadir termasuk PDAM, mohon kehadiran rekan-rekan pers,” tutupnya. Diketahui pada akhir 2017, Direktur PDAM Tirta Kandilo Paser Muhammad Zam Zami pernah mengatakan aktivitas pertambangan batu bara di Paser sangat memengaruhi kualitas air baku dari sungai. Ini terbukti dari hasil kadar air sungai yang kekeruhan air atau istilah hidrologi disebut Nephelometric Turbidity Units (NTU) mencapai 3.000 NTU.
Tetapi, sejauh ini, dia menyebut, air Sungai Kandilo masih aman. Berdasar standar teknis, seharusnya kadar NTU yang digunakan untuk air baku standar maksimalnya 200 NTU. (/jib/iza/k16)
No comments:
Post a Comment