Thursday, October 12, 2017

Tak Temukan Pekerja Anak

PPKBP3A dan P2TP2A Sidak Kafe di Tanah Grogot

PROKAL.COTANA PASER – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Paser bersama Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Paser melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kafe di Tanah Grogot, Jumat (6/10). Sidak yang dilaksanakan pada malam hari itu untuk mengetahui, apakah ada pekerja usia anak dan pengunjung anak, di atas jam malam anak.
Kepala PPKBP3A Faulina Widryani melalui Kasi Perlindungan Anak Rusnawati mengungkapkan, ada tiga kafe sekaligus tempat karaoke yang menjadi sasaran sidak. Yakni Kafe Violet yang berada di Jalan Kandilo Bahari, Kafe Banting Setir di Jalan DI Pandjaitan dan serta Kafe 999 di Kilometer 5.
“Dari ketiga lokasi yang kami datangi, tidak ditemukan pekerja anak di bawah usia 18 tahun. Begitu juga pengunjung anak tak ditemukan di kafe atau di lokasi karaoke di atas pukul 22.00 Wita,” ungkap Rusnawati, Minggu (8/10).
 Rusna mengaku bersyukur karena disambut baik pemilik dan pengelola ketiga pemilik kafe tersebut. Bahkan, ketiganya sudah menyadari larangan tidak mempekerjakan anak yang belum cukup umur, mengingat hal tersebut dapat masuk dalam kasus perdagangan manusia atau human trafficking.
Namun demikian, pada saat sidak ada  ditemukan seorang anak laki-laki dalam kondisi mabuk yang berada tidak jauh dari Kafe Violet. Mengetahui hal tersebut, Rusnawati dan Ketua Harian P2TP2A Nur Jannah langsung melakukan interogasi dan meminta yang bersangkutan segera pulang. Mengingat sudah pukul 23.00 Wita. Tetapi anak tersebut menolak dan lari kemudian bersembunyi di dalam gang kecil.
“Anak tersebut mengaku masih kelas satu SMA dan tinggal di Jalan Andenoko. Namun ternyata setelah dicek, dia memberikan informasi bohong tentang identitas dirinya. Besok (Senin ini, Red) kami akan datang ke sekolahnya dan juga alamat rumah aslinya untuk bertemu orangtua anak tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, pemilik baru Kafe Violet, yang saat ini telah berganti nama, mengaku kerap resah dengan anak-anak yang berkumpul di dekat kafenya. Bahkan, tidak jarang fasilitas kafe di rusak ketika sekumpulan anak itu mabuk-mabukan.
“Hampir setiap malam ada yang berkumpul di sini. Kami juga temukan banyak plastik bungkus obat batu, minuman lain dan botol alkohol. Beberapa waktu lalu sempat kami laporkan ke polisi, tapi ternyata mereka belum jera,” ujar pemilik kafe. (*/ns/san/k9)

No comments:

Post a Comment