Imbas Banyaknya Masyarakat Miliki Kendaraan Pribadi
TUNGGU PENUMPANG: Antrean angkot di Terminal Km 7 Tanah Grogot terlihat sepi penumpang.
PROKAL.CO, TANA PASER - Peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, berimbas pada volume penumpang angkutan umum. Walhasil, penghasilan sopir angkot terutama di Tanah Grogot menurun drastis. Sejak pagi tampak antrean angkot di Terminal Kilometer 7, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, yang menunggu penumpang.
Salah seorang sopir angkot, Joko mengatakan, jumlah penumpang memang tidak menentu. “Kalau lagi ramai, ya bisa dapat hingga Rp 200 ribu. Tapi, kalau lagi sepi, ya kayak gini. Paling nongkrong sambil minum kopi,” ungkap Joko, kemarin (28/1).
Joko sempat mencari penumpang di depan Kandilo Plaza. Setelah menunggu lebih satu jam, penumpang tak kunjung ada. Dia kemudian memutuskan ke terminal. “Tadi sempat cari penumpang di plaza, tapi nunggu lebih satu jam nggak ada penumpang juga. Jadi, ya, lebih baik naik ke terminal saja sekalian,” ucap Joko, sembari membenarkan, jika hanya di dalam kota banyak warga yang lebih memilih mengendarai kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum.
Walau demikian, Joko mengaku tetap menggeluti pekerjaannya sebagai sopir angkot. Karena, hanya pekerjaan ini yang bisa dilakukan saat ini untuk menghidupi keluarganya. “Yang penting dijalani saja. Kalau dapat ya disyukuri, kalau nggak dapat mungkin itu belum rezeki,” imbuhnya.
Di bagian lain, Kepala UPTD Terminal Km 7 Tanah Grogot Suryanta mengatakan, ada 18 angkot yang beroperasi di Tanah Grogot setiap harinya. “Dari 18 angkot yang beroperasi di wilayah Tanah Grogot, ada 8 angkot yang antre di terminal. Sedangkan sisanya keliling di dalam kota. Perkembangan penumpang sangat berpengaruh dengan besaran perkembangan kendaraan di Tanah Grogot,” ujar pria yang akrab disapa Surya ini.
Surya hanya berharap adanya perbaikan atau peningkatan fasilitas yang ada di terminal, sehingga penumpang merasa nyaman. (ian/cal/k1)
No comments:
Post a Comment