Friday, June 30, 2017

Dua Desa Rawan Malaria

PROKAL.COTANA PASER – Pencegahanpenyakit malaria terus dilakukan Dinas Kesehatan (Diskes) Paser. Antisipasi telah dilakukan di hampir seluruh kecamatan, termasuk pendataan penderita. Sayangnya, hal itu tak berlaku di Desa Muara Toyu, Kecamatan Long Kali. Kawasan tersebut berada pada perbatasan Paser dan Penajam Paser Utara (PPU).
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P3), Diskes Paser Amperawati mengaku telah berkoordinasi dengan Diskes PPU untuk melakukan penanganan bersama.  “Desa Muara Toyu memang berada di perbatasan. Warga kerap berobat ke PPU dibanding ke Paser karena jarak tempuhnya yang lebih dekat. Hal itu yang menyebabkan penderita malaria di sana sulit terdata,” ucapnya.
Jajarannya, sebut Amperwatu, dihadapkan pada sulitnya akses tersebut. Imbasnya, ada daerah yang belum menerima pengobatan. Lokasinya di permukiman sekitar PT Fajar Surya Swadaya (PT FSS) Long Kali.
“Kami menunggu balasan atas surat yang dikirimkan ke Diskes PPU. Jika sudah ada tanggapan, kami akan bersama-sama turun untuk memeriksa serta memberikan pengobatan. Semua fasilitas telah disiapkan PT FSS,” ungkapnya.
Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Diskes Paser Eko Ariyanto menjelaskan, warga dua desa di Long Kali rawan terjangkit malaria. Keduanya adalah Desa Lambakan dan Muara Toyu. Namun baru-baru ini, jajarannya telah melakukan pemeriksaan, sehingga kasus malaria mengalami penurunan.
“Sebanyak 635 warga di Desa Lambakan telah memperoleh pengobatan, begitu juga Desa Pinang Jatus yang aksesnya sangat sulit. Untuk kasus malaria, paling tinggi terjadi di permukiman yang berdekatan dengan hutan,” jelas Eko. (*/ns/ica/k9)

No comments:

Post a Comment