RAWAN PENCURIAN: Pedagang Kandilo Plaza mulai resah dan meminta pengelola memperketat pengamanan
PROKAL.CO, TANA PASER - Para pedagang di Kandilo Plaza mulai waswas lagi setelah terjadi pembobolan salah satu kios handphone pada Sabtu (18/11) malam lalu. Pasalnya, kejadian serupa bukan kali ini saja terjadi. Bahkan pertokoan semi modern ini, setiap tahun kemalingan.
Salah satu pedagang pakaian di Kandilo Plaza, Alfianoor mengatakan, pelaku pencurian kerap kali beraksi pada malam hari sebelum plaza tutup dan keluar pada keesokan harinya saat plaza buka kembali.
“Pencurinya biasanya sudah ada di dalam sebelum tutup. Dia sembunyi di sela-sela barang yang ditutup. Dia mengambil barang curian pada malam hari. Bahkan, pencurinya nginap, pagi baru keluar. Kalau sudah pagi saat plaza buka, pedagang di sini mana tahu dengan pencuri. Kami kira pembeli,” kata Alfianoor pada media ini, Senin (20/11).
Para pedagang di pertokoan yang dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperidagkop dan UKM) Paser melalui UPT Kandilo Plaza ini, berharap pengamanan terhadap barang-barang dagangan. Bangunan tiga tingkat ini memiliki 20 pintu masuk dan terdapat 400 kios, tetapi hanya dijaga empat satpam.
“Kami berharap sistem penjagaannya diubah,” tuturnya.
Kandilo Plaza memiliki 16 CCTV yang dipasang di setiap sudut. Namun, tetap saja maling masih lolos dari pengawasan petugas keamanan plaza.
“Petugas pengamanan jaga secara bergantian. Satu kelompok itu empat satpam,” kata Kepala UPT Kandilo Plaza Muhammad, Syafii.
Syafii mengakui, plaza yang berada dalam pengawasannya ini kerap kali dibobol maling. Pelaku pencurian tersebut rata-rata anak di bawah umur. “Kita pernah menangkap pelaku dan melapor ke polisi. Tapi tidak bisa diproses secara hukum, karena masih di bawah umur dan katanya dilindungi undang-undang. Pernah juga pelakunya di bawah 17 tahun ditangkap, kemudian dikeroyok. Justru pelaku minta ganti rugi Rp 3 juta untuk pengobatan di rumah sakit. Jadi kami terpaksa bayar. Itu juga tidak bisa diproses secara hukum karena menyangkut Undang-Undang Perlindungan Anak,” tuturnya.
Dari beberapa kasus pencurian yang terjadi di Plaza Kandilo, barang elektronik menjadi sasaran utama. Untuk kasus pencurian pakaian dan kain jarang terjadi. Syafii mengimbau kepada seluruh pedagang untuk menyimpan barang-barang berharganya di tempat lebih aman.
“Kami sudah beberapa kali beri pengumuman, barang jualan seperti handphone, emas, dan barang berharga lainnya dibawa pulang atau disimpan di brankas,” imbuhnya.
Syafii menyatakan, belasan CCTV yag terpasang setiap sudut pertokoan ini akan dipindahkan pusat pemantauannya di pos polisi yang ada di lantai I Kandilo Plaza. “Jadi, pengamanan kita nanti memantau keamanan melalui CCTV di pos polisi,” pungkas Syafii. (kad/cal/k1)

No comments:
Post a Comment