Thursday, November 30, 2017
Warga Dusun Pasero Tolak Kualitas Bangunan KAT
Fondasi Sangat Tidak Layak
PROKAL.CO, TANA PASER – Proyek Kementerian Sosial (Kemensos) untuk pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kaltim, dikeluhkan warga. Proyek pembangunan rumah adat sebanyak 57 unit sebesar Rp 1,8 miliar dan pembangunan fasilitas umum mandi, cuci, kakus (MCK) senilai Rp 49 juta.
Keluhan disampaikan penerima bantuan, yakni warga Dusun Pasero, RT 05, Desa Kerang Dayu, Kecamatan Batu Engau. Kepala Desa Kerang Dayu Ferry Irawan mengatakan, bangunan yang sudah rampung, dianggap tidak sesuai anggaran yang digelontorkan. Pasalnya, rumah panggung seluas 5x6 meter persegi dari kayu ulin, fondasinya sangat rawan roboh.
“Pihak desa mewakili masyarakat tidak mau menerima bangunannya. Lihat saja tiang dan tongkat fondasi, hanya disambung paku, bagaimana jika ada angin kencang?” ujarnya, kemarin (28/11).
Selain itu, tiang bangunan hanya diletakkan di atas tunggul pohon. Ini diangap tidak masuk akal dalam struktur bangunan. Demikian juga dinding rumah yang bahannya bukan dari kayu papan yang lebih kuat dan tahan lama. Justru memakai GRC board.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Paser Ningsih mengatakan, hanya membantu menyediakan lahan seluas 115 hektare, berupa kawasan budidaya kehutanan (KBK) diubah menjadi areal penggunaan lain (APL).
“Di luar itu, Dinas Sosial Kaltim yang bertanggung jawab. Kami sudah mengecek ke sana. Dalam perjanjian harusnya selesai dibangun 57 unit, ternyata baru 56 unit selesai, spek bangunan di luar kuasa kami,” terang Ningsih.
Melihat kejadian ini, dia berharap bantuan Kemensos ke depan yang diperuntukkan untuk daerah. Bisa menunjuk daerah sendiri sebagai penangunggung jawab atau tugas pembantuan (TP), bukan melalui pihak provinsi. (/jib/waz/k9)
Simpan Pil Koplo, Tiga Pria Diamankan
DITANGKAP: Ketiga pria yang kedapatan menyimpan pil yurindo diamankan Satreskoba Polres Paser berikut barang buktinya.
TANA PASER - Jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Paser terpaksa mengamankan tiga pria yang kedapatan menyimpan obat keras jenis yurindo, belum lama ini (20/11). Ketiga pria yang diamankan itu berinisial Ug, Im, dan Mn. Mereka diamankan di Gang Sawitan, RT 9, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Tanah Grogot.
Dari tangan ketiga pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, seperti dua bungkus plastik klip yang berisi 200 butir obat jenis yurindo yang berbentuk bulat pipih berlogo huruf Y, satu buah plastik warna hitam, satu unit handphone, dan uang tunai sebesar Rp 740 ribu.
“Ketiga pria ini diamankan karena terbukti menyimpan obat keras yang dilarang di Gang Sawitan, RT 9, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Tanah Grogot,” ujar Kasat Reskoba Polres Paser AKP Ahmad Tonangi, Rabu (29/11).
Keberhasilan pengungkapan kali ini, menurut Ahmad Tonangi, berkat informasi yang disampaikan masyarakat bahwa di Gang Sawitan sering terjadi transaksi jual beli obat keras yang dilarang peredarannya. Setelah ditindaklanjuti ternyata benar, ada tiga pria yang kedapatan menyimpan obat keras.
“Setelah dilakukan penggeledahan, dari tangan Ug ditemukan dua bungkus plastik klip yang berisi 200 butir obat jenis yurindo, satu buah plastik kresek warna hitam, satu unit HP, dan uang tunai sebesar Rp 740 ribu,” ujar Ahmad Tonangi.
Barang bukti juga didapat dari pelaku lain berinisial Im dan Mn, masing-masing 18 linting. Di mana setiap lintingnya berisi 4 butir obat jenis yurindo atau sebanyak 72 butir, 1 plastik berwarna putih, 1 satu unit handphone, uang sebanyak Rp 15 ribu, dan 33 butir obat jenis yurindo.
“Saat ini ketiganya sedang menjalani pemeriksaan penyidik. Karena perbuatannya, pelaku dijerat pasal 197 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” tutup Ahmad Tonangi. (ian/cal/k1)
Pendidikan dalam Ajaran Islam
PROKAL.CO, CATATAN: RESTU AULIA
(Kepala Biro Humas Pondok Pesantren
Trubus Iman Padang Pengrapat, Tanah Grogot)
Trubus Iman Padang Pengrapat, Tanah Grogot)
AJARAN Islam meliputi aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Islam memperhatikannya dengan porsi sangat besar. Bahkan, keseluruhan ajaran Islam bersumber dari Alquran dan Al Hadis merupakan materi pendidikan dan ilmu pengetahuan yang luar biasa.
Mendidik adalah bagian dari integral seorang Muslim. Sejarah mencatat, selama 13 tahun, Rasulullah mendidik orang-orang beriman di Madinah. Sebuah fase pendidikan yang memiliki nilai-nilai historis yang luar biasa. Dengan bimbingan Alquran beliau mendidik sejumlah sahabat, sehingga mampu mencetak pribadi-pribadi agung yang kelak menjadi pendidik sejati, menawarkan nilai-nilai ke-ilahiaan penuh rahmat kepada dunia, sehingga membentuk jamaah yang memiliki keistimewaan dalam akidah, perilaku, dan tujuan hidup mereka.
Dalam Alquran Surat Al Jumuah Ayat 2 berbunyi: “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf, seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (As Sunnah). Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (Al Jumuah:2).
Berbicara tentang pendidikan tampaknya belum lengkap bila seorang guru tidak dilibatkan di dalamnya. Ayat di atas jelas melukiskan peran guru dalam membimbing manusia menuju jalur yang benar. Sehingga selamat dari jalan yang sesat. Dalam perjalanan hidupnya, Rasulullah SAW pun menugaskan Jafar bin Abu Thalib ke Habasyah dan Mushab bin Umeir ke Yastrib untuk mendidik penduduk Yastrib yang telah memeluk agama Islam.
Betapa mulianya menjadi guru, karena kemuliaannya itu sampai-sampai guru mendapatkan sanjungan dan gelar kehormatan dari Rasulullah. Salah satunya adalah “Kada Al-Mudarrisu an Yakuna Nabiyyan”, hampir-hampir guru itu seperti nabi.
Maka, andaikata ada nabi setelah Nabi Muhammad, guru itulah nabinya. Tanggung jawab guru sangatlah besar, guru tidak hanya sebatas mengajar kurikulum pelajaran saja, tetapi menciptakan lingkungan pendidikan yang baik dengan memberi contoh dan suri teladan yang baik bagi peserta didiknya. Dalam hal ini, Cooper mengemukakan empat kompetensi yang harus dimiliki guru. Pertama, memiliki pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia. Kedua, pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dikuasainya. Ketiga, sikap yang tepat tentang diri sendiri, dan terakhir keterampilan teknik mengajar.
Dari keempat kompetensi di atas hendaknya benar-benar harus diresapi seorang guru karena bagaimanapun guru merupakan objek figur dan idola bagi peserta didiknya. Namun ironisnya, dalam situasi sekarang, tugas dan tanggung jawab guru sebagaimana dikemukakan oleh Cooper di atas, tampaknya belum banyak dilakukan para guru. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus yang terjadi belum lama ini, di beberapa lembaga pendidikan, seperti menganiaya peserta didik, bahkan kasus yang sering kita dengar mencabulinya. Baru-baru ini ada seorang guru melakukan hal tersebut, sungguh sangat memalukan, bahkan merusak citra guru.
Kasus itu menggambarkan guru tersebut tidak menguasai materi yang akan disampaikan, bahkan urak-urakan di depan peserta didiknya. Padahal para guru sering kali mengikuti pelatihan-pelatihan soft skill di luar daerah, sampai saat ini tidak ada output-nya yang membangggakan peserta didik di Kabupaten Paser. (/jib/waz/k9)
Tanah Grogot Dikepung Banjir
BPBD: Terbesar Sepanjang 2017
BANTU WARGA: BPBD mengevakuasi korban banjir terparah di Jalan Pangeran Mentri, Kecamatan Tanah Grogot, Minggu (26/11) lalu. (IST/KP)
PROKAL.CO, TANA PASER – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser saat ini dalam posisi siaga I. Hal itu dikarenakan Kecamatan Tanah Grogot dikepung banjir setinggi 60 sentimeter (cm). Puluhan rumah tergenang, warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Paser Edward Effendi menuturkan, banjir kali ini terparah sepanjang 2017. Selain lokasi langganan banjir, ternyata ditemukan lokasi baru yang sebelumnya jarang terkena meskipun hujan deras. “Biasanya banjir paling tinggi hanya 30 cm dan warga tidak perlu dievakuasi. Dua hari ini anggota bersiaga di kantor untuk mengantisipasi dampak banjir,” ungkapnya.
Pusdalop BPBD menurunkan 50 personel untuk membantu evakuasi warga mengamankan barang-barang berharga pada Senin (27/11) dini hari. Satu perahu karet digunakan untuk evakuasi, serta dua perahu karet lainnya sengaja disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Edward menuturkan, banjir terparah terjadi di Jalan Pangeran Mentri, Gang 49, RT 9. Sebanyak 450 rumah dilaporkan terkena banjir. “Banyak yang tidak sadar banjir sudah memasuki rumah-rumah mereka. Kami bangunkan mereka dan dievakuasi ke rumah warga yang masih aman,” ungkapnya.
Titik banjir terjadi di Kelurahan Tanah Grogot, terjadi di Jalan Bhayangkara, Jalan Rawa Sari, Jalan Paya Rupiah, dan Jalan Pangeran Mentri Gang 49 dan Gang 50. Kemudian beberapa titik di wilayah lainnya, yakni di Jalur dua Kilometer 4, Jalan Raya Desa Senaken, dan Perumahan Jone Indah.
Berdasarkan data banjir 2017 yang dihimpun di Pusdalop BPBD, banjir melanda 16 desa di 6 kecamatan, Kabupaten Paser. Puncaknya Juli hingga akhir November 2017. (*/ns/waz/k9)
Wednesday, November 29, 2017
PGRI Usul Penambahan Gaji Guru
PROKAL.CO, TANA PASER – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser Murhariyanto yang ditemui setelah apel peringatan Hari Guru menuturkan, kesejahteraan guru terus menjadi prioritas. Saat ini pihaknya berupaya memenuhi hak-hak guru, terutama kepada guru yang berada di daerah-daerah terpencil.
“Kami fokus kesejahteraan guru yang mengajar di daerah terpencil. Begitu pula hak-hak guru juga akan dipenuhi,” ujar Murhariyanto, Senin (27/11).
Menurut dia, kesejahteraan para guru di Kabupaten Paser sudah cukup baik. Terlihat dari pendapatan guru yang diberikan Pemkab Paser. Setiap bulan sudah dapat memperoleh gaji di atas Rp 2 juta.
“Walaupun sama-sama sarjana, gaji guru mendapatkan Rp 2,2 juta per bulan. Guru di daerah terpencil ditambahkan Rp 750 ribu dan semi terpencil Rp 500 ribu,” jelasnya.
Di bagian lain, Ketua PGRI Kabupaten Paser M Yunur Syam menjelaskan bahwa kesejahteraan guru di tingkat dasar tidak perlu diragukan. Daerah Kabupaten Paser cukup baik dalam memperhatikan para guru. Namun, Yunus menaruh perhatian kepada nasib guru yang mengajar pendidikan menengah.
“Sejak kewenangan dialihkan ke provinsi sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014, banyak keluhan. Wajar saja karena gaji yang diperoleh berbeda jauh semasa di bawah kewenangan pemerintah kabupaten,” ujarnya.
PGRI Kabupaten Paser berinisiatif mengusulkan permohonan penambahan pendapatan guru SMA/SMK kepada bupati Paser. Usulan itu sama juga dilakukan kabupaten lain di Kaltim, seperti Bontang, Berau, dan Mahulu. Tujuannya untuk meringankan beban para pengajar. (*/ns/waz/k9)
4.848 PTT Bakal Dirasionalisasi
APBD 2018 Melemah
PROKAL.CO, TANA PASER – Setelah APBD Perubahan 2017 pemkab disepakati, DPRD Paser setuju adanya moratorium (penundaan) penambahan pegawai tidak tetap (PTT), serta sejumlah PTT yang masuk pada 2017 tidak terbayarkan full honornya, bahkan ada yang rela tidak digaji. Kemungkinan pada APBD Murni 2018 semakin di ujung tanduk, yakni pengurangan PTT.
Kabar itu setelah anggaran untuk mengalokasikan pembayaran PTT tambahan pada 2017 dipastikan seret. Bahkan, jika bisa dibayarkan, konsekuensinya tambahan penghasilan pegawai (TPP) PNS atau insentif harus rela terpotong. Jelas itu menjadi gejolak dan simalakama bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Dari data Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Paser yang diperoleh DPRD Paser. Jumlah PTT OPD hingga kecamatan mencapai 4.848. Sementara data terakhir yang digaji Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD), hanya berjumlah 4.070. Diperkirakan bakal bertambah jumlahnya sekitar 170 orang jika moratorium tidak dibatalkan.
Saat dikonfirmasi, Ketua TAPD Paser Aji Sayid Fathur Rahman mengatakan, kebijakan anggaran PTT masih digodok. Mengarah pada penyesuaian kebutuhan, baik sisi kualitas maupun kuantitas. Sembari menunggu sistem informasi analisis jabatan (anjab) berjalan di seluruh OPD. “Ada pengurangan atau tidak, kami belum bisa menyebutkan sekarang,” ujar Fathur belum lama ini.
Ditemui terpisah, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Paser Muhammad Saleh membenarkan pernyataan ketua TAPD. Dia mengatakan, bukan bermaksud dihilangkan anggaran tersebut, namun lebih pada rasionalisasi personel sesuai kebutuhan OPD. Misal Satpol PP kekurangan personel, tidak mungkin buka penerimaan karena tidak ada anggarannya. Opsinya PTT di OPD lain dipindah.
“Ini agar lebih proporsional penyebaran PTT di tiap OPD. Sudah beberapa tahun ini tidak ada penerimaan PNS, hanya PTT. Sedangkan membayar gaji PTT melalui APBD, beda dengan PNS yang gaji dari pusat,” ujar politikus PDI Perjuangan tersebut. (/jib/waz/k9)
Kideco Beri Pelatihan Guru TK-PAUD
Tana Paser - PT Kideco Jaya Agung bekerja sama dengan PT Arjuna Cipta Kreatif dan UPT Dikbud Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, menggelar pelatihan bertajuk “Memahami Tumbuh Kembang Anak dan Parenting” bagi guru Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Anak Usia Dini pada 18-19 November 2017.
Kegiatan pelatihan yang diikuti sebanyak 58 peserta yang berasal dari 19 TK dan PAUD se-Kecamatan Muara Komam itu, menghadirkan dua narasumber, yakni Seno Daud Muhammad M.Pd dan Arin Wahyu Agustin S.Sos.
Kepala UPT Dikbud Kecamatan Muara Komam Muhammad S.Pd mengatakan kegiatan pelatihan ini merupakan wujud kerja sama dan kepedulian Forum Komunikasi Tingkat Pimpinan Kecamatan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Ia juga memberikan motivasi kepada guru-guru agar terus semangat mendidik anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Pendidik di lembaga TK/PAUD memiliki peran sangat penting dan strategis dalam pendidikan anak. Mereka harus berperan sebagai guru sekaligus orang tua bagi anak didiknya,” katanya.
Menurut ia, kehadiran pendidik bukan menggantikan orang tua, tetapi bersinergi dengan orang tua dalam mengemban amanat mendidik anak.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20/ 2003 menyatakan bahwa tanggung jawab pendidikan ada pada orang tua, pemerintah, dan masyarakat yang membentuk tiga pilar penting pendidikan.
Sejak tahun 2015, Kemendikbud membentuk Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga yang bertujuan mendukung kolaborasi yang antara orang tua dan sekolah untuk menyukseskan dan menyelaraskan program pendidikan.
Jadi, selain guru, orang tua wajib memahami tumbuh kembang anak usia dini, karena usia tersebut merupakan masa keemasan perkembangan sekaligus masa kritis anak yang harus disikapi dengan benar, tepat, dan bijaksana oleh guru dan orang tua.
Dua pemateri pada pelatihan itu memaparkan proses tumbuh kembang anak usia 3-6 tahun dari aspek perkembangan, standar perkembangan, perkembangan dasar, dan indikator perkembangan yang meliputi fisik atau motorik, sosial emosional, moral agama atau religi, bahasa, kognitif, dan seni daya cipta.
Keduanya juga menekankan bahwa tanpa kerja sama yang baik antara guru dan orang tua dalam mendidik, maka hasil yang diperoleh tidak akan pernah maksimal.
Peserta pelatihan diajak menyusun program kegiatan parenting di lembaga TK/PAUD (program semester), membuat topik atau tema kegiatan parenting, skenario kegiatan parenting day dan simulasi, serta rencana tindak lanjut pelatihan parenting oleh guru.(ant)
Galian Rusak Bahu Jalan
DPUTR Akan Tegur Pengawas Galian Fiber Optic
TANAM KABEL: Galian yang dianggap merusak badan jalan serta membuat pengendara yang melintas harus memperlambat laju kendaraannya.
TANA PASER - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser akan menegur pengawas galian fiber optic yang melakukan aktivitas di sejumlah ruas jalan perkotaan. Pasalnya, bekas galian tidak dikembalikan pada kondisi semula. Hanya ditimbun dengan tanah bekas galian.
“Pengawas pekerjaan galian ada bersurat ke kami (DPUTR), dan disarankan didampingi dalam melakukan pekerjaan galian kabel optik,” ujar Kepala DPUTR Kabupaten Paser Bachtiar Effendi, Selasa (28/11).
Disebutkan Bachtiar, salah satu provider mengajukan izin untuk melakukan penggalian kabel optik. Tapi sebelum memberikan izin, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi, seperti bersedia mengembalikan bekas galian pada kondisi semula. Ini karena bahu jalan yang ada di perkotaan dicor beton.
“Kami akan layangkan surat teguran kepada provider yang bersangkutan, jika dalam kenyataannya tidak dikembalikan ke kondisi semula. Dan kami sendiri akan mengecek, apakah bekas galian akan dikembalikan ke kondisi semula atau tidak,” ujar Bachtiar.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ada beberapa ruas jalan yang menjadi konsentrasi pekerjaan galian kabel, seperti ruas Jalan Kartini dan Sultan Abdurahman. (ian/cal/k1)
Paser Segera Integrasikan Sistem Perencanaan dan Sistem Keuangan
TANA PASER – Pemerintah Kabupaten Paser harus segera mengintegrasikan sistem perencanaan yang ada di Bappeda dengan sistem keuangan atau Simda di BPKAD agar memudahkan monitoring kegiatan di setiap Perangkat Daerah.
Hal ini disampaikan Sekda Fathur Rahman saat membuka sosialisasi sistem informasi monitoring dan evaluasi Tepra Kabupaten Paser tahun 2017 yang berlangsung di ruang rapat Sadurangas, Rabu (29/11). Terkait hal ini, kata Sekda, Paser berada beberapa tahun di belakang Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang sudah menerapkannya sejak 2015.
Sekda menyampaikan bahwa jika ini sudah terintegrasi, ditambah aplikasi Tepra berjalan dengan baik, maka pada tahun 2018 monitoring akan mudah dilakukan untuk melihat keterlambatan pelaksanaan kegiatan.
“Kita tahu bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh investasi. Jika investasi di awal tahun sudah jalan sebagaimana mestinya, yaitu sekitar 30 persen, maka peredaran uang sudah mulai, dan ekonomi menggeliat lebih awal, karena aktifitas masyarakat akan terpengaruh hal ini,” jelas Sekda, seraya menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Paser tahun 2016 negatif dan tertinggi di Kaltim.
“Berbagai masalah terkait monitoring kegiatan di Pemerintah Kabupaten Paser, saya instruksikan agar bisa diseriusi dan diatasi dengan segera,” Sekda berpesan.
Sosialisasi Sistem Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran atau Tepra ini menghadirkan Taufik, Kepala Bidang P3D Bappeda Provinsi Kalimantan Timur sebagai narasumber, dan berlangsung selama dua hari yaitu Rabu dan Kamis. Kegiatan ini diikuti pejabat perencana dan operator setiap Perangkat Daerah. (aks)
Sekda Banjir Ucapan Ulang Tahun
TANA PASER – Upacara peringatan Ulang Tahun ke-46 Korpri di Kabupaten Paser menjadi ajang yang spesial bagi Sekretaris Daerah Kabupaten Paser AS Fathur Rahman. Di tahun keduanya menjabat sebagai Sekda Paser, dia mendapatkan ucapan ulang tahun dari pegawai saat upacara dan parade de vile.
Sejumlah peserta parade menambahkan ucapan selamat mereka untuk Sekda yang hari ini (Rabu) tepat berusia 59 tahun. Ada yang menyampaikan dalam bentuk yel-yel, nyanyian pendek, maupun doa.
Bahkan ada dua instansi yang menyerahkan kado istimewa berupa kue dan bunga. Dinas Perikanan yang dipimpin Ina Rosana menyampaikan kue ulang tahun dan meminta Sekda meniup lilin. Tak mau kalah, penampilan parade Dinas PPKBP3A juga dipimpin Paulina Widyrani menyampaikan bunga kepada Sekda.
Ucapan selamat tidak berhanti sampai selesainya parade de vile, karena sebelum bubar Kepala Bagian Pemerintahan dan Humas M Tauhid mengambil alih microfon dari MC dan mempersembahkan tiga buah lagu untuk Sekda, salah satunya lagu selamat ulang tahun yang kemudian diikuti para Kepala Instansi.
Sebelum meninggalkan tempat, Wakil Bupati bersama seluruh pejabat yang hadir menyalami Fathur Rahman. Ini merupakan perayanaan ulang tahun yang spontan bagi Sekda, karena tahun 2016 lalu hal yang sama juga dilakukan saat upacara HUT ke-45 Korpri, meski lebih sederhana.
Sebagai informasi, sebelum menjadi Sekda Paser, Fathur Rahman sempat menduduki sejumlah jabatan penting di Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Paser. Di antaranya Asisten I Bidang Pemerintahan dan Asisten IV bidang Administrasi Umum Setprov Kalimantan Timur. Di Pemkab Paser, Fathur Rahman menjabat Asisten II bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kepala Bappeda. (aks)
Satpol PP Juara de Vile, PMI Donor Darah dan PPKBP3A Bazar
TANA PASER – HUT ke-46 Korpri tahun 2017 di bawah komando Dinas Perikanan berlangung meriah dengan beberapa kegiatan, baik yang sudah berlangsung beberapa minggu sebelum upacara, maupun yang dilaksanakan usai upacara HUT. Ada tiga kegiatan yang berlangsung pasca upacara, yaitu parade de vile, donor darah dan bazar.
Untuk parade de vile, kegiatan dengan menampilkan yel-yel selama tiga menit ini diikuti 33 peserta dari instansi Pemerintah Kabupaten Paser. Keluar sebagai juara I adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Paser yang mengungguli Dinas Perhubungan dan gabungan kecamatan, kelurahan dan Sekdes masing-masing di tempat kedua dan ketiga. Gabungan kecamatan, kelurahan dan sekretaris desa dikoordinir pelaksana tugas (plt) Camat Tanah Grogot M Tauhid, meskipun dua kecamatan lain yaitu Batu Sopang dan Kuaro tampil sendiri.
Parade de vile ini tidak hanya diikuti ASN, namun ada juga Pegawai Tidak Tetap atau PTT. Bahkan Dinas Sosial mengikutsertakan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Kegiatan lain, adalah donor darah yang dilaksanakan oleh Unit Trasfusi Darah Cabang PMI Kabupaten Paser. Donor darah yang berlangsung di lobi Kantor Bupati ini juga diikuti ASN dan PTT.
Sementara itu Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) menampilkan bazar dengan menjual produk ASN dan keluarga ASN. Menurut Kepala Dinas PPKBP3A, Paulina Widryani, seluruh penjualan bazar ini digunakan untuk membeli buku sekolah bagi anak-anak korban kebakaran di Desa Selengot beberapa waktu lalu. (aks)
Wabup Hadiri Upacara HUT Korpri, Sekda Jadi Irup
TANA PASER – Rangkaian peringatan Ulang Tahun ke-46 Korps Pegawai Republik Indoensia (Korpri) Kabupaten Paser, tiba pada acara puncak, Rabu (29/11) dengan digelarnya upacara di halaman Kantor Bupati Paser dan dihadiri para Aparatur Sipil Negara Kabupaten Paser. Bertindak selaku inspektur upacara, Sekretaris Daerah AS Fathur Rahman yang juga pimpinan tertinggi ASN di Paser saat ini.
Sekda membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo selaku penasehat nasional Korpri. Beberapa pesan Presiden yang disampaikan Sekda di antaranya Korpri yang diharuskan menjadi pilar utama pemersatu bangsa dan negara dengan ASN sebagai agen perekat kebhinekaannya.
“Kita ingin Korpri menjadi organisasi dengan budaya yang penuh inovasi dan kreatiftas, modern dan efisien, dan melayani dengan jiwa dan semangat Pancasila,” kata Sekda membacakan sambutan Presiden.
Terkait pembangunan, Presiden menggarisbawahi bahwa hasur dilakukan dari pinggiran sebagaimana tercantum dalam Nawacita. “Pembangunan dimulai dengan pemerataan infrastruktur fisik hingga pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Peran Korpri sangat vital sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah,” lanjutnya.
Sementara itu semarak upacara kelihatan dari antusias ASN yang menjadi peserta, serta tidak beranjak dari halaman kantor Bupati hingga acara tambahan selesai yaitu pembagian hadiah lomba dan parade de vile. Wakil Bupati Mardikansyah dan Sekda Fathur Rahman secara bergantian didaulat memberikan hadiah kepada pemenang lomba.
Hal lain yang tak kalah meriah adalah penampilan paduan suara dari gabungan Bappeda dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya. Bagi RSUD, ini adalah salah satu ungkapan kegembiran atas prestasinya yang baru saja dicapai sebagai rumah sakit dengan penilaian akreditasi paripurna.
Upacara ini juga dihadiri perwakilan organisasi, seperti TP PKK Kabupaten Paser, ada juga pimpinan Bankaltim Armiwingsih dan marketing BRI Cabang Tanah Grogot Tutah Noviriawati. (aks)
Tuesday, November 28, 2017
HET Elpiji Bersubsidi Turun Jadi Rp 21 Ribu
SUDAH SEPAKAT: Pendistribusian elpiji di sejumlah desa melalui pantauan Disperindagkop Paser. (IST/kp )
PROKAL.CO, TANA PASER - Harga Eceran Tertinggi (HET) liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji bersubsidi 3 kg di wilayah Kabupaten Paser akan menurun dari Rp 22 ribu menjadi Rp 21 ribu. Penurunan HET di tingkat pangkalan karena agen elpiji tidak lagi melakukan pengisian ke Balikpapan, tetapi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang akan beroperasi di Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Paser Ardiansyah melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Marwan Natsir. Dia menuturkan, sudah ada pemberitahuan PT Pertamina terkait pemindahan lokasi pengisian tabung melon tersebut.
“Rencananya HET elpiji 3 kg di Paser kami turunkan jadi Rp 1.000. HET di tingkat agen dari Rp 20 ribu menjadi Rp 19 ribu. Kemudian di pangkalan dari sebelumnya HET Rp 22 ribu jadi Rp 21 ribu,” ucap Marwan, Minggu (26/11).
Disperindagkop akan menggelar rapat pemindahan lokasi pengisian tabung gas bersubsidi dengan sejumlah dinas terkait. Tujuannya untuk menentukan kesepakatan berdasar zona wilayah daerah pendistribusian elpiji. Marwan menuturkan, petugas pangkalan sengaja diberikan kenaikan upah untuk menghindari kenakalan seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu.
“Keuntungan pangkalan sengaja dinaikkan dari Rp 2 ribu menjadi Rp 3 ribu. Di Balikpapan juga segitu keuntungannya, kami harap tidak ada lagi pangkalan melakukan kesalahan,” ungkapnya.
Terkait pangkalan nakal, Disperindagkop tidak akan memberikan surat teguran satu, dua, hingga tiga kali. Namun, dinas yang akan bertindak tegas memberhentikan pangkalan karena telah merugikan banyak konsumen di sejumlah wilayah. “Tidak ada lagi surat teguran, langsung kita cut aja. Karena banyak masyarakat yang mengantre ingin menjadi pangkalan,” tegasnya. (*/ns/waz/k16)
Tiga Wilayah Dikepung Banjir
Tunggu Tahun, Drainase Hanya Dianggarkan Rp 2 Miliar
DIKEPUNG: Salah satu titik banjir di jalan Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, Minggu (26/11). (Niken/KP)
PROKAL.CO, TANA PASER - Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, dikepung banjir setelah hujan deras selama empat jam. Desa Senaken dan Desa Jone, serta Kelurahan Tanah Grogot, mengalami banjir di sejumlah titik.
Pantauan Kaltim Post di lapangan, banjir setinggi 30 cm terjadi di tiga titik, yakni jalan menuju permukiman warga dan Kantor Desa Senaken, jalan menuju Perumahan Jone Indah di Desa Jone, serta jalan ke pemukiman di Jalan Paya Rupiah yang masuk Kelurahan Tanah Grogot.
Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Paser M Saleh yang memantau banjir di Desa Senaken menuturkan, tiga wilayah tersebut kerap menjadi langganan banjir. Terlebih memasuki musim hujan. “Apalagi Desa Jone dan beberapa titik di Grogot,” ucapnya, Minggu (26/11).
M Saleh menuturkan, banjir terjadi karena buruknya sistem drainase di sejumlah titik. Perbaikan mendesak perlu dilakukan. DPRD dan Pemkab Paser akan rapat membahas perbaikan drainase tersebut. “Insyaallah perbaikan drainase dianggarkan 2018 mendatang. Pada 2016 kemarin defisit, belum ada perbaikan. Ada Rp 2 miliar untuk mengatasi banjir di Desa Senaken dan Desa Jone. Tiap-tiap desa dianggarkan Rp 1 miliar. Memang belum mampu mengatasi permasalahan jika hanya diperbaiki dua titik itu. “Nanti maksimalkan anggaran perbaikan karena batas usulannya sampai Rp 5 miliar,” ungkapnya.
Di bagian lain, Amin, warga yang terkena banjir berharap, ada perhatian pemerintah mengatasi banjir di wilayahnya. Aktivitas masyarakat sangat terganggu. Apalagi banjir mulai masuk ke rumah.
“Saat hujan lebat, orang-orang lain bisa tidur dengan nyenyak. Kami justru harus begadang menyelamatkan perabotan rumah yang dapat rusak terkena air. Semoga Pak Bupati segera turun tangan mengatasi banjir,” harapnya. (*/ns/waz/k16)
Wabup: Tingkatkan Pengawasan Terhadap Narkoba
TANA PASER – Masalah
penyalahgunaan narkoba adalah menjadi kewajiban kita bersama untuk melakukan
pengawasan di lingkungan masyarakat. Terutama pada
usia remaja yang rentan melakukan penyalahgunaan narkoba tersebut. Hal ini
dikatakan Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah pada saat membuka Sosialisasi
Program Rehabilitasi dan Pascarehabilitasi.
Kegiatan yang digelar
Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur di Pendopo Kabupaten Selasa
(28/11), dihadiri sejumlah pimpinan Perangkat Daerah, Bintara Pembina Desa atau Babinsa, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Tokoh Masyarakat dan para ketua RT di Tanah Grogot.
Mardikansyah
mengatakan, Kabupaten Paser menduduki peringkat kelima penyalahgunaan narkoba
di Kalimantan Timur, sedangkan Provinsi
Kalimantan Timur sendiri saat ini menempati urutan ketiga secara nasional dalam
kasus ini.
“Nah ini wajib menjadi
perhatian kita bersama untuk menguatkan pengawasan. Hampir-hampir tiap hari
dilaporkan kepada saya, anak-anak sering tertangkap menggunakan lem, bahkan
sampai lem tikus pun dihisap. Kita harus saling waspada, kita juga punya anak
dan cucu, dan ini bisa terkena kepada siapapun,” ujarnya.
Ditambahkan
Mardikansyah yang juga sebagai Ketua Badan Narkotika Kabupaten, untuk di lingkungan pemerintah daerah, Badan
Narkotika Kabupaten bekerjasama dengan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah
(Labkesda) dan Satpol PP telah melakukan tes
urine kepada seluruh pegawai-pegawai upaya mendeteksi yang menggunakan narkoba.
(Humas – DD)
HUT Korpri, ASN Ziarah Makam Pahlawan
TANA PASER – Dalam
rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 Korps Pegawai Republik Indonesia menggelar
upacara dan ziarah kubur di Taman Makam Pahlawan (TMP) Daya Taka
yang terletak di kilometer 2 Tanah Grogot.
Upacara dipimpin Sekretaris
Daerah AS Fathur Rahman, dan dihadiri Sekretaris Dewan Abdul Kadir, serta Pimpinan
Perangkat Daerah dan diikuti jajaran PNS di lingkungan
Pemkab Paser, Selasa, (28/11) berjalan cukup hikmad dan
lancar.
Dalam upacara ini dilakukan peletakan
karangan bunga yang dilakukan Sekretaris Daerah AS Fathur Rahman, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan tabur bunga.
Fathur Rahman mengatakan prosesi upacara ini sebagai tanda
kehormatan dan penghargaan kepada para pahlawan pejuang Kabupaten Paser yang
telah gugur, berkorban untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. (Humas – DD)
Bupati Terbitkan Perbup SOTK Pemerintah Desa
TANA PASER – Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi telah menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 55 tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Pemerintah Desa dan Perangkat Desa. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Katsul Wijaya melalui Kepala Bidang Pemerintahan Desa Ali Nour Muhammad mengungkapkan hal ini saat ditemui beberapa waktu lalu, usai bertemu dengan Bupati untuk penandatanganan Perbup itu.
Di dalam Perbup ini, dijelaskan bahwa Pemerintah Desa adalah kepala desa, dibantu perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa, pelaksana teknis dan pelaksana kewilayahan. “Kedudukan perangkat desa penurut Perbup ini adalah unsur pembantu kepala Desa,” terang Ali Nour.
“Seperti Sekretaris Perangkat Daerah, Sekretaris Desa memiliki tiga urusan, yaitu tata usaha dan umum, keuangan, dan perencanaan. Pelaksana teknis memiliki urusan pemerintahan, kesejahteraan dan pelayanan, sementara pelaksana kewilayahan melaksanakan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat,” jelasnya.
“Tak lupa dalam Perbup ini dicantumkan keterwakilan perempuan, dengan harapan pemerintah desa memperhatikan kesetaraan gender di tingkat desa,” kata Ali Nour merujuk pada Bab III tentang Klasifikasi Jenis Desa utamanya di pasal 7.
Ali menyampaikan bahwa struktur perangkat desa ini berbeda sesuai klasifikasi desa yang terdiri dari swasembada, swakarya dan swadaya.
Selanjutnya Ali menyampaikan bahwa dengan Perbup ini DPRD bisa mempercepat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa. (aks)
Tentang HAM, Paser Keluar dari Zona Merah
TANA PASER – Kabupaten Paser tahun 2017 ini dinilai oleh Pemerintah Republik Indonesia telah meninggalkan zona merah dalam hal penanangan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan memasuki zona atau ranking hijau. Itu artinya, Paser dinilai lebih peduli dengan HAM.
Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Humum Setda H Andi Azis SH melalui Kasubbag Bantuan Hukum dan HAM Veronica Rani SH, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/11). Dikatakan Veronica, sesuai dengan Peraturan menteri Hukum dan HAM Nomor 34 tahun 2016 tentang kriteria daerah kabupaten/kota peduli HAM, Paser akan mendapatkan piagam penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia.
“Pemberian pengharaag ini akan dirangkai dengan pelaksanaan peringatan ke-69 Hak Asasi Manusia Sedunia tahun 2017 yang akan berlangsung di Solo Jawa Tengah 10 Desember 2017 mendatang,” ungkap Veronica Rani.
Mantan Kasubbag Informasi dan Komunikasi Bagian Humas dan Penerangan Setda Paser ini juga mengharapkan perwakilan Paser untuk menerima piagam penghargaan nantinya adalah pucuk pimpinan di Pemerintah Kabupaten Paser. “Harapannya kalau bisa bapak Bupati, karena rencananya yang akan menyerahkan piagam ke kabupaten dan kota adalah Presiden Jokowi,” tuturnya.
Perjalanan panjang Paser dari zona merah ke zona hijau ini, dikatakan Veronica Rani, merupakan hasil kerja kolektif sejumlah Perangkat Daerah, seperti Dinas PPKBP3A, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Sosial.
Selain itu ada juga keterlibatan secara aktif dari PLN Ranting Tanah Grogot, PDAM Tirta Kandilo, Polres Paser khususnya Satuan Reserse Kriminal, dan P2TP2A Paser. (aks)
Asisten I Ajak Tingkatkan Jalan Kaki dan Makan Makanan Bergizi
TANA PASER – Asisten I Bidang Kesejahteraan Rakyat meminta jajaran camat agar lebih menggalakkan jalan kaki bersama warga dan membiasakan diri makan makanan bergizi di wilayah kerja masing-masing. Imbauan ini disampaikan sebagai salah satu upaya sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) bersama segenap masyarakat Paser.
Dalam sambutannya saat membuka sosialisasi Germas 2017 di Gedung PKK, Selasa (28/11), Asmuni menyampaikan, selain dua hal tersebut, kegiatan lain juga perlu digalakkan. “Yaitu melakukan aktifitas fisik lain di luar jalan kaki, seperti senam, dan memeriksakan kesehatan secara berkala,” ujar Asmuni.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan I Dewa Made Sudarsana melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Abdul Rahman menyampaikan bahwa terkait senam, pegawai Pemkab Paser yang berkantor di komplek telaga ungu rutin melakukan senam Germas pada hari Jumat dua minggu sekali.
Adapun Germas secara resmi sudah diluncurkan oleh Bupati Paser Agustus lalu di halaman kantor Bupati Paser. Kegiatan ini dilanjutkan dengan kampanye Germas yang dilaksanakan bersamaan peringatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang berlangsung di halaman kantor PT Kideco Jaya Agung di Batu Kajang.
Sosialisasi kali ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi kalimantan Timur yaitu Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Meiliana. Adapun peserta terdisi dari pimpinan dan perwakilan perangkat daerah, camat, pimpinan Puskesmas, TP PKK Kabupaten Paser dan PKK kecamatan se-Kabupaten Paser. (aks)
Subscribe to:
Posts (Atom)