TANA
PASER- Pelaksanaan apel gabungan Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) secara
rutin digelar setiap pertengahan bulan di halaman Kantor Bupati atau setiap
tanggal 17. Senin (17/7) kemarin diwarnai saling bersalaman sebagai bentuk
halal bihalal masih dalam rangka Idul Fitri 1438 Hijriah.
Apel gabungan Korpri yang diikuti seluruh
jajaran unit kerja di lingkungan Pemkab Paser ini, dihadiri Bupati Paser H
Yusriansyah Syarkawi, Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah, Sekkab Paser AS
Fathur Rahman serta jajaran staf Ahli Bupati, Asisten, pimpinan Perangkat
Daerah, dan Kabag di lingkungan Setda Paser.
Yang berbeda dari pelaksanaan apel
gabungan Korpri yang dipimpin Sekda Paser AS Fathur Rahman ini, ditandai dengan
pembacaan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 31 tahun 2017 tentang penambahan dan
pengurangan gaji PNS di lingkungan Pemkab Paser berdasarkan prestasi kerja ASN
Sekda Paser AS Fathur Rahman selaku
pimpinan apel dalam arahannya mengatakan, semoga bekal Ramadhan 1438 Hijriah
menjadi semangat melaksanakan tugas semester dua ditahun 2017 ini, dan program
kerja dilalui 6 bulan dengan harapan semua target sudah dilaksanakan dengan
baik.
Terkait Perbup 31, Fathur Rahman
menjelaskan, sengaja dibacakan karena Pemkab Paser menyadari selama ini nilai gaji
masih berat untuk menunjang ASN. Karena itu sebagai alat untuk memotivasi
kerja, tunjangan lain sangat logis diberikan, dan namun sayangnya belum dibarengi
atau ditunjukkan dengan prestasi –prestasi.
“Dalam pelaksanaan Perbup ini, ASN
yang belum menunjukkan prestasi akan diberikan sanksi yang tujuannya agar kita
semua menjadi lebih baik,” kata Sekda.
Dengan Perbup itu ditegaskan Fathur
Rahman, jajaran pejabat tinggi pratama dan Kabag selaku pimpinan instansi dapat
memberikan perhatian kepada ASN di lingkungan kerja masing-masing, karena
selama ini masih ada pimpinan yang pertahankan pola lama menyangkut
kedisiplinan.
“Pola lama tersebut, masih ada
ditemui pegawai telat datang bahkan seminggu tidak hadir. Gaya seperti ini
diperlukan pembinaan. Kalau gaya seperti, ASN belum dapat menyesuaikan diri,
maka seharusnya mendapat sangsi,” tegas sekda.
“Dengan kondisi seperti ini kita
kalah jauh, saatnya mendayagunakan untuk bangkit. Bangun daerah semaksimal
mungkin untuk sumbangsih terhadapa daerah dan negara ini. tingkatkan komunikasi,
kebanyakan ASN jika disentuh dengan perasaan maka akan bisa,” pesannya.
Untuk menghilangkan pola-pola lama
itu lanjut Sekda saat nya pimpinan menjadi pengamat bawahannya dan pimpinan
harus peka untuk melihat persoalan-persoalan, dan hal ini wajib dilakukan
pimpinan. “Semoga dengan sistem seperti ini produktivitas sebagai ASN dapat berjalan
dengan baik,” tegasnya. (har-)
No comments:
Post a Comment