Jadi Korban Kedua Banjir di Long Kali
TELAN KORBAN JIWA: Jenazah Syamsul saat berada di rumah duka serta sejumlah kawasan yang dilanda banjir, kini airnya sudah mulai surut.
TANA PASER - Banjir karena luapan Sungai Telake di Kecamatan Long Kali membawa duka bagi seribu lebih kepala keluarga yang berada di wilayah terdampak banjir tersebut. Terlebih pasangan suami istri, Bai’I (50) dan Jumariah (40), warga Desa Mendik Kecamatan Long Kali yang dirundung duka karena kehilangan Syamsul (25). Ya, di tengah musibah banjir yang dihadapi, mereka juga harus menerima kenyataan putranya itu ditemukan meninggal dunia kemarin (13/12).
Sebelumnya, Syamsul dilaporkan oleh orangtuanya di Pos Pusdalops BPBD Paser karena menghilang tiga hari lamanya. Ternyata jasad Syamsul ditemukan mengambang 150 meter dari rumahnya. Diduga Syamsul meninggal dunia akibat tenggelam saat banjir besar melanda kampungnya.
Korban ditemukan tetangganya bernama Sri (35) pada Rabu (13/12) sekira pukul 09.30 Wita. “Syamsul ditemukan di Jalan Semeru RT 12, di areal persawahan yang masih digenangi banjir. Saat itu Ibu Sri sedang menyadap getah karet di kebunnya, tiba-tiba melihat sesosok mayat mengapung. Saat berusaha mendekat, langsung diketahuinya kalau itu adalah jasad Syamsul,” ujar Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Paser, Edward Effendi.
Melihat jasad Syamsul, Sri langsung teriak histeris dan berlari ke rumah korban untuk memberitahukan kepada keluarga korban. Jarak penemuan jasad dengan rumah korban hanya sekira 150 meter. Anggota Pusdalops dibantu Polsek Long Kali pun langsung melakukan evakuasi usai mendapat laporan dari warga.
Syamsul merupakan korban kedua yang meninggal dunia akibat bencana banjir yang terjadi di Long Kali. Sebelumnya di Dusun Sekiet, Kecamatan Long Kali, bocah berusia dua tahun bernama M Irwansyah ditemukan sudah tidak bernyawa pada Senin (11/12) sekira pukul 18.30 Wita.
Bocah malang anak pasangan Suniansyah dan Siti Fatimah itu sedang asyik bermain di belakang rumah yang masih terkena banjir. Irwansyah keluar melalui pintu belakang tanpa sepengetahuan orangtuanya. Karena lepas pengawasan orangtua korban, diduga korban terjatuh saat kakinya tersangkut rengge (alat menangkap ikan) dan tidak dapat melepaskan diri hingga panik dan tubuhnya tenggelam. Selang tak berapa lama, jasad Irwansyah yang sudah tidak bernyawa ditemukan ayahnya.
Di bagian lain, kondisi sejumlah wilayah di Kecamatan Long Kali yang tergenang banjir, kini berangsur-angsur surut. Sejumlah akses jalan yang sebelumnya tertutup genangan air setinggi lebih dari 1 meter, sudah mulai bisa dilalui oleh masyarakat. Jika hujan tidak kembali turun, dipastikan air genangan bakal cepat surut.
“Pantauan hari ini (kemarin, Red), banjir sudah mengalami surut. Memang tidak banyak berkurang, tetapi akses jalan sudah mulai terbuka. Tetapi sebagian rumah masih tergenang air. Yang jelas banjir tidak separah hari sebelumnya,” ungkap Edward.
Berbeda dengan sejumlah wilayah di Kecamatan Long Kali yang sudah tampak surut, Desa Adang Jaya Kecamatan Long Ikis baru mengalami penyurutan sekira 4 cm. Dibandingkan dengan wilayah lain, Adang Jaya termasuk wilayah yang mengalami banjir paling parah. Begitu pula dengan Desa Adang 2 Kecamatan Long Kali yang lokasinya bersebelahan. (ian/cal/k1)
No comments:
Post a Comment