Jumlah Penduduk Faktor Penyebab Kekurangan
PROKAL.CO, TANA PASER – Kabupaten Paser terbilang masih minus untuk kebutuhan beras tiap tahun. Tidak seperti daerah tetangga. Penajam Paser Utara (PPU) terbilang surplus dan menjadi harapan swasembada beras Kaltim.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Paser Yusuf menuturkan, penyebab masih minusnya beras ialah jumlah penduduk yang cukup besar dibanding areal lahan yang tersedia. Penduduk Paser terus meningkat. Berbeda dengan PPU, jumlah penduduknya tidak terlalu besar dan memiliki lahan yang luas. “Kami setiap tahun rata-rata minus 2.000 ton. Itu belum termasuk jika gagal panen,” kata Yusuf, kemarin (8/9).
Dia menerangkan, jika dihitung, jumlah konsumsi beras per kapita ialah 113 kilogram (kg) per jiwa dalam setahun. Dikali jumlah penduduk sekitar 268.261 jiwa, maka butuh sekitar 30 ribu ton per tahun. Sementara itu, produksi tiap tahun rata-rata dari luas lahan 5.650 hektare ialah 25 ribu ton. Itu hasil 4,6 ton padi per hektare. Artinya masih minus 5 ribu ton.
Upaya daerah meningkatkan ketersediaan beras, kata Yusuf, ialah melalui peluasan cetak sawah. Tahun ini, ada 1.000 hektare lahan baru yang bisa digarap, termasuk bantuan benih ke petani untuk 3 ribu hektare.
“Syukurnya pada 2017 juga dibantu APBN, berupa 75 ton benih padi. Sentra pusat lahan padi di Paser sebenarnya luas, ada lima kecamatan. Dari yang terluas ialaj Long Kali, Long Ikis, Pasir Belengkong, Tanah Grogot, dan Kuaro,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Kansilog Tanah Grogot Rendy Hidayat. Menurut dia, saat ini kebutuhan beras Paser terbantu dengan PPU yang masih surplus. Dari versi hitungan kasarnya, Paser dan PPU jika digabung masih surplus sekitar 2.000 ton per tahun. Itu dari hasil sisa surplus PPU yang diberikan ke Paser. (*/jib/waz/k8)
No comments:
Post a Comment