Sekda: Bila
Kapal itu Keropos, Semulia Apapun Visi Misi Tidak Akan
Berguna
TANA PASER -
Sekretaris Daerah (Sekda) Paser AS Fathur Rahman menegaskan, reformasi birokrasi
adalah sesuatu yang penting, dan birokrasi ibarat perahu atau kapal maupun
angkutan yang diminta untuk memikul atau membawa misi yang begitu besar, begitu
hebat dan begitu mulia.
“Apa bila misi
birokrasi ini kita bawa, akan menggubah keadaan jauh lebih baik yang menjadi
negara ini atau daerah ini jauh lebih maju,” kata Sekda Fathur Rahman saat
membuka pemaparan dokumen road map reformasi demokrasi Pemerintah
Kabupaten Paser tahun 2017-2021.
Presentasi
road map reformasi birokrasi yang digelar di Pendopo, Senin (13/11)
diikuti jajaran Asisten, para kepala dinas, badan, kantor, kabag dan jajaran
Camat, menghadirkan nara sumber Pusat Kajian Pendidikan dan Pelatihan Aparatur
III Lembaga Administarasi Negara (PKP2AIII LAN)
Samarinda.
Karena itu
lanjut Fathur, begitu mulia nya misi yang dibawa kepala daerah, dan siapapun
kepala daerahnya pasti akan menyusun visi dan misi luar basa, tetapi apa bila
kapal itu keropos atau tidak pernah dipikirkan untuk ditangani, maka semulia
apapun visi misi itu, tidak akan berguna.
“Kita akan
kedodoran karena itu dengan menyusun road map 2017-2021 ini, kita akan
menjadi atau apa yang akan kita lakukan. Yang paling penting memang harus
dilakukan dan direncanakan,” kata Setda.
Jadi kasus
–kasus yang biasa terjadi sebut Sekda Fathur Rahman, biasanya sudah ada dalam
road map, namun jika hanya menjadi sesuatu yang disimpan di lemari dan
tidak pernah dibaca atau tidak pernah secara tegas untuk diimplementasikan, maka
tidak ada artinya.
“Melalui Bappeda
ada dukungan anggaran dan ini perlu dikawal. Harus dipastikan setiap rekomendasi
yang disampaikan dalam road map dapat diperjuangkan setiapnya tahunya.
Kalau tidak dilakukan, kita akan terlambat, dan saat ini kita sudah terlambat,”
tandasnya.
Meskipun
terlambat lanjut Sekda, dapat ditebus ke depan dan mudah-mudahan dengan
memperhatikan road map ini, implementasi birokrasi di Paser dapat setara
dengan birokrasi-birokrasi lain yang mampu mengemban visi-misi pemerintah
daerah.
“Kita sudah
banyak studi banding, baru–baru ini di Surabaya dan Banyuwangi. Disitu
birokrasinya mampu mengemban misi dengan baik. Bahkan tanpa harus dengan biaya
besar. Ini relevan dengan kondisi kita saat ini, sebagimana yang disampaikan
Bupati, dimana kondisi defisit atau kekurangan anggaran saat ini tidaklah
menjadi sesuatu tempat kita berlindung bahwa kita tidak dapat melakukan sesuai
karena keterbatasan anggaran,” ucap Sekda.
Dengan reformasi demokrasi tambah Sekda, apapun kondisinya harus tetap jalan
karena ada kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan biaya, tapi hanya memerlukan
konsentrasi pemikiran, dan sedikit kemampuan kepemimpinan. “Jika itu bisa
dilakukan, maka demokrasi akan jalan,”
pesannya.(har-/humas)
No comments:
Post a Comment