Fraksi Demokrat Soroti Minimnya Perhatian Budaya
PELUANG WISATA: Syukuran Laut di Delta Sungai Kandilo Desa Muara Pasir, Kecamatan Tanah Grogot ini menjadi salah satu potensi budaya dan wisata yang potensial dikembangkan, selain pantai di Desa Pasir Mayang, Kecamatan Kuaro. (NAJIB/KP )
PROKAL.CO, TANA PASER - Pesta Laut atau Syukuran Laut di Delta Muara Sungai Kandilo, Desa Muara Pasir, Kecamatan Tanah Grogot belum lama ini mendapat perhatian khusus dari Wakil Ketua Komisi II DPRD Paser Hendrawan Putra.
Menurut legislator dapil desa setempat, sejak 2012 terakhir dihelat. Tidak ada lagi kegiatan ini masuk dalam agenda pemerintah. Hingga akhirnya, warga desa berinisiatif menghelat sendiri. Meskipun dengan gelaran seadanya, tujuannya ialah menjadi perhatian daerah agar mampu dikembangkan layaknya pesta laut atau sejenisnya di daerah lain.
“Apalagi kegiatannya ada di Delta yang sangat langka yang pada umumnya di pinggir pantai. Untuk bisa ke sini, harus menunggu momen di bulan yang tepat agar surut. Semoga saja bupati melalui OPD-nya bisa mengembangkan potensi budaya dan wisata warga Muara Pasir,” ujar politikus Partai Demokrat itu, Selasa (9/1).
Meskipun diakuinya, tidak ada koordinasi jauh waktu sebelumnya dengan pemerintah oleh pihak desa. Hingga akhirnya, Syukuran Laut tidak dihadiri pejabat daerah karena bersifat dadakan.
Terpisah Kasi Pemasaran, Promosi dan Informasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Paser Ika Marsilia Setyorini menerangkan, banyak kendala mengapa acara serupa tidak seperti acara budaya di daerah lain. Misal pengemasannya tidak masuk kalender eventpemerintah, anggaran. Hingga, belum ada kesadaran masyarakat setempat dalam melestarikan budaya untuk menarik minat wisatawan.
“Selain itu seperti kegiatan budaya ini, tidak hanya sektor wisata dan budaya saja yang wajib bertugas memajukannya. Stakeholder lain, seperti DPRD dalam anggaran, dan masyarakat di wilayah tersebut. Mungkin jika ini dimasukkan kalender tahunan, seperti Erau di Kukar, bisa lebih menarik,” tutur Ika.
Sementara Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Paser Surpiani justru baru mengetahui kegiatan ini dari media. Dia menyarankan, dari sekarang stakeholdersetempat, seperti kepada desa sudah mengajukan kegiatan tersebut, agar bisa masuk agenda pemerintah di 2019. Karena untuk 2018, sudah tidak bisa lagi diusulkan masuk.
“Kami terbuka sekali jika masyarakat ataupun tokoh setempat membuat usulannya agar acara tersebut bisa dikemas lebih menarik. Untuk 2018, hanya ada dua agenda yang masuk di list kami. Pertama, Melas Taun Adat Budaya Paser di bulan April bersama Lembaga Adat Paser, dan kedua festival budaya di hari ulang tahun kabupaten pada Desember,” terangnya. (*/jib/one/k15)
No comments:
Post a Comment