PROKAL.CO, TANA PASER - Beberapa jembatan yang menghubungkan Desa Muara Andeh dengan Kerang Dayo dipastikan tahun ini akan ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dengan anggaran Rp 1 miliar. Sedangkan ruas jalannya akan dilakukan pemeliharaan dengan menggunakan dana tanggap darurat. Hal ini disampaikan Kepala DPUTR Kabupaten Paser, Bachtiar Effendi didampingi Kabid Bina Marga Asnawi, Jumat (26/1).
“Beberapa jembatan yang masuk di jalur Kerang Dayo-Muara Andeh akan ditangani tahun ini dengan alokasi anggaran kurang lebih Rp 1 miliar. Sedikitnya ada empat jembatan yang akan ditangani,” ujar Asnawi.
Asnawi memaparkan, pihaknya mendapat arahan dari sekkab Paser untuk sesegera mungkin menangani jembatan yang dikeluhkan warga Muara Andeh yang disampaikan melalui media. Pihaknya pun telah melakukan survei lokasi beberapa waktu terakhir.
Asnawi juga menjelaskan, pengerjaan jembatan nantinya akan dilaksanakan oleh rekanan dan dipastikan pertengahan tahun ini pekerjaan sudah berjalan.
Untuk diketahui, sedikitnya ada tiga jembatan di Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, yang dianggap tidak layak digunakan warga. Kondisinya membutuhkan perhatian segera dari pemerintah daerah maupun provinsi. Ketiga jembatan itu, yakni Jembatan Sungai Haur sepanjang 25 meter, Jembatan Sungai Melandi sepanjang 15 meter, dan Jembatan Sungai Mawan 15 meter.
Sebenarnya ada lima jembatan kayu ulin di sepanjang jalan menuju Desa Muara Andeh. Sebelumnya, dua jembatan sudah putus dan tidak dapat dilewati. Sisanya rusak dan hanya dilakukan penambalan dengan kayu seadanya. Jembatan utama Muara Andeh juga sempat putus akibat banjir bandang tahun 2016 lalu. Karena tidak kunjung ada tanggapan dari pemerintah daerah, pihak Desa Muara Andeh sempat membangun ulang dua jembatan, yaitu Jembatan Kerang dan Pasero melalui dana desa. (ian/cal/k1)
No comments:
Post a Comment