Thursday, September 14, 2017

Status Asrama di Amuntai Masih Kontrak





TANA PASER -  Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Asrama putra dan putri Paser yang berada di wilayah Kalimantan Selatan. Yakni di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Banjarbaru dan Banjarmasin, Senin (11/9) lalu. Ini merupakan kunjungan kedua setelah di Kota Samarinda Kalimantan Timur beberapa waktu lalu.
     Kunjungan tersebut bermaksud selain silaturrahmi, juga untuk melihat langsung kondisi asrama tersebut. Turut hadir Ketua DPRD Paser H Kaharuddin beserta anggota legislatif Kabupaten Paser dari komisi tiga. Asrama di Amuntai, HSU menjadi tujuan pertama rombongan untuk dikunjungi. Pertemuan digelar di Asrama Seratai Putri Amuntai berjalan sederhana.
     Ketua Asrama Daya Taka Amuntai Shaleh Maulana menyampaikan banyak harapan selain peningkatan sarana dan prasarana, bantuan bea siswa, sampai status asrama yang masih mengontrak. "Walaupun asrama masih mengontrak setiap tahunnya, kami tetap berbangga hati dan bersyukur sudah diberi kesempatan tinggal di asrama", tuturnya dengan logat Banjar.
     Saleh Maulana didampingi Ketua Asrama Seratai Putri Ajah Sumayanti memberikan ucapan terima kasih atas kedatangan Bupati Paser. "Terima kasih bapak Bupati Ketua Dewan beserta rombongan yang berkenan datang untuk melihat langsung keberadaan asrama kami, beginilah kondisinya pak, asramanya jauh masuk di dalam gang kecil" ungkapnya nada rendah.
     Menanggapi usulan mahasiswa Amuntai, Bupati menjelaskan kondisi anggaran dua tahun belakangan ini daerah mengalami kekurangan. Untuk memenuhi usulan dan kebutuhan asrama, diupayakan tahun 2018 akan diprioritaskan dengan mengalokasikan anggaran untuk pembelian asrama.
"Insya Allah, kalau anggaran sudah membaik nanti, tahun 2018 kita akan membeli asrama di Amuntai ini, baik asrama putra maupun asrama putri, jadi sama dengan daerah lainnya yang ada di Banjarbaru dan Banjarmasin", ujarnya.
     Meski asrama putra dan putri ini masih status menyewa, Bupati meminta kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk bersabar menunggu kondisi anggaran membaik. "Saya minta anak-anakku bersabar dulu, semua usulan akan kita upayakan bisa dilaksanakan. Dan kalian harus bersyukur bisa mendapat tempat gratis dengan fasilitasnya yang sudah cukup lumayan dibandingkan waktu saya kuliah dulu," tambahnya sembari berbagi cerita pengalaman zaman kuliahnya.
     Terhadap usulan tersebut, baik Bupati Yusriansyah yang diamini ketua DPRD menyatakan akan menjadi perhatian serius, sehingga permasalah tersebut dapat segera dilaksanakan baik melalui anggaran perubahan maupun pada anggaran APBD tahun 2018. *

Dihari kedua rombongan Bupati Paser melanjutkan kunjungan ke Asrama mahasiswa Paser di Banjarmasin dan Banjarbaru, Selasa (12/9). Asrama Putri Petung yang berada di kawasan Cendana 1 Banjarmasin menjadi tempat pertemuan. Bangunan yang cukup besar dengan jumlah kamar memadai adalah aset pemerintah daerah Kabupaten Paser. Berbeda dengan asrama di Amuntai yang statusnya masih mengontrak.
     Ketua Asrama Putra Kandilo Banjarmasin Muhammad Rizani pada kesempatan itu melaporkan jumlah mahasiswa yang kuliah di Banjarmasin cukup banyak, yakni kurang lebih 600 orang, untuk putra 200 orang dan jumlah putri 400 orang. Namun mereka kurang berminat tinggal di asrama. Hal ini dikarenakan mereka ingin bebas dan tidak terikat dengan aturan-aturan di asrama.
     "Jumlah mahasiswa di asrama putra hanya 20 orang pak, jumlah kamar ada 18, jadi satu kamar satu orang. Mahasiswa enggan tinggal di asrama meski sudah diajak. Katanya di asrama disiplin, banyak aturan, ada jadwal piket, harus bersih-bersih, mereka ingin bebas dengan memilih kost, padahal aturan ini untuk membentuk kepribadian kita sendiri," ungkapnya panjang lebar.
     Hal senada juga diungkapkan Ketua Asrama Kandilo Putri Banjarmasin Munarah. Sedangkan kondisi asrama, Munarah melaporkan ada beberapa fisik gedung yang harus diperbaiki, WC yang rusak dan buntu. Ia juga meminta dapat diberikan fasilitas seperti televisi, kipas angin, mesin cuci, dan lemari pakaian.
     Sementara Ketua Asrama Putri Seratai Banjarbaru Nur Keti selain meminta perbaikan fisik gedung asrama, perbaikan pagar, plafon, pintu kamar, wc buntu, dan penambahan kasur. Ia juga meminta pemasangan jaringan internet berupa wifi untuk penunjang tugas kuliah.
"Mahasiswa zaman sekarang lebih banyak tugas-tugas melalui email pak, kami sangat butuh wifi untuk menunjang kelancaran kuliah" ujarnya dengan penuh harap.
Sejumlah mahasiswa juga meminta bantuan beasiswa yang bisa merata kuotanya hingga mahasiswa yang kuliah di luar wilayah Kabupaten Paser.
     Menanggapi usulan mahasiswa masalah sarana dan prasarana asrama, termasuk beasiswa, Bupati Paser Yusriansyah didukung ketua DPRD Kabupten Paser Kaharuddin menyatakan akan segera ditangani melalui anggaran perubahan maupun pada anggaran APBD tahun 2018.
     "Yang terpenting kalian belajar dengan baik, karena kalian adalah penerus bangsa dan menjadi harapan generasi pemimpin Paser", harapnya.* (hum-dd).

No comments:

Post a Comment