Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Jenazah Reno Ayu Budi Pangestu, 23, yang ditemukan tewas dalam posisi tergantung di lokasi proyek Stadion Km 6 menurut Pemilik Toko Buku Ikhlas Muklis, Minggu (1/4/2018), telah diberangkatkan ke Mojokerto, Jawa Timur, sekitar pukul 03.00 Wita.
“Berangkat dari sini (Tanah Grogot) sekitar pukul 12.00 Wita, kalau lewat jam 12.00 menurut travel sampainya disana (Mojokerto) bisa malam, kelamaan lagi yang menunggu di sana. Kenapa dibawa kesana? Karena keluarga di Mojokerto yang minta Ayu dikuburkan disana,” kata Muklis.
Setelah divisum, jenazah Ayu langsung diberangkatkan dengan didampingi satu orang, yakni Suliono, Pakdenya.
Saat kabar karyawannya tewas (Ayu) ramai dibincangkan di sosial media (sosmed), Muklis mengaku dalam perjalanan dari Balikpapan ke Tanah Grogot.
Untuk diketahui, Ayu adalah satu dari enam karyawan Muklis yang bekerja di dua Toko Buku Iklas, pertama di Lantai III Kandilo Plaza yang buka sampai sore, sedangkan di Jalan Pangeran Menteri RT 04 Tanah Grogot dari pagi hingga pukul 22.00.
Enam karyawannya dibagi 3 shift, dua shift diantarnya untuk di toko buku di Jalan Pangeran Menteri.
“Setiap 3 hari sekali kita rolling. Dan kemarin (Sabtu,31/3/2018), Ayu kena jatah di Kandilo Plaza, waktu itu posisi saya di Balikpapan. Nah, anak-anak (karyawan) bilang Ayu keluar toko pukul 12.00, biasa ngomong keluar untuk keperluan apa, yang kemarin itu tidak cerita apa-apa, tahu-tahu keluar dan tidak kembali,” kata Muklis mengungkapkan penjelasan temannya Ayu.
Saat kejadian itu ramai di sosmed, pihak keluarga Suliono dan rekannya tidak tahu bahwa yang tewas itu adalah keponakan atau rekan kerjanya.
Menjelang magrib, baru keluarga Suliono tahu karena dalam jok sepada motor S 2190 VF ditemukan dokumen pindah Ayu ke Mojokerto.
“Sudah hampir dua tahun keponakan teman saya itu ikut kerja, anaknya tidak pernah macam-macam, tidak tertutup makanya teman-temannya tahu kalau Ayu sempat sibuk mengurus kepindahannya. Anak itu juga ceria dan taat beribadah, itu yang membuat teman-temannya tidak menyangka kepergian seperti itu,” ungkapnya.
Namun dalam 4 hari terakhir, Ayu tidak tidak seceria yang biasanya. Apa masalahnya tidak Ayu ceritakan ke rekan kerjanya. Saat keluar dari toko, Ayu tidak membawa ponsel dan tasnya.
“Karyawan saya dimintai keterangan. Infonya Ayu ada browsing simpul tali temali di ponselnya, jadi Ayu diduga bunuh diri,” sambungnya.
Stadion Km 6 itu sangat sepi dan terkesan angker, sehingga Muklis mengaku heran mengapa karyawannya berani kesana sendiri.
Jika tidak ada wakar (penjaga-red) stadion yang melihat sepeda motor Ayu, maka jenazah Ayu tidak ditemukan.
“Ada petugas yang menjaga aset pemerintah daerah di sana, saat lewat dia melihat sepada motor parkir. Curiga, dia dicek ke seluruh ruangan, ternyata melihat pemandangan seperti itu,” tambahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Paser AKP Bambang Hardiyanto saat dikonfirmasi melalui ponselnya mengatakan belum mendapat penjelasan resmi tentang penyebab tewasnya Ayu. (*)
No comments:
Post a Comment