Proyek Bandara Paser yang Mangkrak Disorot
ANGKER : Kondisi Bandara Paser masih belum jelas kelanjutan pembangunannya lantaran pemerintah mengalami defisit.
PROKAL.CO, TANA PASER - Anggota Komisi II DPRD Paser, Lim Eddy Hartono mengecam beberapa megaproyek di Kabupaten Paser. Pasalnya, beberapa proyek tersebut tidak kunjung diselesaikan alias mangkrak. Seperti pembangunan Bandara Paser di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tanah Grogot.
“Proyek yang tidak direncanakan dengan baik, hasilnya bisa kita lihat. Malah jadi tempat uka-uka atau dunia lain,” kata pria yang akrab disapa Ahie ini.
Ahie menjelaskan, untuk kelanjutan pembangunan bandara semestinya bukan prioritas untuk diperhatikan. Apalagi saat ini pemerintah mengalami defisit keuangan.
“Mungkin pada saat itu kita banyak uang, tapi sekarang bukan prioritas,” kata politikus Partai Gerindra itu.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Paser Herman Setiawan mengatakan, pembangunan bandara harus dilanjutkan karena sudah menghabiskan anggaran yang banyak. Namun, proses hukumnya diselesaikan terlebih dahulu.
“Untuk pembangunan bandara tidak bisa dilanjutkan dengan APBD kabupaten, harus menggunakan APBD provinsi dan APBN,” ujarnya.
Menurut politikus PKB ini, sudah saatnya Paser memiliki bandara. Apalagi saat ini untuk menuju bandara terdekat (Balikpapan), masyarakat harus menempuh perjalanan panjang yang memakan waktu lebih dari empat jam. Dengan adanya bandara di Kabupaten Paser akan mempercepat pembangunan kabupaten paling selatan di Kaltim ini.
“Sudah saatnya Paser memiliki bandara sendiri, meskipun penerbangannya cukup tiga kali untuk tujuan Banjarmasin, Surabaya, dan Jakarta. Masyarakat sekarang juga sudah mampu menggunakan pesawat untuk bepergian karena harga tiketnya cukup murah,” pungkas Herman. (apy/cal/k1)
No comments:
Post a Comment