TANA PASER - Berdasarkan hasil survei yang
dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Paser, Ketergantungan Kabupaten Paser
terhadap Sumber Daya Alam (SDA) yang tak terbarukan seperti tambang batu bara,
membuat daerah paling selatan di Kaltim ini menjadi yang terendah pertumbuhan
ekonominya selama 2016.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Bahramsyah saat presentase di hadapan
peserta rapat pembahasan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser tahun 2012-2016 di
Pendopo, Selasa (21/11).
Bahkan Bahramsyah menyebutkan, Kabupaten
Paser minus 4,79 persen. “Ini terjadi karena ketergantungan pada sektor
pertambangan. Pada saat harga komoditas tersebut turun, berimbas secara
keseluruhan,” sebut dia.
Menurutnya, perekonomian Kabupaten Paser
yang didominasi penggalian atau sektor pertambangan batu bara dengan kontribusi
terhadap Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 71, 31
persen. Sedangkan untuk kontribusi di Kaltim, Paser menempati posisi keenam
dengan angka 7,32 persen atau menyumbang Rp 37,191 triliun selama 2016.
“Pertumbuhan ekonomi berdasar lapangan
usaha masih didominasi bisnis pertambangan. Pertambangan dan penggalian
mencapai 71,31 persen, diikuti pertanian 12,56 persen, dan industri pengolahan
4,51 persen,” sebut Bahramsyah.
Pertumbuhan di Kabupaten Paser sebutnya
ada beberapa sektor utama, yakni perlambatan dan pertumbuhan minus sektor
pertambangan dan penggalian selama tiga tahun terakhir disebabkab oleh
menurunya produksi batubara yang di pengaruhi oleh harga yang terus merosot dan
tidak stabil.
Selanjutnya pertumbuhan minus sektor
industri pengolahan 2016 disebabkan oleh menurunnya produksi industripengolahan
utamanya industri makanan dan minuman dalam hal ini industri pengolahaan kelapa
sawit yang disebabkan oleh pabrik yang tidak beroperasi dan menurunya produksi
dari beberapa pabrik yang beroperasi.
Selain itu adalah pertumbuhan minus
sektor kontruksi tahun 2016 disebabkan oleh menurunya produksi sektor kontruksi
utamanya disebabkan oleh penurunan pekerjaan kontruksi di pemerintahaan
dikarenakan defisit anggaran.
“Tetapi pertanian dan perdagangan
tetap tumbuh dalam lima tahun terakhir , walaupun melambat dalam tahun –tahun
tertentu. Berdasar struktur perekonomian, pertanian, dan industri pengolahan
menjadi sektor pilihan yang layak untuk terus ditingkatkan dan dikembangkan.
Selama lima tahun terakhir, perekonomian Paser tanpa batu bara masih tetap
tumbuh, yakni 3,60 persen,” sebutnya. (har-/humas)
No comments:
Post a Comment