PROKAL.CO, TANA PASER – Kriminalitas di Paser sepanjang tahun ini mengalami penurunan dibanding2016. Pada tahun lalu, kasus yang masuk ke polres mencapai 408 perkara dengan 290 pelaku. Adapun korbannya sebanyak 341 orang.
”Penurunan kejadian kriminal 2016 ke 2017 sekitar 90 persen. Namun bukan berarti kriminalitas di Paser ini menurun. Jika dibandingkan dari kasus keseluruhan dua tahun terakhir, kriminalitas paling sering terjadi pada pukul 22.00 hingga 24.00 Wita. Dan sebagian besar TKP (Tempat Kejadian Perkara) terjadi di rumah serta jalan raya,” ucap Kapolres Paser AKBP Roy dalam rilis akhir tahun Rabu (27/12).
Pada tahun ini, sambung dia, perkara yang diusut 286 perkara dengan menghadirkan puluhan barang bukti dan 23 orang tersangka. Dari 286 perkara itu, jumlah pelaku mencapai 187 dengan jumlah korban 285. Kasus yang ditangani meliputi, pencurian dengan pemberatan (curat) 26 perkara, curanmor 62 perkara, pencurian dengan kekerasan (curas) delapan perkara, pembunuhan tiga perkara, serta penyalahgunaan narkoba 67 perkara. Dari keseluruhan perkara sepanjang tahun ini , 187 di antaranya telah selesai proses penyidikan atau P21 dan berkasnya telah dilimpahkan ke kejaksaan.
Kapolres menuturkan, sejauh ini desakan ekonomi masih menjadi penyebab utama kriminalitas di Paser. Jumlah perkaranya mencapai 124. Emosi sesaat menyusul di urutan ke dua dengan 286 perkara. Dia melanjutkan, Polres Paser berhasil mengamankan 226 barang bukti yang digunakan pelaku menjalankan aksinya.
Namun dia menggarisbawahi, jika pelaku kriminalitas di Paser pada tahun ini lebih didominasi oleh warga luar daerah. Perinciannya, jumlah pelaku dari luar daerah 150 dan dari Paser 78 pelaku.
“Jika dibandingkan dengan tahun 2016, pelaku justru lebih didominasi oleh warga lokal atau warga yang berdomisili di Kabupaten Paser. Yaitu 146 dalam daerah dan 109 luar daerah. Dan pelaku tetap didominasi oleh laki-laki dengan total 151 pelaku,” ujarnya. Kasus korupsi juga tidak luput dari pembahasan dan pertanyaan awak media. Sepanjang 2017, Polres Paser melakukan penanganan dua kasus korupsi dengan dua tersangka yang telah diamankan. “Kasus korupsi dana desa sudah diamankan, dan kasus korupsi terbaru yang menjerat mantan kepala Dinas Pendidikan juga sedang berjalan dan pelaku masih satu orang,” tutupnya. (*/ns/riz/k18)
No comments:
Post a Comment