Tuesday, September 12, 2017

Penjualan Pakaian Distro Terjun Bebas


BISNIS REDUP: Daya beli masyarakat yang melemah berdampak ke mana-mana. Tak terkecuali, penjualan pakaian distro yang menurun sejak 2015 lalu.


PROKAL.COTANA PASER  -  Sempat merasakan manisnya bisnis berjualan pakaian distribution outlet (distro), kini pemilik usaha harus menelan pil pahit. Ini lantaran peminat produk pakaian yang dijual lewat distro turun drastis. Dinilai imbas dari penurunan daya beli, para pelaku usaha fashion di segmen ini kehilangan 60-80 persen penjualan mereka.
Syaiful Bahri, misalnya. Pemilik brand Distro Till Become A Lion itu mengatakan, penurunan penjualan terjadi sejak dua tahun terakhir. Memasuki 2016, omzet tak kunjung pulih. Penurunan ini, menurutnya, tidak bisa dilihat dari jumlah pengunjung.
“Kondisi penurunan terlihat sejak tahun 2015 lalu hingga sekarang. Total, penjualan kami sudah turun lebih separuh dibandingkan rata-rata periode normal sebelumnya,” ucap Syaiful saat ditemui Paser Pos di gerainya di Jalan RA Kartini, kemarin.
Syaiful menggambarkan, penurunan terlihat dari rata-rata pendapatan selama sebulan. Walhasil, dia mengaku cukup kesulitan dalam memutar modal. Dia pun berpikir untuk beralih bisnis lain.
“Dulu, distro masih menjadi tempat belanja favorit anak muda. Karena ekonomi sulit, banyak yang lebih memilih memenuhi kebutuhan lain yang dianggap lebih mendesak. Satu dua distro di Tanah Grogot mulai bertumbangan,” ungkapnya.
Senada, Ari, pedagang pakaian di Kandilo Plaza juga bernasib sama. Sejak beberapa tahun ini omzet penjualan pakaian menurun drastis. Kini dia pun mengurangi stok barang dari biasanya.
“Mau nggak mau kita kurangi, karena khawatir menumpuk dan tidak laku,” imbuhnya. (apy/cal/k1)

No comments:

Post a Comment