PROKAL.CO, TANA PASER – Namanya disunat bagi sebagian anak lelaki, khususnya muslim, menjadi kewajiban sebelum tumbuh dewasa. Berbagai ekspresi khawatir hingga takut sebelum dieksekusi, mewarnai kegiatan sunatan massal di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, kemarin (24/12).
Berawal dari ide para perawat asli kelahiran desa tersebut dan dibantu donatur sekitar, dalam beberapa tahun terakhir tiap libur panjang sekolah. Anak-anak, khususnya yang kurang mampu, mendapat jatah sunat gratis pada liburan akhir tahun ini di Desa Sungai Tuak. Ada 32 anak yang mendapatkan jatah, jika harus membayar sendiri, memerlukan biaya antara Rp 750 ribu sampai 1, 5 juta. “Lumayan dua anak saya bisa sunat gratis. Setidaknya mengurangi beban ekonomi,” ujar Miming
Sementara, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Paser Antelina mengatakan, kegiatan itu suduh rutin dalam beberapa tahun terakhir. Perempuan kelahiran Sungai Tuak tersebut menuturkan, tiap tahunnya ada sekitar 50 anak yang mendapatkan jatah sunat gratis. Jumlah anak yang diberikan layanan gratis itu tergantung anggaran yang diberikan, biasanya donatur merupakan warga asli desa sekitar.
“Untuk desa lainnya di Paser ada juga yang demikian, tapi Sungai Tuak merupakan yang paling rutin. Hari ini ada sembilan perawat dan satu dokter penanggung jawab. Teman-teman medis merupakan perawat dari berbagai instansi, RSUD puskesmas, dan pusban,” terangnya.
Melihat kegiatan ini rutin dihelat di kampung halamannya, dia berharap desa lain turut melakukan hal yang sama demi membantu anak-anak lainnya, khususnya berasal dari keluarga tidak mampu. (/jib/waz/k9)
No comments:
Post a Comment