PROKAL.CO, TANA PASER – Masa orientasi siswa (MOS) kini sudah tidak ada. Program itu berganti nama menjadi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Metodenya pun tidak seperti dulu. Kala itu, pelajar baru harus menyiapkan berbagai macam perlengkapan yang terkadang aneh dan wajib datang subuh ke sekolah. Bahkan, terkadang mendapat bullydari senior yang ditunjuk sebagai panitia.
Dua tahun terakhir, di Paser sudah tidak terjadi lagi. Seperti MPLS di SMK 1 Tanah Grogot. Sebanyak 355 pelajar datang pukul 07.30 Wita dan pulang pukul 14.30 Wita. Hanya laki-laki yang diwajibkan memotong rambut sepanjang 1 sentimeter.
Wakil Bidang Kesiswaan SMK 1 Tanah Grogot Yos Rizaldy Novianto menuturkan, dua tahun lalu, sejak dikeluarkannya aturan tentang larangan bully di sekolah, sistem MOS tidak lagi dilakukan. Seluruh kegiatan MPLS di bawah naungan guru. Sementara OSIS hanya sebagai pembantu. Berbeda saat MOS, porsi OSIS lebih besar ketimbang guru.
“Jadi dua tahun terakhir, kita sudah memberlakukan aturan MPLS. Tidak ada lagi perpeloncoan kepada pelajar baru. Bahkan, kontak fisik dengan senior maupun guru dijamin tidak ada. Pengenalan lebih kepada etika, lingkungan, organisasi, aturan, dan kurikulum,” kata Yos Rizaldy, kemarin (18/7).
Sementara itu, pihak eksternal juga didatangkan untuk mengisi MPLS. Di SMK 1 Tanah Grogot, pejabat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser mengisi materi tentang kepedulian sampah. Hari ini (19/7), rencananya dari Kodim 0904/TNG dan Puskesmas Tanah Grogot yang hadir.
Salah seorang pelajar baru SMK 1 Tanah Grogot, Darma Jaya Syahruddin, mengaku proses MPLS berjalan nyaman. Menurutnya, tidak ada bully ataupun tindakan tak wajar dari panitia. Perilaku yang diterima masih di ambang batas wajar.
Kondisi yang sama juga berlaku di SMA 1 Tanah Grogot. Sebanyak 256 pelajar baru akan mengisi delapan kelas. Mereka memakai pakaian yang sewajarnya. Tidak ada atribut yang dibawa seperti kala MOS.
Panitia MPLS SMA 1 Tanah Grogot Kadek Benny mengatakan, kegiatan MPLS membuat suasana lebih nyaman. “Mereka terlihat menikmati kegiatan selama dua hari tanpa ada tekanan. Anggota OSIS juga kami awasi,” paparnya. (*/jib/ica/kk9)
No comments:
Post a Comment