TANA
PASER - Kabupaten Paser menjadi salah satu kabupaten di provinsi Kaltim untuk
angka pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Yang menarik, penurunan
pertumbuan ekonomi di Kabupaten dengan sebutan Bumi Daya Taka dari berbagai sektor
ini, disampaikan langsung oleh Presiden RI.
Penyampaian Presiden Joko Widodo
terkait pertumbuhan dan inflasi di daerah disampaikan saat pengarahan Presiden
kepada para Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia yang saat itu
dihadiri langsung Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi pada 10 Oktober 2017 lalu
di Istana Negara.
Karena itulah, apa yang disampikan
Presiden tersebut langsung menjadi perhatian serius Bupati Paser dengan
mengangendakan rapat pembahasan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser tahun
2012-2016 yang dimotori Bappeda Paser, Selasa (21/11).
Pertemuan yang digelar di Pendopo
dengan nara sumber Kepala Badan
Pusat Statistik (BPS) Paser, dihadiri Wakil Bupati Paser HM
Mardikansyah, Setda Paser AS Fathur Rahman, jajaran pimpinan Perangkat Daerah,
pimpinan perusahan sektor tambang dan perkebunan, pelaku usaha di Kabupaten
Paser serta jajaran pimpinan bank.
Kepala Bappeda Paser I Putu Suantara
mengatakan, pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari pengarahan Presiden RI
kepada Gubernur dan Bupati serta Walikota pada Oktober lalu yang diantaranya
menyebutkan jika Provinsi Kaltim dan termasuk sejumlah kabupaten/kota diantaranya
Paser, mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Putu, saat itu Presiden Jokowi menyampaikan bahwa telah mendapat laporan ada daerah
yang pertumbuhan ekonominya di tahun 2016 minus. Antara lain sebutnya, adalah Kabupaten
Paser, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau dan
kota Bontang.
Dari itulah
sebut mantan Kadis Perkebunan dan Staf Ahli Bupati ini, Bupati Paser langsung
menginstruksikan agar digelar diskusi. Sehingga penyebabnya dapat diketahui.
“Usai pertemuan dengan Presiden saat itu, pak Bupati langsung meminta digelar
pertemuan. Kenapa ini bisa terjadi, apa upaya kita untuk meningkatkannya,”
tandas Putu.
Putu menyebutkan, banyak faktor
akibat penurunan ekonomi, seperti sumber daya manusianya, alam, budaya, modal
dan keadaan politik didaerah.“Indikator produk domestik regional bruto atau PDRB Paser hingga saat ini masih
didominasi tambang dan pertanian dalam arti luas,” sebutnya. (har-/humas)
No comments:
Post a Comment