Saturday, September 16, 2017

MIRIS..!! Empat Sekolah Berstatus Menumpang

HARUS GANTIAN: Bangunan sekolah yang dikontrak SMA 1 Tanjung Harapan. Proses pembelajaran di kelas disekat tembok kayu.

PROKAL.COTANA PASER –  Selain permasalahan kurangnya tenaga guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS), Empat sekolah yang berada di empat kecamatan berbeda ini pun menghadapi bangunan sekolah berstatus menumpang. Empat sekolah tersebut adalah SMA 1 Pengguren, Kecamatan Batu Engau, SMA 1 Tanjung Harapan, SMA 1 Muara Samu dan SMA 1 Muara Komam.
Hal tersebut dibenarkan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK Kabupaten Paser Waluyo Abu Saputro, Kamis (14/9). Waluyo yang juga kepala sekolah (kepsek) SMA 1 Paser Belengkong menuturkan, keempat sekolah mulai beroperasi secara bersamaan sejak 2013.
“Selama empat tahun terakhir, keempat sekolah itu menjalankan proses belajar mengajar dengan menumpang atau belum memiliki bangunan sendiri. Seperti SMA 1 Pengguren masih menumpang, namun kabarnya sekolah sudah memperoleh bantuan dari pemerintah,” ungkap dia.
Sementara itu, SMA 1 Muara Komam dikepalai Jon Susanto mengaku, terdapat lima rombongan belajar (rombel) atau kelas dengan murid sebanyak 135 orang. Sejak beroperasi 2013 lalu, banyak murid beserta tenaga pengajar terpaksa menjalankan aktivitas belajar mengajak pada pukul 13.00–18.00 Wita, dikarenakan harus bergantian dengan pemilik sekolah.
“Selama ini kami mengontrak dengan SMA 1 Muara Komam, karena hanya menumpang mau tidak mau harus mengalah dan bergantian dan masuk sekolah siang hingga sore menjelang malam,” ucap dia.
Tidak jauh berbeda, SMA 1 Muara Samu masih berstatus menumpang dengan bangunan bekas sekolah PGRI. Sekolah yang memiliki 96 murid harus rela memperoleh pembelajaran di tiga kelas saja, padahal wajarnya 96 murid harus belajar di empat kelas.
Berbeda dengan ketiga sekolah sebelumnya yang telah melakukan persiapan pembangunan dan proses penyelesaian pembangunan sekolah, SMA 1 Tanjung Harapan justru belum memiliki lahan. Saipudin selaku kepala sekolah mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Sekolah selama ini menumpang bangunan eks PGRI yang hanya memiliki tiga kelas, sehingga menyiasati dengan memberikan sekat di masing-masing ruangan.  (*/ns/waz/k9)

No comments:

Post a Comment