TANA PASER – Apel pagi di lingkungan
Sekretariat Daerah Kabupaten Paser, Senin (4/9) dimanfaatkan Sekretaris Fathur
Rahman untuk mengingatkan hakikat kurban kepada pegawai di lingkup Setdakab
Paser. Menurut Fathur, kurban merupakan inti dari perayaan hari raya idul Adha
dan seharusnya diimplementasikan dalam bentuk nyata dalam kehidupan sehari-hari,
dan di tempat kerja.
Mantan Kepala Bappeda Paser ini mengajak segenap ASN dan PTT untuk
mengambil hikmah dari ibadah kurban. “Kurban sudah ada sepanjang sejarah
manusia, yaitu sejak zaman nabi Adam, dimana anak-anaknya diminta berkurban,
yang disusul pembunuhan yang pertama kali terjadi dalam sejarah manusia,” kata
Fathur.
“Kemudian tradisi kurban kembali diulang dengan sangat luar biasa
oleh Nabi Ibrahim yang mendapatkan ujian berat, ketika sangat menginginkan kehadiran
seorang anak, namun setelah itu diminta mengorbankan anaknya,” lanjutnya.
Dia kemudian membawa dua kisah nyata ini ke dalam kehidupan keseharian
pegawai, yang tak jarang mendapat dilema ketika diperhadapkan pada pilihan yang
sulit. Untuk kepentingan yang lebih besar kata dia, kadang pegawai baik secara
pribadi maupun kelembagaan diminta mengorbankan kepentingan disi sendiri.
“Di dalam birokrasi pemerintahan, masih banyak yang tidak mau
mengorbankan tenaga dan pikiran karena menganggap sesuatu itu tidak menarik. Padahal
demi kepentingan yang jauh lebih besar, kita sering harus menyediakan waktu dan
pikiran yang cukup untuk pekerjaan,” katanya.
Terkait kurban yang dilakukan setiap umat Islam pada hari raya
idul adha, mantan Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim ini mengatakan
bahwa kurban itu sifatnya personal, dan bukan institusional.
Menurut Sekda, kebiasaan membagi kurban kepada masyarakat yang
berasal dari dana APBD atau dari perusahaan adalah kebijakan yang keliru. Ditambahkan,
persepsi sebagian masyarakat bahwa kurban itu hanya sekali seumur hidup juga keliru,
karena seyogianya kurban dilakukan setiap tahun. (aks)
No comments:
Post a Comment