Faroek: Kaltim Ranking ke 3 Penyalahguna Narkoba
Tana Paser – Persoalan
kehidupan berbangsa dan bernegara tengah diuji. Tidak hanya mengalami krisis
ekonomi dan keuangan tetapi ada yang lebih berat dari itu, yaitu ancaman bahaya
narkoba. Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa Bangsa Indonesia ”Darurat Narkoba”. ”Demikian halnya yang
terjadi di Kalimantan Timur, kita dihadapkan pada situasi Darurat Narkoba yang ditandai dengan banyaknya pengedar dan korban
penyalahgunaan narkoba yang tertangkap oleh pihak berwajib”, papar Gubernur
Kaltim Faroek Ishak pada Rapat Koordinasi Perang terhadap Narkoba alam mewuudkan
narkoba di Kaltim, senin (8/9) Pendopo Lamin Etam.
Lebih lanjut Awang mengungkap
hasil penelitian BNN dan Puslitkes Universitas Indonesia, secara nasional
Kaltim menduduki ranking ke-3 setelah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau (Kepri),
dengan perkiraan jumlah penyalahguna sekitar 97.000 orang, terdiri dari pemakai
coba-coba, teratur pakai dan pecandu. ”Ditambah lagi dengan maraknya narkoba
jenis baru yang beredar luas di masyarakat. Hal ini harus mendapat perhatian
serius dan seksama, mengingat ancamannya
terhadap kelangsungan hidup Bangsa Indonesia sebagai akibat peredaran dan
penyalahgunaan narkoba”, tegasnya.
Dikatakan bahwa sebagian besar
korban penyalahgunaan narkoba adalah generasi muda. ”Akibatnya banyak di antara
mereka yang putus sekolah dan putus kuliah. Sedangkan di kalangan ASN banyak
yang hancur karir pekerjaannya. Karena itu harus ada upaya membantu mereka agar
jangan sampai kehilangan masa depannya. Kita harus bersama-sama membantunya
untuk kembali bangkit menyongsong kehidupannya di masa depan yaitu dengan
membimbing mereka kembali ke dalam kehidupan yang normatif, produktif dan
mandiri”, harapnya.
Jika di tingkat nasional Kaltim menempati urutan ketiga pengguna narkoba
terbanyak, maka di Kaltim, Kabupaten Paser berada urutan kelima setelah
Samarinda, Balikpapan, Kutai Kertanegara dan Bontang. Hal ini diungkap AKBP
Halomoan Tampubolon Kabid Pemberantasan BNNP Kaltim saat menerima kunjungan
dari BNK Paser beberapa waktu lalu dalam angka koordinasi pencegahan dan
penanggulangan peredaran narkoba di Kabupaten Paser.
Rapat ini dihadiri Bupati dan
Wakilota se-Kalimantan Timur. Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi yang dalam
perjalanan harus berbalik arah kembali ke Kabupaten Paser karena pada saat yang
sama karena adik kandung Yusriansyah yaitu Hudriansyah Syarkawi meninggal dunia.
(hum-difit).
No comments:
Post a Comment