Tuesday, December 26, 2017

Paser Berselawat

Ribuan Jamaah Hadiri Maulid dan Haul Pangeran Syarif Hamid

MENCARI BERKAH: Ribuan jamaah menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah dan Haul Pangeran Syarif Hamid ke-143, di Kecamatan Paser Belengkong, berlangsung khusyuk kemarin (24/12) pagi. (NAJIB/KP)


PROKAL.COTANA PASER – Menjelang pagi selepas bada subuh, ratusan jamaah mulai memenuhi kompleks Pemakaman Pangeran Syarif Hamid Bin Ahmad Bin Hamid Assegaf di Jalan Pabencengan, Kecamatan Paser Belengkong, atau tidak jauh dari Museum Sadurengas.
Puncaknya pukul 08.00 Wita, radius 1 kilometer (km) dari makam, jalan sudah dipenuhi kendaraan jamaah yang parkir. Tidak lain untuk menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah dan Haul untuk Pangeran Syarif Hamid ke-143. Tidak hanya warga Paser, jamaah dari berbagai daerah pun turut hadir. Termasuk jamaah Kalimantan Selatan yang mayoritas terlihat.
Selain itu, kehadiran para habib, yakni Habib Saggaf Assegaf dari Jakarta, Habib Alwi Assegaf dari Kalimantan Barat, Habib Alidin bin Hasan Assegaf dari Palembang, KH Saifudin Pimpinan Pondok Pesantren Al Irsyad Samboja, Habib Andi Zainal Abidin Al Idrus dari Balikpapan, Habib Ismail Balgais dari Kalimantan Tengah, dan Habib Ali Khaidar Alkaf, KH Asmuni (Guru Dana), Habib Umar Balgais dari Barito Kuala, Habib Andi Feros dari Batu Licin, Kalsel menambah kekhidmatan acara. Termasuk kehadiran Kapolres Paser AKPB Roy Satya Putra, dan Wakil Ketua DPRD Kaltim Andi Faisal Assegaf.
Setelah pembacaan selawat dan lantunan ayat suci Alquran. Habib Alidin bin Hasan Assegaf membuka acara dengan menceritakan sejarah Pangeran Syarif Hamid Assegaf. Dia berharap, amaah mengambil pelajaran tentang pangeran yang merupakan sosok pendakwah luar biasa di zamannya. Meski dilimpahi kekayaan, wajah tampan, berilmu, namun beliau tidak tergiur dunia. Justru di saat ada pilihan berdakwah ke Paser, atau meneruskan usaha keluarganya di Semarang dan Singapura pada 1826. Dia justru memilih pilihan mulia, yakni berdakwah.
“Beliau keturunan generasi ke-36 dari Rasulullah, tidak hanya menjadi ulama. Tapi juga menjadi donatur kegiatan dakwahnya, sehingga setiap beliau berdakwah, selalu memberikan hadiah sehingga kehadirannya selalu dinanti. Sampai akhirnya wafat di Paser pada 1875,” jelas Alidin.
Sementara pengisi tausiah Habib Ali Khaidar Alkaf menyampaikan, keistimewaan bulan Maulid Nabi yang jatuh pada Rabiul Awal bulan Hijriah ini ialah, hanya Nabi Muhammad SAAW terlahir di bulan tersebut. Nabi lainnya mayoritas di bulan Dzulhijjah. Selain itu, berkah langsung yang dirasakan pada maulid adalah dipersatukannya umat Islam dalam kegiatan tersebut. Silaturahmi terus terjalin, dan semuanya mendapatkan rezeki baik ilmu agama, pahala, serta rezeki makanan yang dibagikan para jamaah maupun panitia.
“Semoga umat Nabi Muhammad SAW diberikan umur panjang, kehidupan yang selalu berkah dan diridai Allah SWT,” ucapnya. (sos/jib/waz/k9)

No comments:

Post a Comment