SUDAH SEPAKAT: Pendistribusian elpiji di sejumlah desa melalui pantauan Disperindagkop Paser. (IST/kp )
PROKAL.CO, TANA PASER - Harga Eceran Tertinggi (HET) liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji bersubsidi 3 kg di wilayah Kabupaten Paser akan menurun dari Rp 22 ribu menjadi Rp 21 ribu. Penurunan HET di tingkat pangkalan karena agen elpiji tidak lagi melakukan pengisian ke Balikpapan, tetapi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) yang akan beroperasi di Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Kabupaten Paser Ardiansyah melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Marwan Natsir. Dia menuturkan, sudah ada pemberitahuan PT Pertamina terkait pemindahan lokasi pengisian tabung melon tersebut.
“Rencananya HET elpiji 3 kg di Paser kami turunkan jadi Rp 1.000. HET di tingkat agen dari Rp 20 ribu menjadi Rp 19 ribu. Kemudian di pangkalan dari sebelumnya HET Rp 22 ribu jadi Rp 21 ribu,” ucap Marwan, Minggu (26/11).
Disperindagkop akan menggelar rapat pemindahan lokasi pengisian tabung gas bersubsidi dengan sejumlah dinas terkait. Tujuannya untuk menentukan kesepakatan berdasar zona wilayah daerah pendistribusian elpiji. Marwan menuturkan, petugas pangkalan sengaja diberikan kenaikan upah untuk menghindari kenakalan seperti yang dilakukan beberapa waktu lalu.
“Keuntungan pangkalan sengaja dinaikkan dari Rp 2 ribu menjadi Rp 3 ribu. Di Balikpapan juga segitu keuntungannya, kami harap tidak ada lagi pangkalan melakukan kesalahan,” ungkapnya.
Terkait pangkalan nakal, Disperindagkop tidak akan memberikan surat teguran satu, dua, hingga tiga kali. Namun, dinas yang akan bertindak tegas memberhentikan pangkalan karena telah merugikan banyak konsumen di sejumlah wilayah. “Tidak ada lagi surat teguran, langsung kita cut aja. Karena banyak masyarakat yang mengantre ingin menjadi pangkalan,” tegasnya. (*/ns/waz/k16)
No comments:
Post a Comment