PENGARUH CUACA: Berbagai macam jenis dan merek beras di salah satu toko di wilayah Tanah Grogot. (Niken/kp)
PROKAL.CO, TANA PASER – Memasuki pergantian tahun, sejumlah bahan-bahan pokok mengalami peningkatan harga. Termasuk beras yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Selain karena peningkatan permintaan, kenaikan harga juga akibat cuaca yang masih tidak menentu.
Kenaikan harga beras cenderung terjadi di pasar tradisional di Paser. Berdasarkan pantauan Kaltim Post, Pasar Induk Penyembolum Senaken dan pasar tradisional di depan Kandilo Plaza, kenaikan harga per karung mencapai Rp 8–15 ribu. Baik itu beras kualitas biasa, premium atau bermerek.
Harga beras kemasan 25 kg kualitas premium dipatok Rp 330 ribu dari harga sebelumnya Rp 315 ribu. Sedangkan beras kemasan 10 kg dengan kualitas biasa mengalami kenaikan dari harga Rp 112 ribu menjadi Rp 120 ribu. Harga beras eceran juga bervariasi, mulai Rp 15–20 ribu per kg dengan kualitas medium dan premium.
Berdasarkan penuturan Yuli (salah satu pedagang beras), kenaikan harga wajar terjadi setiap menjelang pergantian tahun. Faktor lain adalah cuaca yang tidak menentu dan belum memasuki jadwal panen raya. “Banyak daerah banjir, distribusi dan pasokan beras ikut terhambat. Kalau beras kami ambil dari Sulawesi, ada juga beras lokal Kecamatan Long Kali atau Paser Belengkong,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Paser Rendy Hidayat mengungkapkan, masyarakat tidak perlu resah dengan kenaikan harga beras di pasaran. Selain stok beras yang melimpah di gudang Bulog, pihaknya kerap operasi pasar (OP) murah untuk menstabilkan harga beras di pasaran.
“Stok beras aman masih ada 1.100 ton, cukup sampai sembilan bulan ke depan. Hari ini (Rabu) kami OP lagi di Kecamatan Pasir Belengkong, dilanjutkan Kamis di Pasar Senaken. Kami harap bisa menstabilkan harga,” ungkap Rendy. (*/ns/waz/k9)

No comments:
Post a Comment