Tuesday, October 31, 2017

Keberadaan RPK Bertujuan Stabilkan Harga

PROKAL.COTANA PASER - Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Tanah Grogot, Kabupaten Paser, saat ini gencar menyosialisasikan warung Rumah Pangan Kita (RPK) kepada masyarakat di 10 kecamatan. Masyarakat yang berminat untuk mendirikan RPK di wilayahnya dapat langsung mendaftarkan diri dengan persyaratan yang sangat mudah.
Penegasan tersebut disampaikan Kepala Kansilog Paser Rendy Hidayat saat ditemui di kantornya akhir pekan lalu.  Rendy menyatakan saat ini sudah ada 18 RPK yang dijalankan masyarakat dan sebagian besar tersebar di Kecamatan Tanah Grogot.
“Persyaratannya hanya fotokopi kartu keluarga, fotokopi KTP, dan surat keterangan domisili yang dikeluarkan oleh desa. Kami fokuskan satu RW hanya satu RPK,” ungkapnya, Minggu.
Rendy menjelaskan adanya program RPK ini untuk menstabilkan harga pangan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, keberadaan RPK di setiap kecamatan, kelurahan, desa, dan RT/RW, dapat membantu masyarakat yang ingin membeli bahan-bahan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang jauh lebih murah.
“RPK merupakan bentuk kerja sama Bulog dan masyarakat. Melalui RPK ini, Bulog ingin mendekatkan diri dengan masyarakat di desa-desa dan kelurahan,” ujarnya.
Sejauh ini, Kantor Seksi Logistik telah  berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Disperindagkop Paser untuk memperluas RPK di setiap wilayah. Kemudian pihaknya (Kansilog) juga telah berkoordinasi dengan BRI Tanah Grogot untuk turut dalam mengembangkan program tersebut.
“Pihak BRI sudah memiliki agen-agen e-Billing di sejumlah wilayah dan diharapkan ke depannya BRI dapat memfasilitasi mesin EDC kepada Sahabat RPK yang belum memiliki,” ucapnya.
Menurut dia, mesin EDC sangat diperlukan oleh Sahabat RPK, mengingat terdapat instruksi langsung dari presiden untuk mengubah bantuan tunai menjadi bantuan nontunai kepada keluarga penerima manfaat (KPM) setiap tahun. Setiap KPM akan diberikan kartu yang berisi saldo Rp 110 ribu per bulan.
“Kami belum bisa memastikan apakah program bantuan nontunai itu akan berjalan tahun depan, yang jelas KPM nantinya hanya tinggal menyerahkan kartu-kartunya dan menukarkan dengan bahan-bahan kebutuhan pangan yang sudah tersedia di RPK,” tutupnya. (*/ns/san/k16)

Bela Kaltim, Atlet Gulat Paser Juara Nasional

PROKAL.COTANA PASER - Kendati tidak mendapat dukungan fasilitas secara penuh dari daerah, cabang olahraga gulat mampu mengharumkan nama Paser di kancah nasional. Atlet Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim, Ashar Ramadhani, kelahiran Tanah Grogot, 14 Januari 1998 ini berhasil membawa pulang medali emas cabang gulat. Yakni melalui kelas gaya greco 98 kilogram di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Senior 2017 di GOR Ciracas, Jakarta, Jumat (27/10).
Ashar masuk dalam kontingen Kaltim yang tampil sebagai juara umum di turnamen tersebut dengan perolehan total 15 medali. Yakni 6 emas, 2 perak, dan 7 perunggu. Mengalahkan Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) yang membuntuti di peringkat kedua dan ketiga.
“Alhamdulillah untuk prestasi nasional sudah meraih 2 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu,” ujar siswa kelas 3 SMA ini, kemarin (29/10).
Putra dari pasangan Khairul Huda dan Jasmina selanjutnya tinggal menunggu panggilan untuk pelatihan nasional (pelatnas)  mempersiapkan Asian Games 2018 yang dihelat di Indonesia sekitar November 2018. Ashar berharap, regenerasi atlet gulat di Kaltim dan Paser khususnya, bisa terus berkembang. Maklum, dukungan pemerintah daerah masih minim untuk fasilitas.
“Semoga matras bisa dibelikan agar teman-teman yang berlatih bisa terus berkembang,” sebutnya yang baru tiga tahun menggeluti cabor ini.
Menyandang juara tingkat nasional, Ashar pun mendapat mendapat bonus dana prestasi berkelanjutan tiap bulan dari Pemprov Kaltim yang dimulai dari 2018. Sedangkan dari daerah (Pemkab Paser), sebut dia, belum ada bonus.
Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Paser Ahmad Rafi’i mengaku bangga. Di tengah minim dukungan, atlet gulat Paser bisa mengharumkan nama Kaltim di tingkat nasional. Saat ini, menurut anggota Komisi III DPRD Paser itu, hanya ada 11 atlet gulat yang tercatat. Dengan adanya prestasi yang ditunjukkan Ashar, bisa memacu regenerasi atlet lainnya.
“Kami selalu mengupayakan agar para atlet tampil di setiap turnamen. Semoga pemerintah bisa lebih memperhatikan sarana dan prasarana untuk cabor berprestasi seperti gulat,” harap Rafi’i. (/jib/san/k16)

Kodim 0904/TNG Bakti Sosial di Pasar Induk


PROKAL.COTANA PASER - Memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-10 Saka Wira Kartika atau Pramuka TNI Angkatan Darat (AD), Kodim 0904/TNG melaksanakan bakti sosial (baksos) membersihkan Pasar Induk Penyembolum Senaken. Kegiatan yang berlangsung, Sabtu (28/10) diikuti 218 orang dari lintas sektor.
“Peringatan Saka Wira Kartika kali ini diisi dengan kegiatan gotong royong yang melibatkan instansi lintas sektor. Di antaranya UPT Pasar 30 orang, BPBD Paser 20 orang, Kodim 0904 ada 50 orang, PMII 5 orang, Wapena Paser 3 orang, Saka Wira Kartika 20 orang, serta keterlibatan anak-anak SD dan SMP Kartika Tanah Grogot sebanyak 130 orang,” ungkap Dandim 0904/TNG Letkol Arh Ardian Patria Chandra, Minggu (29/10).
Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kegiatan dilakukan mulai sebelah pasar basah atau pasar lapak ikan dan sebelah pasar sayur dan berakhir di pasar subuh atau pabrik pengolahan kompos di bagian belakang. Dandim memberikan apresiasi terhadap kesadaran pedagang yang tidak membuang sampah sembarangan.
“Kondisi pasar ini tidak terlalu parah, karena petugas pasar sendiri rutin membersihkan. Diharapkan gotong royong ini membangkitkan kesadaran pedagang untuk tetap menjaga kebersihan demi kenyamanan pembeli,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Paser Ardiansyah didampingi Kepala TU Pasar Senaken Mahmud, ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dia menyatakan lebih dari 20 petugas kebersihan melakukan pengambilan sampah setiap hari.
“Truk sampah dan petugas setiap pagi rutin mengumpulkan sampah-sampah dari pedagang untuk kemudian dibawa kepengolahan sampah basar di bagian belakang pasar. Kami juga berharap kesadaran pedagang untuk menjaga kebersihan terus meningkat,” harap Mahmud.
Ardiansyah menyatakan pihaknya berencana memperbaiki bagian dalam pasar yang kerap tergenang saat hujan deras. Rencana untuk melakukan peninggian jalan sudah terpikirkan sejak lama namun masih terkendala anggaran.
“Tahun ini pemindahan pedagang pasar subuh sudah terealisasi, dan pemindahan ini tentunya membawa dampak kenyamanan bagi para pembeli. Ke depan akan kami tata ulang terutama pedagang yang memiliki lapak namun tidak difungsikan dengan baik,” bebernya. (*/ns/san/k16)

Final Bola Voli Dandim Berlangsung Seru


PROKAL.COTANA PASER – Final Open Turnamen Voli Dandim Cup 2017 kelompok putri mempertemukan Bina Citra melawan Japas 06. Adapun kategori putra antara klub bola voli SPP berhadapan dengan Japas 06. Pertandingan berlangsung di lapangan Koramil 0904-06 Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Jumat (27/10).
Setelah melewati pertandingan yang sangat ketat dari setiap tim yang berlaga dalam final tersebut, kategori putri dimenangkan klub Bina Citra. Kategori pria dimenangkan klub SPP dari Kecamatan Kuaro.
“Final yang sangat menarik ditampilkan oleh empat tim yang berlaga. Saya sangat kagum dengan penampilan kedua tim,” kata Komandan Kodim (Dandim) Letkol Inf Ardian Patria Chandra kepada Kaltim Post setelah pertandingan final dimaksud.
Turnamen Dandim Cup IV ini dilaksanakan untuk membantu Pemkab Paser mencari talenta muda di olahraga bola voli. Nantinya mereka akan dibina untuk dapat mengharumkan Kabupaten Paser di cabang olahraga bola voli.
Selain itu, turnamen ini untuk mengukur kekuatan yang dimiliki atlet lokal. Berikut untuk memperingati HUT ke-72 TNI. “Saya berharap dengan berakhirnya event ini talenta-talenta muda yang ada, dapat terus dibina agar dapat bersaing di tingkat nasional,” tegasnya.
Salah seorang pemain Bina Citra yang saat ini juga bermain untuk Jakarta Popsivo PGN, yakni Ayu Cahyaning Siam mengatakan, setiap tahun dia selalu mengikuti Open Turnamen Voli Dandim Cup di Paser. “Saya sudah empat kali datang ke sini,” kata perempuan kelahiran 19 Mei 1986 itu.
Dia mengaku bahagia dapat kembali membawa tim yang kali ini dia bela menjadi juara. Dia mengaku hampir setiap tahun bersama rekan se-timnya membawa klub yang dibelanya dalam kejuaraan yang sama.
 “Saya senang, tahun ini kami menang lagi. Hampir setiap tahun kami menang. Hanya tahun lalu kami tidak mendapatkan juara satu,” ungkap perempuan yang pernah mengharumkan Indonesia di SEA Games 2011 dan 2012 kategori bola voli pantai.
Ayu berharap, kegiatan serupa terus diadakan setiap tahun dan dikembangkan. “Semoga kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunnya. Saya ucapkan Dirgahayu ke-72 TNI,” tutup dia. (sos*/mfy/san/k16)

Salurkan Bantuan Korban Kebakaran

TANA PASER – Hingga kini, penyaluran berbagai jenis bantuan bagi korban kebakaran di RT 01 Desa Selengot, Kecamatan Tanjung Harapan, masih terus mengalir.
Kali ini, Senin (30/10), Persatuan Istri Tentara Kartika Chandra Kirana (Persit KCK) Kabupaten Paser juga menyalurkan bantuan melalui Pramuka. Seperti yang disampaikan Andalan Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Paser, Agus Setiawan kepada Koran Kaltim.
“Tadi pagi (Senin, 30/10), Ibu Ketua Persit menyerahkan kepada kami bantuan untuk disalurkan kepada para korban kebakaran di Desa Selengot. Insya Allah, bantuan Persit ini, akan kami antar Selasa (31/10),” ungkapnya.
Bantuan Persit KCK Kabupaten Paser itu, lanjut ia, berupa beras, peralatan dapur dan Mie Instans. “Bantuan diserahkan langsung oleh Ketua Persit KCK Paser. Yakni, Finery Ardian,” ucapnya.
Untuk diketahui, pendistribusian bantuan sebelumnya harus ditempuh melalui perjalanan darat dan laut. Mengingat, Desa Selengot berada di wilayah pesisir Paser.
Sehingga untuk menempuh desa itu, perjalanan darat dari Tanah Grogot ke Desa Lori sebagai pelabuhan, memakan waktu sekitar dua jam. Kemudian, dari Desa Lori ke Desa Selengot menggunakan perahu atau kapal dengan waktu tempuh 1-3 jam.
upati Paser Yusriansyah Syarkawie sangat mengapresiasi berbagai pihak yang ikut peduli terhadap musibah kebakaran yang terjadi di RT 01 Desa Selengot, Kecamatan Tanjung Harapan.
“Atas nama Pemkab Paser, saya mengapresiasi kepada mereka-mereka yang telah ikut bergotong royong dalam memberikan bantuan atas musibah kebakaran yang melanda warga desa Selengot. Dan Pemkab Paser, saat ini tengah melakukan upaya percepatan pemulihan pasca kebakaran,” imbuhnya.
Kepada para korban kebakaran, Yusriansyah yang langsung datang ke Desa Selengot untuk meninjau lokasi kebakaran, terus memberikan dukungan dan semangat. Sehingga, mereka dapat menata kembali kehidupannya setelah tertimpa musibah kebakaran.
“Jangan dilihat dari nominalnya, tetapi lihatlah dari segi manfaatnya. Semoga, bisa membantu meringankan beban korban kebakaran,” sebut Yusriansyah saat menyerahkan bantuan diantaranya berupa beras sebanyak 2 ton, Minggu (29/10) kemarin.
Pemkab Paser juga akan memberikan bantuan pembangunan rumah kepada para korban kebakaran Desa Selengot. Dan tidak hanya pembangunan rumah layak huni kepada rumahnya yang terbakar serta dirobohkan, namun juga pembangunan jembatan titian sepanjang 52 meter yang turut terbakar. “Pemkab akan membangunkan rumah bagi para korban kebakaran, dengan syarat tanahnya  harus jelas kepemilikannya. Pak Camat dan Pak Kades, segera lakukan pendataan dan sampaikan kepada Bappeda,” ujarnya.(sur)

Ratusan Calon PPK Ikuti Tes Tertulis

TANA PASER – Sebanyak 133 peserta, Senin (30/10), mengikuti tahapan seleksi tes tertulis Penjaringan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Praja (STIE WP) Tanah Grogot.
133 ini berasal dari seluruh kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Paser. Yaitu, Kecamatan Tanah Grogot, Paser Belengkong, Long Kali, Long Ikis, Kuaro, Batu Sopang, Muara Komam, Batu Engau, Muara Samu dan Kecamatan Tanjung Harapan.
“Dari 150 pelamar calon PPK yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, ada sebanyak 17 pendaftar yang tidak hadir hingga tes tertulis berakhir. Secara otomatis, ke-17 peserta yang tidak hadir tanpa keterangan ini, dinyatakan gugur,” ungkap Ketua KPU Kabupaten Paser Eka Yusda Indrawan,.
Setelah tes tertulis dilaksanakan, lanjut ia, pihaknya akan melakukan pemeriksaan jawaban atas pertanyaan soal dalam tes tertulis. Dan membuat peringkat berdasarkan nilai.
“Setelah tes tertulis, maka dokumen ini akan kami periksa dan diperingkat berdasarkan nilai, atau hasil jawaban peserta. Selanjutnya, kami akan mengambil 10 besar dari masing-masing kecamatan, untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya,” ucapnya.
Dikatakan, bahwa pihaknya telah merencanakan akan mengumumkan hasil tahapan seleksi tertulis pada 2-3 November 2017. Guna menentukan siapa saja calon PPK yang masuk ke dalam daftar peringkat sepuluh besar.
“Untuk hasil tes tertulis, akan kami umumkan pada tanggal 2-3 November mendatang. Sedangkan tahapan selanjutnya, adalah tes wawancara, akan dilaksanakan pada 4-6 November 2017, karena kami sudah harus menyeleksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada 7 November 2017,” ujarnya.
Ditegaskan, dalam pembentukan panitia adhoc, baik PPK maupun PPS, pihaknya menjamin tidak ada yang diprioritaskan atau diutamakan. Pihaknya berorientasi pada hasil penilaian tes tertulis dan tes wawancara.
“Tidak ada yang prioritas. Jadi, untuk seleksi ini kami terbuka dan murni berdasarkan hasil penilaian pada tes tertulis dan wawancara. Artinya, tidak ada jaminan, semisal petahana atau incumbent PPK bisa langsung lolos, karena semua calon PPK dan PPS tetap memiliki peluang yang sama,” paparnya. (sur)

Syarufudin Dibekuk di Pondok Kebun

Pelaku Pembunuhan di Kerang

TERTANGKAP: Syarufudin dibekuk jajaran Opsnal Reskrim Polsek Batu Engau enam jam setelah melakukan penganiayaan yang berujung pembunuhan terhadap Jamhari, Minggu (29/10).


PROKAL.COTANA PASER   -   Kurang dari 12 jam, Opsnal Reskrim Polsek Batu Engau yang dipimpin langung Kapolsek Batu Engau, Iptu Yulianto Eka Wibawa berhasil meringkus pelaku penganiayaan berujung pembunuhan terhadap Jamhari (42), warga Desa Kembangan, RT 2, Binakal, Bondowoso, Jawa Timur. Peristiwa tersebut terjadi di RT 6, Dusun Ballu, Desa Kerang, Kecamatan Batu Engau, Minggu (29/10) sekira pukul 17.45 Wita.
Korban meninggal dengan luka di bagian punggung belakang dan pundak. Korban diduga ditusuk dari belakang oleh M Syarufudin (37), warga RT 5, Desa Kerang, Kecamatan Batu Engau.
“Pelaku sudah diamankan di pondok sekitar kebun sawit, Minggu (29/10) sekira pukul 23.00 Wita. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan penyidik,” ujar Kapolsek Iptu Yulianto Eka Wibawa, Senin (30/10).
Ditanya motif penganiayaan, Yulianto mengaku belum mengetahui secara pasti. Karena pelaku masih menjalani pemeriksaan penyidik. Berdasarkan keterangan saksi, diduga motifnya salah paham. Korban dan pelaku saling kenal dan bekerja di tempat yang sama.
“Pelaku dan korban bekerja di kebun milik salah seorang warga. Minggu (29/10) sore, sekira pukul 17.00 Wita, salah seorang saksi (rekan korban dan tersangka) sedang istirahat di pondok (barak) tempat mereka bekerja. Nah, saat sedang baring-baring (tiduran, Red) mendengar korban mengatakan, ‘Jangan-jangan, Mas’. Lalu saksi melompat lewat jendela, dan melihat korban sudah berlumuran darah di bagian punggungnya,” kata Yulianto.
Dibeberkan Yulianto, sejurus kemudian berlari mencari pertolongan. Saat kembali saksi melihat korban sudah tergolek tak bergerak. Mengetahui kejadian tersebut, Opsnal Reskrim Polsek Batu Engau langsung bergerak mengejar pelaku. Pelaku diamankan di sebuah pondok tidak jauh dari barak tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaan, enam jam setelah kejadian.
“Pelaku diamankan kira-kira 500 meter dari barak, tepatnya di pondok di areal kebun. Sempat terjadi tindakan persuasif dari anggota Opnal dengan cara membujuk pelaku untuk menyerahkan diri. Pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Batu Engau untuk menjalani proses hukum lebih lanjut,” tutup Yulianto. (ian/cal/k1)


Monday, October 30, 2017

258 Orang Kerja Bakti Saka Wira Kartika


Pelepasan Balon Launching Gerakan Sadar Pemilu


Syarat Dapat Bantuan Replanting






































Klik gambar untuk memperjelas/memperbesar tulisan

Warga Antusias Gotong Royong Lurahnya Kok Gregetan










Klik gambar untuk memperjelas tulisannya...

1 November, Operasi Zebra Mahakam Digelar

PROKAL.CO, TANA PASER  -  Jajaran Satuan Polisi Lalu Lintas (Satlantas) Polres Paser akan menggelar Operasi Zebra Mahakam 2017. Operasi yang bertujuan menciptakan keamanan, ketertiban, keselamatan, dan kelancaran (kamtibselcar) lalu lintas, guna menekan angka pelanggaran lalu lintas dan lakalantas, itu akan digelar 1-14 November mendatang.
 “Operasi Zebra Mahakam yang akan dilakukan selama dua pekan ini digelar di seluruh wilayah hukum Polres Paser. Operasi ini bertujuan cipta kondisi sebelum digelar Operasi Lilin pada Desember,” ujar Kapolres Paser, AKBP Dudy Iskandar melalui Kasat Lantas AKP Hendro Wibowo didampingi KBO Lantas Ipda Hermawan, Minggu (29/10).
 Ditanya terkait sasaran Operasi Zebra Mahakam 2017, Kasat Lantas membeberkan, yakni segala bentuk pelanggaran lalu lintas. Seperti melawan arus, tidak memakai helm, kendaraan angkutan yang melebihi daya angkut, dan kelengkapan surat-surat kendaraan.
 “Operasi yang dilakukan secara serentak ini untuk menciptakan budaya tertib lalu lintas di tengah-tengah masyarakat. Dan awal November 2017, kita (Satlantas, Red) akan menggelar apel gelar pasukan dan penindakan terhadap pelanggar. Tidak hanya dilakukan terhadap pengemudi motor, tetapi juga mobil pribadi dan angkutan umum. Bagi yang melanggar kita tilang,” tegas Kasat Lantas.
 Untuk itu, diimbau kepada seluruh pengendara kendaran bermotor dan pengemudi angkutan untuk melengkapi diri dengan surat-surat kendaraan yang masih berlaku dan tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas. (ian/vie/k1)


Simpan Badik di Jok Motor, Ys Diamankan Polisi

BAWA SAJAM: Ys harus berurusan dengan aparat kepolisian karena kedapatan membawa sajam yang disimpan dalam jok motor.


PROKAL.COTANA PASER   -  Opsnal Polsek Muara Samu berhasil mengamankan Ys (39), warga Rantau Bintungan, RT 001, Kecamatan Muara Samu, Kamis (26/10) sekira pukul 21.00 Wita. Ys diamankan di depan Mapolsek Muara Samu karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam).
 “Pelaku diamankan karena saat digeledah, anggota Opsnal menemukan badik di dalam jok sepeda motor dengan nomor polisi KT 4718 EV yang dikendarai pelaku,” ujar Kapolres Paser, AKBP Dudy Iskandar melalui Kapolsek Muara Samu AKP Suwiji, Minggu (29/10).
 Kapolsek Suwiji mengungkapkan, penangkapan itu berawal saat Opsnal Polsek Tanah Grogot melaksanakan Operasi Pekat Mahakam di depan mapolsek. Ys yang melintas pun dihentikan oleh petugas. Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, akhirnya ditemukan sajam jenis badik dengan panjang kurang lebih 25 cm.
 “Saat ditanya petugas, pelaku mengaku membawa sajam jenis badik untuk jaga diri. Pelaku juga mengaku belum lama menyimpan sajam di jok sepeda motornya,” ujar Kapolsek.
 Pelaku akhirnya harus menjalani proses hukum karena melanggar pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
 Kapolsek pun mengingatkan, setiap orang yang membawa senjata tajam tanpa hak menguasai, dapat dikenakan ancaman pidana. Jika tidak untuk keperluan pekerjaan ataupun tugas jabatan, diimbau untuk tidak membawa senjata tajam ketika bepergian. Alasan untuk jaga diri tidak dapat diterima sebagai pembenaran, apabila suatu ketika tertangkap membawa senjata tajam. (ian/vie/k1)


Saturday, October 28, 2017

Polemik Lahan SMK, Usul Bentuk Pansus

TERUS MENUNGGAK: Lahan yang diatasnya dibangun gedung SMK 3 Tanah Grogot ini masih bersengketa hingga sekarang. (NAJIB/KP)


PROKAL.COTANA PASER – Hingga sekarang, DPRD Paser belum memutuskan apakah menyetujui pembayaran ganti rugi lahan SMK 3 Tanah Grogot di Jalan Kesuma Bangsa Km 5, Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot.
Anggota DPRD Paser dari Fraksi Gerindra Hamransyah menyatakan, DPRD belum berani menetapkan anggaran untuk ganti rugi. Meskipun keputusan pengadilan sudah  inkracht dan Pemkab Paser wajib membayar Rp 29 miliar. Itu akibat membengkaknya denda tiap bulan yang berjalan sekitar Rp 150 juta dari kesepakatan awal pembelian tanah yang hanya bernilai Rp 2,5 miliar.
“Lagipula dari sumber yang kami pelajari, pemerintah tidak ada sanksi jika tidak membayar. Seharusnya, ada prinsip keadilan dalam kasus sengketa ini. Kami dari DPRD hanya menetapkan bujet, pemerintah daerah yang bertugas mengeksekusi. Namun, jika tidak ada jaminan keamanan hukum untuk DPRD membayar, kami tidak setuju,” ujar Sekretaris Komisi I itu, Rabu (25/10).
Hamran menginginkan adanya jaminan atau legal opinion dari institusi hukum semisal KPK sehingga apabila DPRD menyetujui ganti rugi tersebut dibayarkan. Tidak ada konsekuensi hukum yang akan berdampak ke legislatif. “Kami ingin menunda dan kalau perlu tidak dibayarkan,” imbuhnya.
Melihat banyak kejanggalan dalam kasus ini, dia melontarkan wacana agar dibentuk panitia khusus (pansus). Tujuannya agar DPRD bisa mengetahui secara rinci awal penjualan lahan tersebut hingga berujung pada masalah hukum. Dengan terbentuk pansus, menurutnya, DPRD dapat dengan mudah memanggil pejabat yang dirasa bertanggung jawab dalam jual beli lahan ini pada masanya.
“Ini demi mencari kebenaran agar klir kasus ini, dan pemerintah tidak asal sembarang membayarkan denda yang nilainya cukup fantastis,” tutupnya. (jib/san/k11)

PDAM Paser Ganti Jaringan Pipa Induk

PEREMAJAAN: Pergantian pipa induk milik PDAM Tirta Kandilo di sejumlah titik di Kota Tana Paserdikerjakan secara bertahap. (NAJIB/KP)

PROKAL.COTANA PASER – Warga yang tinggal di Jalan Cokroaminoto dan Jalan Padat Karya, Tana Paser, belakangan ini banyak bertanya perihal pembongkaran pipa induk milik PDAM Tirta Kandilo di sepanjang sisi jalan. Pembongkaran pipa itu dilakukan oleh para pekerja yang mengaku pihak ketiga dari PDAM Tirta Kandilo.
“Galian tersebut untuk peremajaan jaringan. Sebab, pipa yang ada sudah sangat lama kondisinya dan terlalu dalam. Mayoritas masih pipa yang dibangun sekitar 1980-an,” ujar Direktur PDAM Tirta Kandilo Muhammad Zam Zami saat dikonfirmasi media ini, kemarin (26/10).
Pria yang baru dua bulan dilantik sebagai pucuk pimpinan badan usaha milik daerah (BUMD) pelat merah tersebut menjelaskan, sekarang yang digunakan adalah pipa polyethylene polyvinyl chloride (PVC). Nantinya hingga akhir Desember secara keseluruhan akan diganti dengan pipa jenis polyethylene (PE) yang kualitasnya jauh lebih baik.
Terdapat 600 meter pipa yang bakal diganti jaringannya di sisi kiri dan kanan lokasi jalan. Selanjutnya bertahap dilanjutkan ke lokasi lain di seluruh Kota Tana Paser. Dengan kondisi pipa yang sudah uzur masanya, kata Zam Zami, sering terjadi kebocoran. Ditambah posisi pipa yang begitu dalam membuat rawan alur air mengalir dan rentan bocor.
“Dampaknya, jika bocor, pelayanan jadi tidak optimal ke rumah warga. Tingkat kebocoran saat ini mencapai 40 persen,” sebutnya.
Selama pemasangan jaringan pipa baru, Zam Zami menjamin pelayanan distribusi air ke rumah warga tidak akan terganggu. Selain itu, untuk pemindahan meteran milik warga yang terpindah sesuai titik terdekat juga tidak dikenai biaya. (/jib/san/k16)

Hari Ini, HMI dan PP Salurkan Donasi Korban Kebakaran Selengot

TANA PASER – Tekad bulat dan aksi nyata Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Paser, untuk membantu para korban kebakaran yang terjadi di Desa Selengot, Kecamatan Tanjung Harapan, tak perlu diragukan lagi.
Berlangsung di Sekretariat HMI Cabang Paser, (27/10), mereka bahu-membahu menyiapkan segala keperluan yang sekiranya dibutuhkan para korban kebakaran. Direncanakan, Sabtu (28/10), bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89, mereka akan menyalurkan hasil aksi sosial penggalangan Donasi Kemanusiaan.
“Sabtu (28/10) besok, kami akan langsung menyerahkan bantuan kepada para korban kebakaran di Desa Selengot. Ini tengah kami persiapkan atau packing, sebanyak 30 kotak bahan bantuan, yang akan diserahkan ke sana,” ungkap Yasri seusai mempersiapkan barang bantuan.
Bantuan ini, lanjut ia, berupa pakaian layak pakai, beras, gula, minyak goreng, mie instans, buku tulis beserta balpoint dan drum plastik untuk tempat menampung air bersih. Pasalnya, selain rumah, tandon atau tempat menampung air juga turut terbakar.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, para korban kebakaran kekurangan air bersih, karena tempat menampung air bersih mereka juga dilalap api. Sehingga, uang penggalangan dana yang kami himpun, sebagian kami belikan drum plastik,” ucapnya.
Dikatakan, untuk akses transportasi, pihaknya mendapat bantuan dari anggota PP dan Kader HMI sendiri yang menyiapkan mobil untuk sampai ke Desa Lori dan Kapal yang akan mengantarkan ke Desa Selengot. “Untuk ke Desa Selengot, transportasi darat hanya sampai ke Desa Lori, berikutnya perjalanan dilanjutkan dengan moda transportasi air. Alhamdulillah, ada kader HMI dan PP yang memiliki kapal, sehingga bisa mengangkut bantuan kesana,” ujarnya.
Pihaknya akan menyerahkan bantuan langsung ke masing-masing para Kepala Keluarga (KK). “Sengaja kami siapkan sejumlah kotak atau dus untuk menyimpan barang bantuan. Karena, kami ingin menyerahkan langsung kepada setiap KK, yang menjadi korban kebakaran,” paparnya.
Lebih lanjut, Yasri berharap, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di wilayah Kabupaten Paser. “Semoga, bencana atau musibah kebakaran seperti ini tidak terjadi lagi. Karena, sangat merugikan para korban dari segi materiil, untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah di Desa Selengot ini,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, Senin (23/10) lalu, terjadi bencana kebakaran di Desa Selengot. Disinyalir api dipicu oleh bocornya tabung gas 3 Kg, sehingga pemukiman warga yang rata-rata berbahan kayu dan angin kencang mempercepat rembetan api.
Supaya areal yang terbakar tidak meluas dan menjalar kemana-kemana, 10 rumah yang sudah terkena api terpaksa dikorbankan untuk memutus jalur api. Dalam proses pemadaman, Desa Tanjung Aru, Lori, Sungai Langir dan Desa Labungkallo membantu mempercepat upaya pemadaman. (sur)

Perlu Kesadaran Penanggulangan Bencana


PROKAL.COTANA PASER - Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat maupun pemerintah menghadapi bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Kegiatan itu berlokasi di Kabupaten Sorong, Papua Barat, 22–25 Oktober 2017.
Hadir dalam peringatan Bulan PRB di Ballroom Aimas Compention Center Kabupaten Sorong itu, Ketua DPRD Kabupaten Paser Kaharuddin dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser Edward Effendi. Berikut, para Ketua DPRD se-Indonesia, Kementerian/Lembaga, SKPD Provinsi, terutama BPBD kab/kota, serta organisasi internasional, nasional, maupun organisasi kebencanaan lainnya.  
Tanggal 13 Oktober, diperingati sebagai Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional. Peringatan Bulan PRB ini digelar di berbagai kota di Indonesia sejak 2013 silam.
Ketua DPRD Paser menyatakan sangat mengapresiasi pelaksanaan Peringatan Bulan PRB di Kota Sorong. Menurutnya, pencegahan dan pengendalian bencana sejak dini perlu menjadi perhatian khusus pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Paser.
“Semua pihak perlu mempersiapkan diri menanggulangi berbagai situasi bencana yang  tidak kita diharapkan. Akan tetapi, kita tidak bisa menolak kehendak alam. Dengan adanya kegiatan ini, banyak pembelajaran dalam membangun jejaring antarpelaku PRB,” ucapnya.
Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Paser mengungkapkan, sinergi lintas sektor harus diwujudkan karena akan menjadi kunci utama keberhasilan daerah dalam mengurangi risiko bencana. Berikut, perlu peningkatan pemahaman masyarakat dan pemerintah terhadap aktivitas-aktivitas yang dapat menimbulkan bencana dan membahayakan banyak orang.
“Perlu upaya meningkatkan kemitraan antar-pemangku kepentingan, apalagi Kabupaten Paser sering terjadi bencana yang harus segera ditanggulangi. Bencana terbaru adalah kasus kebakaran di Desa Slengot, Kecamatan Tanjung Aru yang menghanguskan 30 rumah,” ungkapnya.
Materi peringatan Bulan PRB terdiri dari pameran, diskusi, dan seminar pengalaman/pengetahuan terkait penanggulangan bencana. Peringatan melibatkan ribuan peserta yang terkait dengan mitra penanggulangan bencana. Tujuan utamanya adalah menambah wawasan serta meningkatkan program perencanaan untuk menghadapi berbagai kerawanan bencana yang mungkin terjadi. (*/ns/san/k11)

Amankan PSK dan Muncikari



TEGAKKAN PERDA: Kepala Satpol PP Paser Heriansyah Idris (kiri) memimpin razia pekat di Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau. Hasilnya, petugas mengamankan sejumlah PSK dan muncikari. (IST/KP)


PROKAL.COTANA PASER - Setelah sepekan melakukan razia penyakit masyarakat (pekat) di wilayah Desa Saing Prupuk, Kecamatan Batu Engau, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali melakukan razia yang sama, Selasa (24/10) petang. Tidak jauh dari lokasi razia pekan lalu, jajaran Satpol PP menangkap pekerja seks komersial (PSK) bersama muncikari.
“Kami mengamankan tiga orang PSK dan satu orang wanita sebagai muncikari. Keempatnya diamankan dari dua tempat berbeda tidak jauh dari lokasi razia pekat pekan lalu. Selanjutnya, mereka dibawa ke Kantor Satpol PP untuk melengkapi BAP (berita acara pemeriksaan, Red),” kata Kepala Satpol PP Heriansyah Idris, Rabu (25/10).
Keempat tersangka bisnis haram tersebut berinisial NH (31), warga Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Sm (32), warga Kota Baru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Keduanya diamankan di lokasi yang sama. Berikut, LA (27) yang merupakan warga Bali, dan Ln (39), warga Penajam yang menjadi muncikari tersangka LA.
“NH, Sm, dan LA dikenakan pelanggaran Perda Nomor 09 Tahun 2004 tentang Penanggulangan Tunasusila Pasal 2 Ayat 2. Sedangkan Ln yang berstatus sebagai muncikari dikenakan Pasal 2 Ayat 1. Menurut pengakuan Ln, dia yang menawarkan LA kepada pria hidung belang dan mengambil bagian dari uang yang didapatkan LA,” ungkap Kabid PPUD dan TI Bahrunsyah.
Sedangkan Kasi Penegakan Perundang-undangan (PPUD) Nur Alam mengungkapkan, razia tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti laporan dari sejumlah masyarakat. Menurutnya ada lebih 22 bangunan yang diduga digunakan sebagai lokasi esek-esek tersebut. Namun, sejauh ini pihaknya belum memastikan bangunan tersebut secara keseluruhan.
“Mulai dari simpang empat lokasi BHP hingga persimpangan Desa Petangis itu kurang lebih 20 bangunan yang kami duga disalahgunakan. Pada dasarnya, semua bangunan memiliki kedok yang sama, yaitu warung kopi yang menyediakan wanita penghibur. Ternyata, di dalam bangunan tersedia sejumlah kamar,” bebernya. (*/ns/san/k11)

Kini Muncul Prostitusi Modus Baru di Paser


PROKAL.COTANA PASER - Lokasi prostitusi atau lokalisasi kini kembali tumbuh di sejumlah wilayah di Kabupaten Paser. Bahkan, pelakunya kini menggunakan modus baru untuk mengelabui petugas yang melakukan razia atau sekadar patroli di wilayahnya. Ada yang mengaku sebagai pasangan suami-istri (pasutri) maupun sudah menikah siri.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser Heriansyah Idris melalui Kasi Penegakan Perundang-undangan Daerah Nur Alam membenarkan hal tersebut. Menurutnya, selain membuka warung kopi untuk mengelabui petugas, para pelaku bisnis haram tersebut juga menempatkan pria dan anak seolah-olah sebagai keluarga yang telah menikah.
“Dalam modus baru itu, setiap rumah ada laki-laki dan terkadang ada seorang anak. Jadi, mereka mengaku pasutri. Tetapi, kenyataannya sang pria ikut menawarkan kepada calon pria hidung belang,” ungkap Nur Alam.
Terhadap pasangan yang mengaku menikah siri, menurutnya, sulit untuk dibuktikan. Mengingat, tidak ada surat-surat yang menyatakan bahwa pasangan dimaksud sudah sah secara agama. “Apabila bukti-bukti yang ditemukan di lokasi kurang mendukung, Satpol PP tidak dapat menindak sesuai Perda yang berlaku di Kabupaten Paser,” ujarnya.
Di samping itu, menurut Alam, Perda Nomor 09 Tahun 2004 tentang Penanggulangan Tunasusila belum efektif memberikan efek jera kepada pelakunya. Ketentuan membayar denda uang dengan nilai ratusan ribu ternyata lebih banyak dipilih ketimbang harus merasakan dinginnya sel tahanan.
Hal serupa juga pernah disampaikan Sekretaris Satpol PP Paser Muhammad Sidik saat dia masih menjabat sebagai kepala Satpol PP. Waktu itu dia mengusulkan untuk merevisi Perda Nomor 09 Tahun 2004 tersebut dengan memasukkan sanksi lebih berat dan juga menghukum orang yang terlibat dalam bisnis dimaksud. Namun sayang, usulan tersebut belum juga terealisasi hingga sekarang.
“Perda yang saat ini berjalan tidak ada sanksi untuk muncikari. Penyedia bangunan juga tidak diatur, jadi sanksi hanya diberikan kepada PSK (pekerja seks komersial, Red). Itu pun hanya didenda minimal Rp 200 ribu,” jelas Sidik.
Berikut, Satpol PP juga berharap adanya kerja sama lintas sektor guna menanggulangi penyakit masyarakat (pekat) yang semakin berkembang setiap tahunnya. Ini dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan setelah PSK terjaring razia agar ada rasa takut dari calon pria hidung belang. Selain itu, melakukan pembinaan dan pengembalian PSK ke kampung halaman masing-masing. (*/ns/san/k11)

Sudah Berhasil Jual Daging Impor 1,8 Ton

PROKAL.COTANA PASER – Hampir 6 bulan sudah Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Kabupaten Paser menyediakan daging impor beku dengan harga murah. Setiap bulan Kansilog bisa mendatangkan 300–500 kilogram (kg) daging. Jadi, secara keseluruhan, telah berhasil menjual 1,8 ton daging beku kepada masyarakat Kecamatan Tanah Grogot dan sekitarnya.
“Jumlah daging yang didatangkan per bulan tidak sama. Namun, yang pasti, setiap bulan kami bisa mengambil daging dua hingga tiga kali. Sejak sebelum Ramadan hingga pertengahan November sudah hampir 2 ton daging beku berhasil terjual,” ungkap Kepala Kansilog Paser Rendy Hidayat, Kamis (26/10).
Rendy bersyukur masyarakat menyambut positif daging impor beku tersebut. Bahkan dia mengaku sudah memiliki pelanggan tetap yang membeli daging setiap minggu. Terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, pedagang bakso, pemilik rumah makan, hingga pengusaha katering di wilayah Tanah Grogot.
“Alhamdulillah, daging yang didatangkan selalu habis, karena kami sudah punya pelanggan tetap. Tidak jarang ada orang-orang baru yang membeli setelah mengetahui dari sanak saudara atau tetangga. Karena daging yang kami jual hanya Rp 80 ribu per kilogram,” ucapnya.
Saat ditanya apakah stok daging masih aman, Rendy menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir. Dia memastikan stok daging akan aman hingga akhir 2017 ini. Mengingat tidak ada batasan bagi setiap daerah menjual daging beku tersebut.
“Stok di Balikpapan masih banyak, kalau habis, kami langsung ambil barangnya. Di pusat juga banyak dan tidak ada pembatasan,” bebernya.
Kansilog juga mengaku mulai terbantu dengan tiga unit pendingin (freezer). Sebelumnya, Rendy mengaku terkendala terbatasnya lemari pendingin yang ada di kantornya, sehingga tidak bisa menyediakan pasokan daging terlalu banyak.
“Baru saja kami mendapatkan bantuan tiga unit freezer untuk menyimpan daging. Satu unit kami tempatkan di Kantor Penajam. Di sana juga sudah mulai menjual daging impor beku,” jelasnya. (*/ns/san/k16)

Memaknai Sumpah Pemuda ala “Kids and Youth Zaman Now”

PROKAL.COOleh: Riyan Benny Sukmara
PADA 28 Oktober 1928, Moehammad Yamin memberikan secarik kertas kepada Soegondo Djojopoespito yang berisi rumusan Sumpah Pemuda. Tulisan di kertas itu lalu dibacakan Soegondo dan dijelaskan secara mendetail oleh Moehammad Yamin di depan kurang lebih 79 peserta yang hadir (dari perwakilan Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, Yong Ambon, Pemoeda Kaoem Betawi, Dienaren van Indie, Keng Po, Indonesische Studieeclub, Adviseur voor Inlandsch Zaken, Volksraad, Pasundan, dan perwakilan Pemerintah Belanda). Termasuk 4 orang Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau, yaitu Kwee Tiam Hong, Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Dijen Kwie.
Pada Sabtu (28/10), 89 tahun sudah ikrar “Soempah Pemoeda” menggema untuk menyatukan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 262 juta jiwa yang tersebar di 17 ribu pulau, sumpah pemuda menjadi sebuah tali pengikat dari persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Saking kuatnya peran pemuda bangsa ini, Soekarno pun pernah berkata “Beri aku 10 pemuda dan akan kuguncangkan dunia.”
Bahkan seorang Panglima TNI Gatot Nurmantyo pun pernah mengatakan “Yang memerdekakan bangsa ini adalah pemuda, dari sumpah pemuda.” Semangat sumpah pemuda ini pun erat kaitannya dengan rasa nasionalisme dan menghargai bangsa sendiri. Namun, akhir-akhir ini, semangat ini sedikit luntur karena adanya fenomena “Kids/Youth Zaman Now,” yang mencuat di ranah publik. Istilah ini muncul karena perilaku nyeleneh para generasi millennial yang “sudah keluar dari pakem” namun kadang dianggap hal yang lazim.
Contoh kejadian beberapa waktu lalu dan menjadi viral di dunia maya, foto oknum duduk di atas kepala patung pahlawan nasional, yang merupakan para jenderal yang gugur akibat kekejaman PKI. Selanjutnya, ada kelakuan seorang pemuda di Kota Malang yang melontarkan komentar seenak jidatnya di dunia maya dengan menulis komentar Bubarkan TNI”.
Sontak komentar ini langsung mendapat respons dari anggota TNI dan langsung mengonfirmasi pernyataan pemuda tersebut. Belum lagi kasus saling bully dan tawuran antarpelajar/mahasiswa yang sangat mudah pecah karena hal-hal sepele. Ada pula cerita generasi hit yang sangat histeria jika mendengar hal yang berbau Korea beserta boyband-nya, sampai-sampai ada yang menganggap sebagai Nabi bahkan Tuhan. Ini kan sudah di luar batas dan sangat mengkhawatirkan.
Lain lagi jika bicara nasionalisme. Terdapat beberapa oknum pemuda yang notabene merupakan calon penerus bangsa ini, tergabung dalam ormas-ormas tertentu dan berusaha untuk mengganti ideologi bangsa (Pancasila) dengan ideologi baru yang sama sekali jauh dari cita-cita para pendiri bangsa ini. Apa seperti ini cara memaknai sumpah pemuda yang diharapkan generasi pendiri bangsa kita?
Dari contoh kasus di atas, jelas terlihat bahwa kondisi ini sudah tidak mencerminkan semangat yang dijunjung oleh sumpah pemuda. Itu diperparah lagi dengan media televisi dan online yang dibanjiri dengan berita dan konten negatif seperti kekerasan, bullying, ujaran kebencian, hingga konten pornografi. Kombinasi ini menjadi kompleks dengan minimnya pengawasan orang tua sehingga menambah keruh mental para generasi millennial ini.
Mereka menjadi sangat mudah termakan “Hoax” dan provokasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Memang hal di atas tidak boleh dijadikan patokan untuk menggeneralisasi generasi “Kids and youth zaman now”. Banyak dari mereka yang memaknai semangat sumpah pemuda dengan berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa ini, seperti Joy Alexander (12) yang mengarumkan bangsa lewat jalur seni. Karya Joy masuk jajaran nominasi penghargaan music internasional “Grammy Award” dan menjadi nominator termuda yang memperoleh standing ovation.
Pada bidang sains ada Michael Gilbert dan Kevin Limanta, siswa SMA yang berhasil meraih medali emas pada 17th Asian Physics Olympiad 2016 di Hong Kong. Di bidang olahraga ada Aditya Bagus Arfan (11) yang berhasil menyabet emas pada ajang kejuaraan catur ASEAN 2016 di Thailand. Di cabang balap mobil kita punya Rio Haryanto yang menjadi satu-satunya orang Indonesia yang pernah berlaga di balap mobil paling bergengsi di dunia, yaitu Formula 1. Terbaru adalah Galang Hendra (16) yang baru saja berhasil meraih podium pertama di ajang World Superbike 2017 untuk kelas 300 cc di Jerez, Italia.
Di Kalimantan Timur, kita punya David Rahendra Ahmad Firdauz (14), atlet karate Kaltim yang berhasil mengharumkan Indonesia dengan memperoleh 2 emas dan 1 perak pada kejuaraan karate internasional The 7th Basel Open Master di Swiss. Dari pelbagai prestasi di atas, tentu diharapkan lebih banyak lagi prestasi yang tumbuh dari generasi millennial ini. Jika dulu kita memaknai isi sumpah pemuda dengan bersatu untuk mengusir penjajah dari Tanah Air Indonesia.
Namun pada era “Kids and youth zaman now” ini, marilah kita memaknai sumpah pemuda ini dengan bersatu dan sejenak mengesampingkan masalah perbedaan suku, agama, ras, dan warna kulit untuk bersama mengukir prestasi yang mengharumkan negeri ini. Banyak jalan dan cara yang bisa dilakukan untuk membawa negeri ini kembali ke masa jayanya dahulu, di mana nama Indonesia sangat disegani di kancah Internasional. Jadikan pemuda Indonesia terkenal karena prestasinya, bukan karena bobroknya. Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-89, mari bersatu, tunjukkan prestasimu, dan harumkan nama bangsamu. (jib/san/k16)
*** Penulis adalah Mahasiswa Program Doktoral, National Central University, Taiwan asal Paser)

Thursday, October 26, 2017

Upacara HSP Dilaksanakan Senin 30 Oktober


TANA PASER – Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89 tahun 2017 jatuh pada hari Sabtu, dan panitia pelaksana HSP memutuskan bahwa upacara yang setiap tahun dilaksanakan pada Senin (30/10).
Informasi ini telah disampaikan ke seluruh pimpinan instansi, lembaga dan organisasi melalui surat oleh Panitia Peringatan Hari-Hari Besar Nasional (PHBN) Kabupaten Paser. Wakil Ketua PHBN Arief Rahman mengatakan bahwa penentuan waktu upacara ini merujuk pada Edaran Menteri Pemudan dan Olahraga Nomor 10.13.1/Menpora/X/2017 yang mengatakan bahwa upacara bendera dilaksanakan pada Sabtu (28/10) atau pada hari kerja sebelum dan sesudahnya.
Dalam hal ini PHBN memilih pelaksanaan upacara pada dua hari setelah HSP, yaitu Senin, dan bukan Jumat, atau sehari sebelumnya. Arif yang sehari-hari menjabat sebagai Asisten Umum ini mengatakan bahwa tempat upacara sama dengan upacara sebelumnya, yakni di Halaman Kantor Bupati Paser.
Kegiatan ini rencananya akan dihadiri Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi sebagai Inspektur Upacara, Wakil Bupati Mardikansyah beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para pejabat dan pimpinan Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Paser, pimpinan instansi vertikal, BUMN, dan Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Kepemudaan.
Di dalam undangan yang dibuat oleh PHBN, Bupati dan Wakil serta Forkopimda dan Pimpinan Instansi menggunakan Pakaian Sipil Resmi (PSR), sementara peserta upacara menggunakan seragam masing-masing. Yang ASN menggunakan batik Korpri, sementara perwakilan organisasi menggunakan seragam masing-masing, atau menggunakan pakaian adat nusantara. (aks)

Trans Kaltim di Long Kali Banyak Lubang

RAWAN: Jalan trans Kaltim yang terdiri dua lajur di Kecamatan Long Kali, hingga kini masih banyak berlubang. (NAJIB/KP)


PROKAL.COTANA PASER – Jalur trans Kaltim seyogianya sedang dalam perbaikan hingga akhir 2017. Namun yang menjadi polemik, sejumlah jalan yang memiliki dua lajur seperti di Long Kali, hingga kini tak kunjung baik dibanding kecamatan lain.
Salah seorang sopir truk lintas provinsi, Zainal Arifin, mengeluhkan kondisi lajur seperti di Long Kali yang masih banyak berlubang. Hal itu cukup membahayakan bila tidak segera diantisipasi.            
“Sering teman-teman sopir yang belum hafal lintasan,  kendaraannya masuk lubang yang cukup dalam. Hal itu sungguh rawan terjadinya kecelakaan,” ujar Zainal, kemarin (24/10).
Khusus lintasan trans Kaltim dari Penajam hingga Kuaro, hanya di Long Kali yang terparah bahkan berada di pusat kecamatan. Sedangkan lajur di luar kecamatan mayoritas sudah mulus.
 Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Paser Bachtiar Effendi yang dikonfirmasi menerangkan, jalan tersebut yang beberapa tahun lalu dibangun dua lajur masuk dalam ranah penanganan kabupaten. Namun kini semuanya diambil alih oleh provinsi karena berstatus jalan nasional.
“APBD Paser tidak bisa lagi membantu untuk peningkatan jalan, jadi hanya menanti dari provinsi. Sampai sekarang belum tahu apakah jalur tersebut akan diperbaiki atau tidak, anggarannya hanya provinsi yang tahu,” ujar Bachtiar.
Beberapa tahun terakhir peningkatan jalan lajur dua di kecamatan memang menjadi polemik, karena sempat saling lempar handuk antara pemerintah kabupaten dengan provinsi mengenai penanganannya. Khususnya, seperti jalan di Kecamatan Paser Belengkong. Namun sekarang kondisinya sudah baik, setelah beberapa lama dibiarkan rusak parah. (/jib/san/k9)

Disdukcapil Kumpulkan Persyaratan KIA


PROKAL.COTANA PASER – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Paser sedang mengumpulkan foto dan data diri anak-anak sebagai persyaratan memperoleh kartu identitas anak (KIA) 2018. Hingga saat ini, Disdukcapil telah mengumpulkan sejumlah foto murid SD dan SMP di Kecamatan Kuaro dan Kecamatan Tanah Grogot.
“Kami mendatangi sekolah yang ada di Tanah Grogot dan Kuaro. Data diri seperti akta kelahiran dan kartu keluarga dikumpulkan, kemudian kami ambil fotonya,” ucap Kepala Disdukcapil Hulaimi, Selasa (24/10).
Untuk anak usia 0–5 tahun tidak menggunakan foto dalam kartunya, sedangkan KIA anak usia di atas 5 tahun diperbolehkan menggunakan foto. Fungsi KIA setara dengan fungsi kartu tanda penduduk (KTP) milik orang dewasa.
“Kami fokus pada pengumpulan data anak yang duduk di bangku SD dan SMP terlebih dahulu. Untuk masa berlaku KIA sendiri hingga berusia 17 tahun dan langsung dapat digantikan dengan KTP,” ucapnya.
Berbeda dengan pengadaan blangko KTP-el yang disediakan pemerintah pusat, untuk mencetak KIA dibebankan seluruhnya kepada pemerintah daerah. Hulaimi mengaku telah mengusulkan pengadaan blangko pada APBD 2018.
“Pengadaan blangko dilakukan oleh daerah. Pada blangko KTP-el terdapat chip, sedangkan KIA tidak ada. Kami belum tahu berapa banyak yang akan dicetak, karena belum dipesan,” ujar Hulaimi.
Berbagai kemudahan diberikan pemerintah untuk memaksimalkan pelayanan kepada anak-anak. Pengadaan KIA bukan hanya untuk mempermudah anak memperoleh layanan publik, namun mempermudah para orangtua tunggal memperoleh kartu keluarga (KK)  dengan persyaratan tertentu.
“Saat ini anak yang memiliki orangtua tunggal atau hasil dari pernikahan siri juga dapat memperoleh KK. Namun yang menjadi kepala keluarga adalah sang ibu, jika ayah dari anak tersebut ingin masuk ke dalam KK ada persyaratan panjang yang harus diselesaikan,” bebernya. (*/ns/san/k9)

Penghitungan Suara Pemilu 2019 Pakai Metode Sainte Lague


PROKAL.CO, TANA PASER  -  Dalam pasal 420 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, disebutkan mengenai penetapan perolehan kursi tiap partai politik. Adapun sistem yang digunakan adalah metode sainte lague. Jadi pada pemilihan umum anggota DPR, DPD, dan DPRD 2019, tidak lagi menggunakan bilangan pembagi pemilih (BPP) seperti Pemilu 2014.
“Kami (KPU Paser) dalam beberapa kali kegiatan sosialisasi, seperti yang dilakukan talk show di media elektronik (radio), sudah disampaikan terkait metode sainte lague dengan cara proporsional terbuka. Ada beberapa partai yang meminta menyosialisasikan metode penghitungan suara berdasarkan UU 7/2017,” ujar Ketua KPU Paser, Eka Yusda Indrawan kepada Paser Pos, kemarin.
Dalam metode sainte lague, sambung Eka, hasil perolehan suara sah partai politik (parpol) di satu daerah pemilihan (dapil) dibagi dengan bilangan pembagi dengan pecahan 1,4 dan diikuti secara berurut oleh bilangan ganjil 3, 5, 7 dan seterusnya hingga N. Misalnya, satu dapil memperebutkan 6 kursi, maka akan diambil 6 perolehan suara terbesar setelah dibagi dengan bilangan ganjil.
Untuk diketahui, sebagian kalangan menilai bahwa metode sainte lague ini lebih adil. Partai dengan perolehan suara besar akan mendapatkan lebih banyak kursi, sedangkan partai dengan perolehan suara kecil tentu akan mendapatkan kursi yang lebih sedikit pula.
Dengan metode saint lague, perolehan kursi berdasarkan persaingan kekuatan parpol di masing-masing daerah pemilihan (dapil). Sedangkan hare quota itu perolehan kursi dibagi suara BPP, sehingga ada harga satu kursi berapa suaranya. Keuntungan sainte lague ini, yakni partai yang kompetitif di dapil berpeluang memenangi satu kursi atau lebih. Dalam hal ini, partai yang dominan banyak diuntungkan dengan sistem tersebut. (ian/cal/k1)

Cari Ikan di Kolam, Pekerja Kebun Tewas Dimangsa Buaya

DIMANGSA BUAYA: Febri Antonius Barus saat dievakuasi warga. Dia tewas usai diterkam buaya di kolam milik salah satu perusahaan di Desa Riwang, Kecamatan Batu Engau.

PROKAL.COTANA PASER  -  Nasib sial menimpa seorang pekerja sektor perkebunan bernama Febri Antonius Barus (23). Ketika hendak menjala ikan di kolam areal perkebunan Desa Riwang, Kecamatan Batu Engau, Senin (23/10) sekira pukul 16.00 Wita, karyawan PT Agro Inti Kencanamas (AIK) ini tewas dimangsa buaya.
 Dia baru ditemukan warga pada Selasa (24/10) sekira pukul 10.00 Wita di kolam tersebut.
 “Korban adalah karyawan PT Agro Inti Kencanamas (AIK). Saat ini korban telah dievakuasi dan langsung dibawa ke kampung halamannya di Medan untuk dimakamkan,” ujar Kapolres Paser, AKBP Dudy Iskandar melalui Kapolsek Batu Engau, Iptu Yulianto Eka Wibawa, Rabu (25/10).
Dia mengungkapkan, korban ditemukan di kolam milik perusahaan perkebunan Divisi Charli, Desa Riwang, Kecamatan Batu Engau. Menurut keterangan rekan korban yang ikut menjala ikan, dia sempat melihat korban ditarik buaya ke tengah kolam. Kemudian dia langsung mencari bantuan untuk menolang korban.
 “Tapi korban baru bisa ditemukan pada keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 Wita, dalam keadaan meninggal dengan dipenuhi luka gigitan pada bagian paha dan kaki,” ujar Kapolsek Yulianto.
 Dia mengimbau kepada para pekerja dan warga sekitar untuk berhati-hati ketika melakukan aktivitas di kolam milik perusahaan tersebut. Pasalnya, di sana terdapat buaya yang sewaktu-waktu bisa memangsa orang yang berada di kolam. (ian/vie/k1)