Kontraktor Terpaksa Pangkas Tenaga Kerja
PROKAL.CO, TANA PASER - Defisit keuangan daerah beberapa tahun terakhir berdampak pada kegiatan proyek yang melibatkan para pengusaha atau kontraktor di bidang konstruksi. Salah satunya, pengurangan tenaga kerja.
Direktur Utama PT Fajar Pasir Lestari Abdul Ramis menyampaikan, tidak hanya eksekutif dan legislatif yang wajib berperan dalam mendongkrak ekonomi daerah melalui pembangunan melalui lobinya ke pemerintah provinsi sampai pusat. Bahkan, pengusaha seperti dia dan rekan lainnya pun wajib melalui jalur politis.
"Kami tahu legislator di provinsi dan pusat juga banyak dari latar belakang pengusaha. Wajar-wajar saja jika melobi melalui jalur politis karena sudah kenal, tentunya dengan tujuan membantu pembangunan di daerah," ujar Abdul Ramis belum lama ini.
Imbas minimnya proyek pembangunan yang turun, baik APBD Paser, provinsi, sampai APBN, sangat berpengaruh pada kehidupan perusahaan khususnya bidang konstruksi. Dari jumlah karyawannya sekitar 80 orang dan belum termasuk pekerja lepas di lapangan, Ramis harus memangkas 50 persen. Keputusan tersebut dilakukan demi menghidupkan perputaran operasional perusahaan.
"Bagaimana tidak, banyak kendaraan alat berat yang tidak beroperasi. Sementara biaya operasional dan pajak terus berjalan. Tapi syukurnya masih ada proyek multiyears contrack," sebutnya.
Namun, proyek multiyears contrack (MYC) atau tahun jamak, menurut dia, justru merugikan kontraktor. Pembayaran tidak bisa dilakukan pada tahun yang sama, namun progres dituntut cepat. Contohnya, proyek halaman Masjid Agung Nurul Falah Tanah Grogot. Fisiknya wajib rampung pada 2018, yakni mulai pengaspalan halaman sampai air mancur sedangkan pencairan pembayaran baru rampung pada 2019. (/jib/waz/k16)

No comments:
Post a Comment