Wednesday, January 31, 2018

Pembongkaran Sempat Ditolak

Lapak Pedagang di Tepian Kandilo Dieksekusi

PROKAL.COTANA PASER  -  Lapak pedagang buah dan lainnya di sepanjang Tepian Sungai Kandilo, Jalan Yos Sudarso, Tanah Grogot, akhirnya dibongkar pada Senin (30/1) lalu setelah mencapai batas waktu yang ditentukan.
Eksekusi oleh tim gabungan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UKM), polisi, TNI, kecamatan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP dilakukan dengan membongkar dan merobohkan lapak bangunan berbahan kayu dan beratap daun nipah tersebut. Para pedagang hanya bisa menyaksikan pembongkaran lapak miliknya yang dibangun dengan biaya Rp 8 juta.
Kepala UPTD Pasar Induk Senaken Abdul Malik yang memantau penertiban mengungkapkan, para pedagang buah yang terkena gusur akan dipindahkan ke Pasar Induk Senaken. Lapak-lapak yang dibongkar itu sebagian sudah kosong, karena sebagian pedagang buah sudah mengangkut dan menyimpan buah dagangan di rumah.
“Pembongkaran lapak sudah dilakukan sejak kemarin (Senin (29/1), Red), dilanjutkan hari ini (kemarin, Red). Alhamdulillah, penertiban berjalan lancar meski ada beberapa pedagang yang menolak lapaknya dibongkar. Tapi, setelah diingatkan bahwa aktivitas mereka melanggar perda dan telah ada kesepakatan sebelumnya untuk relokasi, akhirnya pembongkaran berjalan dengan tertib,” ujar Malik, diiyakan Kabid Trantib Satpol PP Paser Juhri, Selasa (30/1)
Jika lapak di pasar induk selama ini terlihat sepi, Malik akan mendesain tempat itu agar menjadi ramai. Salah satu pintu masuk utama ke Pasar Induk Senaken akan melalui pasar penampungan. “Nanti kita buat ramai tempat itu, pintu masuk yang ada di pasar induk kita tutup. Jadi, semua lewat pasar penampungan dan pagar pembatas di tengah kedua pasar itu kita bongkar biar jadi satu,” kata Malik.
Di bagian lain, Kepala Disperindagkop dan UKM Ardiansyah mengungkapkan, penertiban tidak hanya dilakukan pada lapak pedagang buah, tapi juga lapak pedagang makanan dan batu akik. (ian/cal/k1)


Menara Telekomunikasi Di Paser Akan Ditarik Retribusi

SOROT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser akan menarik retribusi menara telekomunikasi, setelah DPRD Paser menyetujui tiga Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), Selasa (30/1/18) menjadi Peraturan Daerah (Perda).
Dari tiga aturan itu, satu diantaranya mengatur tentang Raperda Retribusi Menara Telekomunikasi. Nilai retribusi secara teknis telah ditentukan Pemerintah Daerah, melalui Dinas Komunikasi Informasi Statistik Persandian (DKISP) Paser.
Menurut Ketua Gabungan Komisi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) A, yang mengurusi Raperda Retribusi Menara telekomunikasi, Amiruddin mengatakan, Ada dua sistem retribusi yang sebelumnya menjadi opsi.
“Opsi pertama sistem retribusi tunggal dan opsi kedua sistem retribusi variabel, dari dua opsi ini, pemerintah menggunakan sistem variabel, dimana retribusi menara yang berada di ibukota berbeda tarif dengan yang jauh,” katanya.
Selama ini kata Amiruddin, sebanyak 150 menara telekomunikasi di Paser tidak dipungut retribusi, padahal itu sudah dilakukan Pemkab/Pemkot daerah lainnya.
“Informasi Diskominfo Paser, ada 150 menara telekomunikasi di Paser, tapi tidak ada retribusinya. Setelah Raperda ini disetujui, semua menara akan dikenakan retribusi,” jelasnya.
Retribusi itu kata dia, mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi. Sehingga diharapkan Perda itu segera diterapkan dan dimasukkan ke lembar daerah APBD.
“Diharapkan instansi teknis dapat segera menyampaikan aturan itu ke provider yang memiliki menara di Paser setelah Perda dijalankan,” ucapnya. (rsd)

Bapemperda Gelar Rakor Persiapan Rapat Paripurna DPRD Paser


Puluhan Warga Bakal Geruduk Setkab dan DPRD Paser, Tuntut Penyerobotan Lahan Adat Dihentikan



KORANKALTIM.COM - Puluhan massa berkumpul di Sekretariat Paser Bekerai, Rabu (31/1) pagi ini.
Mereka rencananya akan menggelar aksi damai di Setkab dan DPRD Paser, menuntut pengembalian lahan adat yang diserobot PT Pradiksi Guna Tama, perusahaan perkebunan kelapa sawit di 13 desa di Kecamatan Batu Engau.
Pantauan korankaltim.com, massa dari berbagai desa terus berdatangan di Sekretariat Paser Bekerai.
Polisi juga nampak bersiaga di lokasi sejak pagi tadi.
Salim, salah seorang warga mengatakan aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang lahannya diserobot perusahaan.
“Kami membawa aspirasi yaitu menuntut HGU PT Pradiksi Guna Tama dihentikan, karena sudah memasukinya kawasan wilayah hak adat," ungkap Salim.

Penulis   : Dwi Cahyo
Editor      : Supiansyah

DLH Usulkan Enclave Pemukiman Warga

TANA PASER- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Paser akan memprioritaskan enclave bagi kawasan pemukiman warga yang selama ini masuk dalam kawasan cagar alam. Pada kawasan cagar alam yang sudah ditetapkan di Kabupaten Paser, di dalamnya terdapat perkampungan warga.
Kondisi ini mengharuskan DLH mengajukan usulan enclave atau  mengeluarkan kawasan pemukiman warga tersebut dari kawasan cagar alam.
Saat ditemui, Kabid Perencanaan Hutan DLH Paser Oktober Ngindra mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan enclave terhadap kawasan permukiman warga.
“Tahun 2015-2016 kawasan warga yang masuk dalam kawasan cagar alam itu sudah disulkan untuk dikeluarkan,” jelas Okto.
Dengan begitu, nantinya warga bisa mengurus serta mendapatkan sertifikat tanah yang ditempati. “Kalau pemukiman warga tersebut sudah dikeluarkan dari kawasan cagar alam selanjutnya masyarakat bisa mengurus sertifikat tanah tersebut,” imbuhnya.
Saat ini, terang dia, pihaknya tinggal menunggu keputusan dari Kementrian. “Dengan adanya perubahan kawasan perairan Kaltim kemungkinan kawasan pemukiman itu bisa dikeluarkan dari kawasan cagar alam berdasarkan hasil keputusan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ungkapnya.
Selain pemukiman warga ada juga kawasan cagar alam yang ternyata terdapat kawasan wisata.
“ Untuk kawasan cagar alam yang saat ini telah menjadi obyek wisata akan dipercepat untuk usulan pembebasan dari kawasan cagar alam, sebab ini kalau dikelola bisa menjadi pemasukan bagi daerah,” pungkasnya. (dc1217)

Tuesday, January 30, 2018

Cegah Korupsi, Camat Longikis Bersama Kades Gelar Rakor Rutin


SOROT – Untuk mencegah korupsi ditingkat desa, Camat Longikis, Kabupaten Paser, Kaltim menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama 25 kepala desa (kades) dan lurah yang ada di wilayah Kecamatan itu.
Kegiatan rakor tersebut dilaksanakan secara rutin setiap bulan, dengan tujuan sebagai pembinaan kepada kades agar terhindar dari perbuatan korupsi.
“Rakor itu sudah pernah 2017, tahun ini kembali kita laksanakan sebagai bentuk pembinaan kami kepada kades, agar terhindar dari penyalahgunaan dana desa,” kata Lukman Darma, Camat Longikis, Senin (29/1/18).
Rakor itu kata Lukman, merupakan inisiatif Pemerintahan Kecamatan Longikis dengan Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kecamatan Long Ikis, dan menghadirkan narasumber.
“Kita hadirkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Paser dan tenaga ahli pendamping desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) RI sebagai narasumber,” terangnya.
Dalam rakor itu, kata Lukman, para kades juga berharap setiap bulan diisi dengan materi yang berbeda dan disesuaikan isu yang ada di setiap desa, dengan menghadirkan narasumber dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Umumnya yang disampaikan kades terkait penyusunan APBDes dan RKPdes, serta isu-isu lainnya seperti permasalahan perkebunan, pertanahan, dan sebagainya,” ucapnya. (rsd)

114 Gram Sabu Gagal Edar Sepanjang Januari

BARANG HARAM: Barang bukti sabu-sabu yang berhasil diungkap Polres Paser sepanjang Januari ini.


PROKAL.COTANA PASER  -  Sepanjang Januari ini, sedikitnya 114,67 gram sabu-sabu berhasil digagalkan peredarannya oleh jajaran Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Paser dibantu jajaran polsek. Selain sabu-sabu, satuan anti narkoba tersebut juga berhasil mengamankan 10 butir ineks dengan berat 2,38 gram.
“Dari data yang ada, Polres Paser menangani sedikitnya lima kasus tindak pidana narkoba dengan lima orang tersangka berikut barang bukti,” ujar Kapolres Paser, AKBP Roy Satya Putra didampingi Kasat Reskoba AKP Ahmad Tonangi, kemarin.
Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra mengapresiasi peran proaktif masyarakat dalam mengungkap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Pasalnya, sebagian besar pengungkapan berawal dari informasi masyarakat yang resah terhadap peredaran gelap narkoba di lingkungannya.
“Dukungan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat memegang peran penting dalam mengungkap peredaran gelap narkoba yang telah merambah ke pelajar, khususnya obat keras dalam daftar G,” ujar Roy, Senin (29/1).
Sementara Ahmad Tonangi menambahkan, dari seluruh tersangka yang berhasil diamankan pada periode Januari 2018, sebagian besar masih didominasi wiraswasta dan pekerja swasta atau buruh serabutan. “Pengungkapan terbesar di bulan Januari 2018 didapat dari tangan tersangka berinisial SL (26). Dari tangannya, diamankan lima paket atau bungkus klip yang berisi sabu berbagai macam ukuran dengan berat 88 gram bruto,” sebut Tonangi. (ian/cal/k1)

Tahun ini butuhkan 2,4 Juta Tabung LPG 3 Kg


PSSI Paser Tidak Miliki Dana Olahraga

Monday, January 29, 2018

Tim Gabungan Tertibkan Lapak Pedagang Sungai Kandilo

Petugas membongkal lapak pedagang di sepanjang tepian sungai Kandilo (Foto: dwicahyo/korankaltim.com)




KORANKALTIM.COM - Tim gabungan dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Disprindagkop, Kepolisian, dan TNI menertibkan lapak pedagang buah di sepanjang Sungai Kandilo, Senin (29/1) siang ini.

Penertiban ini dilakukan karena masih ada pedagang yang tidak membongkar sendiri lapaknya.

Penertiban dilakukan mulai pedagang  ayam kemudian dilanjutkan ke lapak buah yang terdapat di sepanjang tepian sungai Kandilo.

Kepala UPTD Pasar Peyam Bolum Senaken, Abdul Malik Aziz mengatakan kawasan itu harus steril hari ini, karena pemerintah telah menyediakan lapak khusus bagi para pedagang.

“Pedagang sudah diberikan waktu untuk membongkar sendiri tapi sampai hari ini masih berdiri lapaknya. Jadi tim saat ini masih memfasilitasi pembongkaran lapak pedagang ini," ujar Malik.

Tidak ada perlawanan dari pedagang dalam penertiban hari ini.


Penulis   : Dwi Cahyo

Editor      : Supiansyah

Paser Masih Aman dari Difteri

PROKAL.CO, TANA PASER  -  Wabah difteri kian mengkhawatirkan. Apalagi, wabah tersebut mudah menjangkiti anak-anak. Berbagai macam upaya telah dilakukan guna mengantisipasinya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Paser I Dewa Made Sudarsana mengatakan, hingga kini belum ada laporan warga yang terjangkit difteri. Meski demikian, ada kendala saat pihaknya akan memberikan vaksin pencegahan, yakni adanya beberapa orangtua yang masih enggan anaknya disuntik.
“Dinas Kesehatan sudah menyebarkan informasi ke masyarakat terkait bahaya difteri. Selain itu juga dilakukan pemberian vaksin,” ujar Dewa Sudarsana, sembari menambahkan, pihaknya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan masyarakat jika anaknya tidak mau disuntik karena itu pasti membuat si anak menangis.
Ditambahkan Dewa Sudarsana, pihaknya pada 15 Januari lalu telah mengeluarkan surat imbauan untuk waspada sejak dini terhadap difteri. Edaran yang diberikan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan disebarluaskan melalui media sosial itu berisi tentang imbauan agar masyarakat mengetahui gejala-gejala difteri sejak dini.
Sebagai langkah antisipasi terhadap wabah difteri, Rumah Sakit Panglima Sebaya telah menyediakan ruangan khusus untuk perawatan pasien yang terjangkit difteri.
“Sebagai langkah antisipasi terhadap wabah difteri tersebut, pihak rumah sakit sudah menyiapkan ruang isolasi. Tapi, harapannya warga Paser jangan ada yang terjangkit wabah difteri ini,” jelas Direktur Utama Rumah Sakit Panglima Sebaya, Eka Wesnawa.
“Kami juga masih perlu melengkapi obat dan vaksin untuk jenis wabah difteri,” timpal Eka.
Pemberian vaksin, menurut Eka, sebagai langkah pencegahan dan sepenuhnya kewenangan Dinas Kesehatan. Pihak rumah sakit juga masih berharap ada bantuan obat-obatan dari pihak Dinas Kesehatan. (ian/cal/k1)

Jembatan di Muara Andeh Jadi Skala Prioritas

PROKAL.CO, TANA PASER  -  Beberapa jembatan yang menghubungkan Desa Muara Andeh dengan Kerang Dayo dipastikan tahun ini akan ditangani Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dengan anggaran Rp 1 miliar.  Sedangkan ruas jalannya akan dilakukan pemeliharaan dengan menggunakan dana tanggap darurat. Hal ini disampaikan Kepala DPUTR Kabupaten Paser, Bachtiar Effendi didampingi Kabid Bina Marga Asnawi, Jumat (26/1).
“Beberapa jembatan yang masuk di jalur Kerang Dayo-Muara Andeh akan ditangani tahun ini dengan alokasi anggaran kurang lebih Rp 1 miliar. Sedikitnya ada empat jembatan yang akan ditangani,” ujar Asnawi.
Asnawi memaparkan, pihaknya mendapat arahan dari sekkab Paser untuk sesegera mungkin menangani jembatan yang dikeluhkan warga Muara Andeh yang disampaikan melalui media. Pihaknya pun telah melakukan survei lokasi beberapa waktu terakhir.
Asnawi juga menjelaskan, pengerjaan jembatan nantinya akan dilaksanakan oleh rekanan dan dipastikan pertengahan tahun ini pekerjaan sudah berjalan.
Untuk diketahui, sedikitnya ada tiga jembatan di Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, yang dianggap tidak layak digunakan warga. Kondisinya membutuhkan perhatian segera dari pemerintah daerah maupun provinsi. Ketiga jembatan itu, yakni Jembatan Sungai Haur sepanjang 25 meter, Jembatan Sungai Melandi sepanjang 15 meter, dan Jembatan Sungai Mawan 15 meter.
Sebenarnya ada lima jembatan kayu ulin di sepanjang jalan menuju Desa Muara Andeh. Sebelumnya, dua jembatan sudah putus dan tidak dapat dilewati. Sisanya rusak dan hanya dilakukan penambalan dengan kayu seadanya. Jembatan utama Muara Andeh juga sempat putus akibat banjir bandang tahun 2016 lalu. Karena tidak kunjung ada tanggapan dari pemerintah daerah, pihak Desa Muara Andeh sempat membangun ulang dua jembatan, yaitu Jembatan Kerang dan Pasero melalui dana desa. (ian/cal/k1)

Tindaklanjut Putusan MK, KPU Paser Gelar Rakor


TANA PASER - Komisi Pemilihan Umum (KPu) Kabupaten Paser menggelar rapat koordinasi menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait verifikasi partai politik, Senin (29/1).
Rapat dihadiri perwakilan 12 parpol lama dan empat parpol baru, Komisioner KPU dan Panwaslu Paser, serta tim verifikasi faktual.
Komisioner KPU Paser, Koesnadi menyatakan putusan MK memberikan kemudahan parpol dalam proses verifikasi pemilu.
“Keputusan MK sampai saat ini masih memberikan kemudahan bagi parpol, sampai-sampai bisa hanya menggunakan vidio call saat verifikasi faktual jika sampel yang diminta tidak dapat hadir” jelas Koesnadi.
Dijelaskan juga jika parpol tidak bisa menghadirkan anggota yang menjadi sampel maka akan diganti dengan 20 orang anggota.

Penulis    : Dwi Cahyo
Editor       : Supiansyah

Perlu Tambahan Alat Cetak e-KTP dan KIA, Disdukcapil Sudah Cetak 2.400 Lembar KIA


TANA PASER-Perkembangan jumlah penduduk setiap daerah berbeda. Sering terjadi data ganda kependudukan. Ini diantisipasi dengan system KTP elektronik yang mempermudah pendataan jumlah penduduk.
Ditambah lagi dengan adanya kebijakan menggunakan Kartu Identitas Anak (KIA). Dengan demikian disinyalir perkembangan jumlah penduduk bisa lebih mudah diketahui. Begitu yang dijelaskan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DisdukCapil) Kabupaten Paser H. Hulaimi.
Hulaimi menjelaskan dengan diterbitkannya kebijakan KIA sejak anak baru lahir ini akan lebih mempermudah pendataan. “Dengan adanya KIA sebenarnya itu sangat membantu baik dari segi pendataan ataupun bagi kemudahan masyarakat sendiri,” ungkap Hulaimi.
Hulaimi mengatakan sampai saat ini Disduk capil sudah menerbitkan 2400 KIA sejak awal Januari 2018. Persyaratan untuk membuat KIA cukup hanya membawa fotokopi akte lahir anak dan fotokopi kartu keluarga. Sedangkan untuk pembuatan KTP cukup hanya membawa fotokopi KK tanpa harus menyertakan surat pengantar dari desa.
Berdasarkan data Disdukcapil dijelaskan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Paser saat ini mencapai 254.503 jiwa dengan jumlah KK mencapai 83.257 KK. Kendala yang sering menghambat pelayanan terhadap masyarakat diantaranya kehabisan blangko KTP dan KIA ditambah lagi dengan jaringan internet  yang lemot dan listrik padam.
“Banyak kendala yang menghambat mulai dari Blangko, jaringan internet, listrik sama alat cetak yang masih kurang,“ Jelas Hulaimi.
Hulaimi berharap agar tahun 2018 ini bisa menambah pengadaan mesin cetak e-KTP dan KIA. Pasalnya sampai saat ini masih sering terjadi antrian yang lumayan panjang saat pendaftaran sampai dengan percetakan. “Kalau mau meningkatkan pelayanan e-KTP dan KIA harus ditambah lagi alat cetaknya, yang saat ini untuk pelayanan masih kurang maksimal,” pungkasnya. (dc1217)

Penumpang Angkot Mulai Sepi

Imbas Banyaknya Masyarakat Miliki Kendaraan Pribadi

TUNGGU PENUMPANG: Antrean angkot di Terminal Km 7 Tanah Grogot terlihat sepi penumpang.


PROKAL.COTANA PASER  -  Peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, berimbas pada volume penumpang angkutan umum. Walhasil, penghasilan sopir angkot terutama di Tanah Grogot menurun drastis. Sejak pagi tampak antrean angkot di Terminal Kilometer 7, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, yang menunggu penumpang.
Salah seorang sopir angkot, Joko mengatakan, jumlah penumpang memang tidak menentu. “Kalau lagi ramai, ya bisa dapat hingga Rp 200 ribu. Tapi, kalau lagi sepi, ya kayak gini. Paling nongkrong sambil minum kopi,” ungkap Joko, kemarin (28/1).
Joko sempat mencari penumpang di depan Kandilo Plaza. Setelah menunggu lebih satu jam, penumpang tak kunjung ada. Dia kemudian memutuskan ke terminal. “Tadi sempat cari penumpang di plaza, tapi nunggu lebih satu jam nggak ada penumpang juga. Jadi, ya, lebih baik naik ke terminal saja sekalian,” ucap Joko, sembari membenarkan, jika hanya di dalam kota banyak warga yang lebih memilih mengendarai kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum.
Walau demikian, Joko mengaku tetap menggeluti pekerjaannya sebagai sopir angkot. Karena, hanya pekerjaan ini yang bisa dilakukan saat ini untuk menghidupi keluarganya.  “Yang penting dijalani saja. Kalau dapat ya disyukuri, kalau nggak dapat mungkin itu belum rezeki,” imbuhnya.
Di bagian lain, Kepala UPTD Terminal Km 7 Tanah Grogot Suryanta mengatakan, ada 18 angkot yang beroperasi di Tanah Grogot setiap harinya. “Dari 18 angkot yang beroperasi di wilayah Tanah Grogot, ada 8 angkot yang antre di terminal. Sedangkan sisanya keliling di dalam kota. Perkembangan penumpang sangat berpengaruh dengan besaran perkembangan kendaraan di Tanah Grogot,” ujar pria yang akrab disapa Surya ini.
Surya hanya berharap adanya perbaikan atau peningkatan fasilitas yang ada di terminal, sehingga penumpang merasa nyaman. (ian/cal/k1)

Saturday, January 27, 2018

Astaga…!! Gedung SDN 012 Muara Komam Tidak Layak Pakai



SOROT – Gedung SDN 012 Desa Swan Slotung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kaltim sangat memprihatinkan. Beberapa bagian gedung sekolah itu mengalami kerusakan.
Kondisi itu pun dikeluhkan Supana, Kepala SDN 012 kepada Camat Muara Komam, Abdul Rasyid saat melakukan kunjungan kerja bersama stafnya, Jumat (26/1/18) ke sekolah yang berjarak 50 kilometer dari Ibukota Kecamatan Muara Komam.
“Waktu kami kunjungan ke SDN 012 di Desa Swan Slotung, bapak Supana mengeluhkan beberapa bangunan sekolah yang rusak. Keluhan itu akan kami sampaikan ke instansi terkait,” kata Rasyid.
Menurut Rasyid, tiga dari tujuh ruang kelas di sekolah itu dinilai sudah tidak layak pakai. Beberapa plafon ruang kelas rusak, ditambah bagian jendela tak memiliki kaca.
Tak hanya itu, kerusakan juga ada pada atap, di salah satu ruang kelas terdapat atap yang bolong, sehingga cahaya matahari atau air hujan bebas masuk ke ruang kelas sekolah yang dibangun sejak tahun 90an tersebut.
“Dengan kondisi seperti itu, pihak sekolah menginginkan adanya perbaikan ruang kelas karena sudah tidak layak pakai, sehingga siswa bisa belajar dengan nyaman,” ujar Rasyid.
Selain mengeluhkan kerusakan beberapa bagian ruang kelas, pihak sekolah juga kata Rasyid, mengusulkan mess atau rumah dinas guru, mengingat jarak tempuh yang jauh ditambah kondisi jalan rusak menghambat para guru menuju ke sekolah.
“Jarak sekolah sangat jauh, berkisar 50 kilometer dari ibukota kecamatan, ditambah jalannya rusak, jadi waktu tempuh sampai 3-4 jam, tidak memungkinkan para guru pulang-pergi mengajar,” ucapnya.
Meski di tengah keluhan kondisi, camat menaruh rasa bangga atas semangat para pendidik mengajar di SDN 012. “Walaupun bangunannya rusak dan tidak layak pakai, tapi saya bangga dengan semangat para guru kita mengajar generasi bangsa ini,” tutupnya. (rsd)

Kendaraan Pribadi Membludak, Angkot di Tanah Grogot Sepi Peminat

Belasan anggot ante di Terminal Kolometer 7 Tanah Grogot menunggu penumpang (Foto: Dwi Cahyo/korankaltim.com)

TANA PASER - Meningkatnya kendaraan pribadi di Tanah Grogot, Kabupaten Paser membuat penggunaan angkutan kota (angkot) menurun signifikan.
Joko, salah seorang pengemudi angkot mengeluhkan turunnya penumpang dalam beberapa tahun terakhir.
"Paling mentok dapat Rp 200 ribu, itupun jarang. Harus dibagi buat beli BBM dan setoran," ungkap Joko saat berbincang dengan korankaltim.com, Sabtu (27/1).
Joko bersama belasan sopir angkot lainnya terlihat antre di Terminal Kilometer 7.
Sebelum ke terminal, Joko terlebih dahulu ngetem di depan Kandilo Plaza. "Sejam menunggu gak ada beberapa penumpang. Makanya ngumpul di terminal sama teman sambil minum kopi," ungkapnya.
Kendati pendapatan terus menurun, Joko tetap menggeluti pekerjaannya itu. 
“ Yang penting dijalani aja, kalau dapat ya disyukuri, kalau gak dapat mungkin itu belum rezeki,"  ucapnya.

Dua Buruh Kedapatan Simpan Sabu

DISERGAP: BS dan IS yang ditangkap di dua tempat berbeda karena kedapatan menyimpan sabu-sabu.

PROKAL.COTANA PASER  -  Polsek Long Ikis berhasil mengamankan dua warga berinisial BS (22) dan IS (39) pada Rabu (24/1) lalu di tempat berbeda. Salah seorang di antaranya diduga sebagai pengedar sekaligus bandar sabu-sabu. Dari tangan keduanya polisi mengamankan sedikitnya tiga poket sabu-sabu berbagai berat dan ukuran, telepon seluler, uang tunai, dan alat isap (bong).
Kapolsek Long Ikis AKP Jumali membeberkan, pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan adanya transaksi narkoba di salah satu rumah kontrakan di RT 7, Blok E, Desa Sawit Jaya, Kecamatan Long Ikis. Kemudian dikroscek, ternyata benar adanya dan dilakukan penggerebekan sekira pukul 17.45 Wita. Petugas berhasil mengamankan buruh panen sawit berinisial BS, warga RT 14, RW 4, Desa Kerta Bhakti, Kecamatan Long Ikis, yang diduga sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu.
Dari tangan tersangka BS, polisi menemukan dua paket sabu-sabu serta barang bukti lainnya seperti uang tunai sebesar Rp 1.220.000, tiga unit handphone, satu buah botol yang sudah diselotip hitam, dan tiga buah korek gas.
“Berdasarkan pengakuan BS, kemudian kami mengamankan IS dengan barang bukti satu paket kecil sabu-sabu, satu bungkus rokok dengan isinya, satu buah alat isap, dan sedotan yang sudah terpotong sebanyak empat buah. IS belakangan diketahui sebagai buruh angkut mebel yang ada di Long Ikis dan tercatat sebagai warga RT 1, Desa Sangkuriman, Kecamatan Paser Belengkong,” jelas Jumali, Jumat (26/1).
“Kedua tersangka dilimpahkan ke Polres Paser guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan keperluan pengembangan kasus,” ungkap Jumali, sembari menambahkan, keduanya dijerat pasal 114 ayat (1) dan pasal 112 ayat (1) UU 35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal lima tahun kurungan. (ian/cal/k1)

Tiba di Paser, AnNur Kunjungi Kediaman Ketua MUI


KORANKALTIM.COM - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, Andi Sofyan  Hasdam-Nusyirwan Ismail (AnNur) menyambangi kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Paser, Syakurauf, Jumat (25/1).
AnNur tiba di Paser tadi siang. Selain mengunjungi kediaman ketua MUI, AnNur juga bersikaturahmi dengan Kerukunan Keluarga Bugis Petambak.
Sofyan Hasdam mengucapkan terima kasih atas sambutan masyarakat Paser. “Sangat terharu dan senang sekali atas sambutan warga di sini. Semoga jalinan silaturahmi ini tidak berhenti sampai di sini saja," ungkap Sofyan Hasdam.
Ia berharap dukungan masyarakat Paser di Pilgub Kaltim.

Friday, January 26, 2018

Mengatasi Pelayanan yang Lambat

RSUD Panglima Sebaya Akan Terapkan SIM

RUMAH SAKIT: RSUD Panglima Sebaya akan menerapkan manajemen pelayanan informasi berbasis aplikasi.

PROKAL.COTANA PASER -  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Kabupaten Paser akan memperbaiki dan menerapkan manajemen pelayanan informasi berbasis aplikasi yang bernama Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS). Upaya itu terlihat dengan digelarnya rapat antara pihak manajemen RSUD dengan Diskominfo dan Persandian di ruang Awa Bappekat RSUD, Kamis (25/1).
“SIM RSUD ini dikelola untuk menanggulangi pelayanan yang lambat, yang selama ini dilakukan secara manual. Sistem informasi yang dilakukan secara manual akan bertahap beralih ke sistem digital berbasis IT atau sebuah aplikasi yang dinamakan SIM RS,” kata Ketua Tim SIM RS Nasruddin Lathif, kemarin (25/1).
Lathif juga mengungkapkan, untuk mengoperasikan sistem ini, diperlukan waktu untuk sosialisasi kepada para pegawai RSUD agar terbiasa melakukan proses administrasi secara digital.
Dalam aplikasi SIM RS itu, nantinya berisi semua hal yang berkaitan dengan rumah sakit, seperti obat-obatan, pelayanan medis, hingga pelayanan BPJS. “Untuk sementara ini, aplikasi itu digunakan untuk internal rumah sakit. Jika sistem sudah berjalan, maka aplikasi itu bisa digunakan oleh masyarakat,” kata Lathif.
Sementara itu, Dirut RSUD Panglima Sebaya Ida Bagus Ngurah Eka Wesnawa mengatakan, pelayanan informasi berbasis IT itu belum diterapkan saat RSUD mendapat penilaian akreditas.
Eka mengatakan, dengan pelayanan berbasis IT itu dapat memudahkan tim penilai untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan rumah sakit. Eka juga berharap aplikasi itu bisa diterapkan pada tahun ini, sehingga pelayanan informasi kepada masyarakat pun dipermudah dengan sistem tersebut. (ian/cal/k1)



Smart City Diproyeksikan Tekan Angka Pengangguran

pertemuan dalam rangka penyerahan berkas hasil uji kelayakan Smart City Tanjung Aru (Istimewa)

TANA PASER – Pengangguran yang terjadi di setiap daerah memang sudah seharusnya diantisipasi sejak jauh hari. Pasalnya tingginya angka pengangguran akan sangat berpengaruh terhadap jaminan sosial masyarakat. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Paser terus berupaya mencarikan solusi untuk mengatasi serta menekan laju tingkat pengangguran di Kabupaten Paser.
Munculnya proyek pembangunan smart city melalui pemerintah pusat membuat harapan besar bagi warga Kabupaten Paser, Pasalnya dengan terbangunnya Smart City akan meningkatkan laju perekonomian di kabupaten paser dan pastinya membutuhkan banyak pekerja untuk pengerjaannya.
Terkait dengan hal itu, Kamis (25/1) Pemerintah Kabupaten Paser menggelar pertemuan  dengan PT. BPMI selaku badan pengkaji pembangunan Smart City. Dalam pertemuan tersebut juga akan diserahkan dokuman pra study kelayakan Smart City Tanjung Aru oleh PT. BPMI kepada wakil bupati Paser. Dokumen kelayakan tersebut disusun berdasarkan kajian mendalam selama lebih dari 1 tahun, baik dari aspek teknis maupun kajian ekonomi bagi investor.
Wakil Bupati Paser Muhammad Mardikansyah mengatakan, rencana pembangunan smart city di Tanjung Aru berupa kawasan industri kelautan perikanan berbasis inti plasma, tentunya memiliki dampak positif yang sangat luar biasa, tidak hanya bagi pemerintah kabupaten paser saja, tetapi bagi semua masyarakat paser, dan Kalimantan Timur secara umum.
“Bisa dibayangkan dampak positifnya bagi kita semua, telah disampaikan kepada saya oleh direktur utama BPMI, bahwa dari sektor penangkapan dan budidaya saja sudah menyerap tenaga kerja hampir 20 ribu orang, belum lagi dari sektor industrinya nanti, tentunya diperlukan tenaga kerja lebih besar lagi,” kata Mardikansyah.
Selain itu ditambahkan pula bahwa permasalahan pengangguran di kabupaten paser juga terus meningkat setiap tahunnya, yang belum diimbangi dengan penyerapannya, sehingga banyak putra daerah yang bekerja ke daerah daerah lain, padahal Mereka memiliki potensi dan kemampuan skill yang juga mumpuni.
“Dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat juga akan didapatkan, mulai dari warung kopi, pemasok material, hingga kontraktor bangunan, yang tentunya menambah penghasilan masyarakat,” jelasnya.
“Atas nama pemerintah daerah Kabupaten Paser, mengucapkan terimakasih kepada BPMI dan tim yang telah menyelesaikan kajian study kelayakan atas rencana pembangunan smart city. Dan langkah selanjutnya pemkab paser bersama BPMI akan melanjutkan proses tersebut ke pemerintah pusat,” pungkas Wabup. (dc1217)


Puluhan Warga Janju Tuntut Pekerjaan

Pertemuan antara warga dan perusahaan di Kantor Kepala Desa Janju, Kecamatan Tanah Grogot

KORANKAKTIM.COM - Puluhan pemuda Desa Janju, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, mendesak PT Transindo memprioritaskan perekrutan warga lokal sebagai karyawan.
Perusahaan tambang batu bara itu dianggap tidak memberdayakan warga sekitar, khususnya dalam merekrut tenaga nonskill.
Pertemuan antara pemuda, pemerintah desa, Disnaker, dan perwakilan PT Transindo digelar di kantor desa setempat, Jumat (25/1).
Kepala Desa Janju, Edy Karyadi mengatakan pertemuan ini untuk mencari solusi terkait apa yang diinginkan warga.
 "Pertemuan ini untuk membahas penerimaan karyawan oleh perusahaan yang disinyalir tidak sesuai dengan peraturan daerah yang telah ditetapkan oleh pemerintah kabupaten Paser," ucap Edy.
Perwakilan pemuda mendesak perusahaan transparan dalam hal penerimaan karyawan.
“Kami hanya membutuhkan kepastian dari perusahaan terhadap penerimaan karyawan,” ungkap salah satu perwakilan pemuda Desa Janju.


Thursday, January 25, 2018

Pembangunan Rumah Lembaga Adat Berlanjut


Ditolak Bank, Orangtua Tak Mampu Membiayai Anak Terkena Hidrocephalus


SOROT – Sudah sekitar delapan bulan penyakit hidrocephalus bersarang di kepala Sri Wahyuningsih, akibat penyakit itu, Sri Wahyuningsih yang baru berumur satu tahun itu, hari-harinya hanya bisa merasakan sakit lewat rintihan diatas tempat tidur.
Lahir dari keluarga yang kurang mampu, Irfan Suri dan Munah sebagai orangtua Sri Wahyuningsih hanya bisa pasrah dan memanjatkan doa untuk kesembuhan sang buah hati.
Begitu besar harapan Irfan, sang ayah untuk kesembuhan anaknya yang ketujuh, namun sebagai orang yang tak mampu, ia pun tak berani melangkahkan kaki membawa Sri Wahyuningsih ke rumah sakit.
“Dulu hanya pernah dibawa ke Puskesmas, dari Puskesmas itu sebenarnya sudah ada surat rujukan, tapi karena belum ada biaya jadi belum dibawa ke rumah sakit,” kata Irfan, Rabu (24/1/18).
Berharap agar bisa membawa putrinya ke rumah sakit, Irfan yang juga warga Desa Mendik/Mendik 4, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kaltim, mencoba datang ke salah satu bank dengan niat meminjam dana.
Bermodal selembar Surat Keterangan Tanah (SKT) Irfan pun mengajukan permohanan pinjaman, dari dana pinjaman itulah nantinya yang ingin digunakan untuk membiayai pengobatan anaknya. Tapi sayang pihak bank tak bisa mengabulkan keinginannya.

Pedagang Buah Diberi Tenggat Lima Hari

ALOT: Negosiasi antara pedagang dan petugas sempat alot. Pedagang akhirnya setuju direlokasi. (Foto: ist)


TANA PASER-Berbagai macam cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser untuk menata kembali Ruang Kota Tanah Grogot. Mulai dari melakukan bersih – bersih taman sampai pada relokasi pedagang yang berjualan di fasilitas publik.
Seperti yang dilakukan tim gabungan pada Rabu (24/1) pukul 09.00 Wita yang mulai menyisir barisan pedagang yang berada di Tepian Sungai Kandilo, Jalan Yos Sudarso Tanah Grogot.
Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM, Polres Paser, TNI, dan instansi terkait lainnya melakukan negosiasi dan meminta para pedagang buah pindah ke Pasar Penampungan Senaken.
Kepala Disperindagkop Paser Ardiansyah mengatakan penertiban pedagang tersebut dilakukan sebagai upaya untuk penataan kota. “Berdasarkan intruksi Wakil Bupati Paser untuk segera melakukan menertibkan pedagang yang membuat lapak di sepanjang Tepian Sungai Kandilo,” ungkap Ardiansyah.
Ditambahkannya, pemerintah telah memberikan surat peringatan kepada pedagang agar tidak membuat lapak di area tepian Sungai Kandilo. Tapi sampai saat ini jumlah lapak pedagang malah semakin bertambah.
Sempat terjadi ketegangan antara petugas dan pedagang karena ada sebagian pedagang buah yang bersikeras tak mau direlokasi ke Pasar Penampungan Senaken. Mereka beralasan daerah tersebut sepi pembeli.
“Dulu sudah pernah jualan buah di Pasar Penampungan Senaken, buka jam 09.00 pagi sampai sore jam 4 sore, tapi karena kurang pembeli, saya memilih pindah keluar saja lah,” ungkap salah satu pedagang.
Pedagang lainnya, Abdullah meminta, jika pedagang buah direlokasi, maka pintu utama masuk ke Pasar Induk Senaken harus ditutup. Tujuannya agar semua orang yang masuk pasar itu hanya melalui pintu Pasar Penampungan Senaken.
“Bisa saja dipindahkan kalau pintu tengah pasar ditutup, jadi semua orang yang ke pasar Induk Senaken pasti lewat pasar penampungan, otomatis mereka melihat dagangan kita,” ujarnya kepada petugas. Para pedagang akhirnya bersedia direlokasi dengan syarat lapak yang akan ditempati sudah siap.
Camat Tanah Grogot Siti Makiah Saat ditemui mengatakan, penertiban ini akan tetap dilaksanakan. Namun, pedagang tidak bisa langsung dipindahkan begitu saja tanpa mempersiapkan lokasi yang akan mereka tempati.
Berdasarkan hasil kesepakatan, pedagang diberikan waktu untuk mengemasi dan membongkar lapaknya sendiri selama lima hari ke depan, tepatnya hingga hari Senin (29/1). (dc1217)

Kampung Warna-warni di Desa Janju Resmi Jadi Objek Wisata di Paser

Kepala Disporapar Paser meresmikan kelompok sadar wisata Desa Janju sebagai tanda diresmikannya kampung warna-warni di desa itu sebagai objek wisata (Foto: Dwi cahyo/korankaltim.com)


KORANKALTIM.COM - Kampung warna-warni di Desa Janju, Kecanatan Tanah Grogot, resmi menjadi objek wisata di Kabupaten Paser.
Hal ini ditandai dengan diresmikannya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Janju oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Kamis (25/1) pagi tadi.
Kepala Disporapar Paser, Ishak mengapresiasi usaha warga Desa Janju yang telah bersama-sama membentuk kampung warna-warni secara swadaya.
“Hadirnya kampung warna-warni di Kabupaten Paser ini merupakan upaya peningkatan perekonomian warga Desa Janju,” kata Ishak.
Camat Tanah Grogot, Siti Makiah menjelaskan Janju merupakan desa pertama yang membentuk kampung warna warni di Kabupaten Paser. 
“Sebagai yang pertama diharapkankan bisa menjadi contoh serta semangat bagi pemerintah desa lain agar bisa berpikir kreatif dalam meningkatkan PAD desanya,” demikian Siti Makiah.


RSUD Panglima Sebaya Siapkan Ruang Isolasi Pasien Difteri


KORANKALTIM.COM - RSUD Panglima Sebaya, Paser menyiapkan ruangan khusus untuk merawat pasien suspect difteri. 
Direktur RSUD Panglima Sebaya,  Eka Wesnawa mengatakan ruang isolasi itu disiapkan mengantisipasi adanya warga Paser yang terjangkit difteri.
"Tapi harapannya warga Paser jangan ada yang terjangkit difteri,” kata Eka kepada KORANKALTIM.COM, Kamis (25/1).
Kepala Dinas Kesehatan Paser, I Dewa Made Sudarsana mengatakan hingga saat ini belum ada laporan adanya warga Paser yang suspect difteri.
Upaya pencegahan melalui pemberian vaksin kepada masyarakat juga telah dilakukan di Puskesmas.
“Dinas Kesehatan sudah menyebarkan informasi ke masyarakat terkait bahaya difteri selain itu juga dilakukan pemberian vaksin,” demikian I Dewa Made Sudarsana.

Wednesday, January 24, 2018

Penertiban Ditunda, PKL Diberi Waktu untuk Membongkar Lapak Sendiri

Petugas gabungan saat hendak menertibkan pedagang kaki lima di pinggir Sungai Kandilo, Paser (Foto: Dwi Cahyo/korankaltim.com)


TANA PASER - Tim gabungan memberikan waktu bagi para pedagang kaki lima yang berjualan di pinggir Sungai Kandilo, untuk membongkar sendiri lapaknya hingga Minggu (28/1).
Kesepakatan ini diambil setelah petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Pemerintah Kecamatan Tanah Grogot, Kelurahan Tanah Grogot, Satpol PP , TNI, dan polisi.
Kepala Disperindagkop Ardiansyah mengatakan penertiban dilakukan guna  memperindah tata kota.
“Sebenarnya lapak para pedagang sudah disiapkan di area Pasar Senaken, tapi sampai saat ini banyak pedagang yang masih membuat lapak di luar, terutama di kawasan Pinggir Sungai Kandilo," katanya.
Tim gabungan dan pedagang sepakat memberikan waktu hingga Minggu (28/1) mendatang.


Silaturahmi Koran Kaltim di Kabupaten Paser,

MITRA KERJA: (Dari kanan) Pemimpin Redaksi Koran Kaltim Desman Minang, Sekretaris DPRD Paser, Amiruddin, dan Manager Iklan Koran Kaltim Bambang Irawan.


TANA PASER – Rombongan Koran Kaltim melakukan kunjungan ke Kabupaten Paser, Selasa (23/1). Di antaranya yang dikunjungi adalah Sekretaris DPRD dan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo). 
Di antaranya rombongan terdapat Pemimpin Redaksi Koran Kaltim Desman Minang dan Manager Iklan Bambang Irawan. 
Di Sekretariat DPRD Paser, rombongan Koran Kaltim bertemu dengan Sekwan Amiruddin. Berbagai hal terkait media di bahas. Satu di antaranya mengenai peran media mempublikasikan agenda kedewanan. 
Seperti sebelumnya, di 2018 ini kerja sama antara DPRD Paser dan Koran Kaltim kembali akan terjalin. “Kita berkerja secara profesional, begitu pula dengan jalinan kemitraan ini. Koran Kaltim sangat membantu DPRD Paser dalam hal menginformasikan segala kegiatan kedewanan” ungkap Amir.
Di Diskominfo, rombongan bertemu dengan Kabid Komunikasi Informatika Publik, Najaluddin. Sama dengan di Sekretariat DPRD, Diskominfo juga mengapresiasi peran Koran Kaltim dalam mempublikasikan kegiatan pemerintah. “Kemitraan dengan media akan tetap terjalin,” ungkap Najaluddin. 
Ia menyadari suksesnya pembangunan suatu daerah tak terlepas dari peran media massa.  Karena itu, kerja sama yang telah terjalin dengan baik harus dipertahankan. (dc1217)

Camat Diminta Selektif Salurkan Rastra


PROKAL.COTANA PASER  -  Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Paser Aji Sayid Fathur Rahman berharap, camat dapat lebih selektif dalam memberikan bantuan sosial (bansos) beras sejahtera (rastra) -dulu dikenal dengan beras miskin (raskin)- kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Kami harap penyaluran rastra bisa selektif kepada penerima yang benar-benar membutuhkan,” ujar Fathur Rahman di Tana Paser, Selasa (23/1), usai penyaluran rastra secara simbolis oleh Wakil Bupati Paser Mardikansyah kepada Camat Tanah Grogot, Siti Makkiyah.
Data penerima rastra atau kelompok penerima manfaat (KPM), menurut Fathur Rahman, sudah ditentukan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Meskipun demikian, data tersebut tetap berasal dari data yang dihimpun oleh Dinas Sosial Paser, berdasarkan rekomendasi dari kepala desa (kades) masing-masing.
“Data penerima bantuan ini dihimpun dari kabupaten ke kementerian. Nama-nama penerimanya sudah ada. Dari data itulah KPM rastra ditentukan,” ujar Fathur Rahman, sembari menambahkan, diperlukan pengawasan yang baik dari camat masing-masing.
Dia berharap tidak terjadi penumpukan beras atau tidak tepatnya sasaran bantuan tersebut kepada KPM di setiap desa. Penyaluran rastra yang dilakukan ke setiap kecamatan perlu pengawasan yang baik dari para camat. 
“Kami minta camat untuk mengawasi baik-baik penyaluran rastra ini. Jangan sampai ada semacam penumpukan beras atau penyalurannya tidak tepat sasaran, karena bantuan ini gratis. Jangan sampai bantuan ini arahnya lain, jadi harus hati-hati,” ujar Fathur Rahman.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Paser Haerul Saleh mengatakan, data KPM rastra berdasarkan rekomendasi dari desa, dengan pertimbangan apakah penerima tersebut layak mendapatkan bantuan dan dikategorikan masyarakat tidak mampu atau sebaliknya.
“Datanya setiap tahun berubah, yaitu data yang didapat melalui rekomendasi kades masing-masing, apakah penerima bantuan itu layak mendapatkan bantuan atau tidak,” ujar Saleh, sembari menegaskan, tidak ada pungutan sepeser pun dalam penyaluran rastra.
Di bagian lain, Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Tanah Grogot Rendy Hidayat mengatakan, mekanisme penyaluran rastra pada tahun 2018 ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini, rastra disalurkan tanggal 25 setiap bulannya. Berbeda dengan tahun sebelumnya, rastra dilakukan setiap enam bulan sekali.
“Tahun ini gratis, tapi volumenya dikurangi. Tahun lalu penerima mendapat 15 kilogram per bulan, tahun ini mendapat 10 kilogram per bulan,” ujar Rendy.
Pada tahun 2017, sebut Rendy, penyaluran rastra dilakukan setiap enam bulan sekali. Kalau tahun lalu, penerima rastra dibebankan biaya tebusan Rp 1.600 per kilogramnya. (*/ian/cal/k1)