Wednesday, February 28, 2018
Sengketa Lahan, Warga Tutup Akses Perusahaan
TANA PASER – Ratusan Warga dari Desa Petangis Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, menutup akses jalan masuk kebun milik PT Multi Makmur Mitra Alam (M3A) dan Bumi Mulia Makmur Lestari (BMML) yang beroperasi di wilayah Kecamatan Batu Engau.
Koordinator aksi, Agus Salim mengatakan aksi penutupan tersebut dilakukan karena pihak perusahaan belum membayar ganti rugi lahan milik warga seluas 1000 hektare di Desa Petangis.
“Kami tetap akan portal akses perusahaan sampai perusahaan (PT M3A) ini sampai pihak perusahaan membayar ganti rugi terhadap lahan warga,” ungkap Agus, Senin(26/2).
Perselisihan ini, imbuhnya, sudah berlangsung sejak 12 tahun yang lalu. “Padahal lahan tanah kami ini punya legalitas, surat dan kepemilikannya jelas,” kata Agus.
Sampai saat ini, pihak perusahaan tidak memberikan respon terhadap tuntutan masyarakat.“Masyarakat yang menuntut haknya ini merupakan ahli waris dari pemilik lahan sah, sebab mereka memiliki berkas kepemilikan lahan,” terangnya.
Sebelum menggelar aksi tersebut, pihaknya sudah melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan. Namun, hasil negosiasi tersebut selalu deadlock.
“Perusahan hanya akan membayar kompensasi tali asih sebesar Rp1,5 miliar, sedangkan tuntutan yang kami ajukan sudah jelas di surat tuntutan yang pertama yaitu sebesar Rp10 miliar,” tukasnya.
Agus menganvam akan menduduki lahan perusahaan jika tuntutan mereka tidak didengar. Warga juga berencanamenggelar ritual adat yang bertujuan agar permasalahan tersebut bisa cepat selesai.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan ritual adat, ini masih direncanakan kapan waktu yang pas, tujuannya agar permasalahan ini segera selesai dengan damai tanpa ada kekerasan,” pungkasnya. (dc1217)
Disperindagkop Paser Gelar Operasi Pasar
TANA PASER- Tingginya harga eceran tabung elpiji 3 Kg disikapi oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Paser dengan menggelar Operasi Pasar. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua kecamatan di kabupaten Paser.
Staf Bidang Pengawasan Disperindagkop Paser Marwan saat dihubungi media ini mengatakan, operasi pasar masih fokus diduga kecamatan yaitu Kecamatan Batu Sopangdan Muara Komam.“Saat ini masih menangani di dua kecamatan, tapi secara bertahap akan dilaksanakan di kecamatan lain,” ujar Marwan, Senin (26/2).
“Dua kecamatan ini secara geografisterletak di perbatasan sehingga dikhawatirkan tingginya harga elpiji karena ada faktor ‘sebelah’,” Imbuh Marwan.
Sempat ada informasi yang diterima bahwa masyarakat di dua kecamatan tersebut menggunakanelpijidari provinsi tetangga. “Adanya operasi pasar ini untuk memutuskan sekaligus mencegah penyebaran tabung gas elpiji 3 Kg yang tidak sesuai dengan wilayahnya,” imbuh Marwan.
Diharapkan dengan dilaksanakannya operasi pasar tersebut bisa meringankan beban masyarakat. “Kalau harga dipangkalan memang masih normal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hanya saja untuk di eceran ini yang masih belum bisa diatasi,” jelasnya.
Menurutnya, Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji untuk Kabupaten Paser belum ditetapkan pemerintah sehingga Disperindagkop belum bisa menindak pengecer.
“Sudah diajukan usulan untuk menetapkan HET, saat ini tinggal dimusyawarahkan dengan pemerintah kabupaten,” jelas Marwan.
Disperindagkop berharap pemeritah segera menetapkan HET tabung elpiji subsidi agar bisa memberikan tindakan kepada pengecer yang ‘nakal’. (dc1217)
Sekring Listrik Meledak, Pelayanan di Kantor Kelurahan Tanah Grogot Lumpuh
Petugas kelurahan menunjukkan lokasi dak yang bocor tepat diatas KWH meter listrik. (Foto: dwicahyo/korankaltim.com)
KORANKALTIM.COM, TANA PASER- Pelayanan di kantor Kelurahan Tanah Grogot Kabupaten Paser lumpuh total setelah sekring listrik di kantor tersebut meledak, Minggu (25/2).
Sampai siang ini, listrik di kantor kelurahan Tanah Grogot masih padam, sementara Lurah Tanah Grogot saat dihubungi masih mengurus permasalahan tersebut ke kantor Kesra bagian Umum.
Dirut PLN rayon Tanah Grogot, Rahmanto menyampaikan kejadian meledaknya sekring listrik tersebut disebabkan karena adanya rembesan air dari atap yang bocor. “Air yang menetes dari atap yang bocor tersebut langsung mengenai Box Panel Meter dan menyebabkan korsleting atau hubungan arus pendek,” Jelas Rahmanto.
Untuk perbaikan KWH meter tersebut, kata Rahmanto terlebih dahulu dilakukan penambalan dak yang bocor tersebut dan baru bisa dinyalakan kembali. “Saat ini musim hujan, khawatirnya kalau diperbaiki sekarang sedangkan dak yang bocor tidak diperbaiki nanti akan terjadi lagi peristiwa serupa,” kata Rahmanto.
Sedangkan untuk pelaksanaan perbaikan KWH meter tersebut harus dalam keadaan kering, untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. (dc1217)
Penulis : Dwi Cahyo
Editor : Bambang Irawan
Meski Sederhana, MTQ tetap Digelar
TANA PASER- Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Kecamatan Pasir Belengkong diyakini dapat terlaksana. Walau dengan berbagai macam keterbatasan yang dimiliki. Meski dilaksanakan secara sederhana tapi kualitas harus diutamakan.
Camat Pasir Belengkong Ibnu Mansyah saat dihubungi (23/2) menyatakan, pihaknya belajar dari pengalaman tahun lalu yang juga pelaksanaan MTQ dilakukan dengan sederhana.
“Tahun lalu juga masih bisa melaksanakan MTQ, walau dengan keadaan defisit, ya biar bagaimanapun harus tetap dilaksanakan,” ujar Mansyah.
Selain itu disampaikan juga, ia tidak ingin lagi membuat Masyarakat kecewa karena menantikan pelaksanaan MTQ.
“Walau kegiatan tersebut tidak masuk dalam rencana kerja Kecamatan Pasir Belengkong, tapi harus tetap dilaksanakan supaya warga tidak ada lagi yang kecewa seperti tahun lalu,” tegas Mansyah.
Sebenarnya lanjut Mansyah, tahun ini yang melaksanakan MTQ Kecamatan Kuaro, Namun karena tahun lalu kecamatan Pasir Belengkong hanya melaksanakan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ), sehingga tahun ini dipercaya untuk melaksanakan MTQ.
“Pelaksanaan MTQ akan dimulai tanggal 12 sampai 19 Maret 2018 di halaman Masjid Tua atau Jami Nurul Ibadah sebelah Museum Keraton Sadurengas,” ucap Mansyah.
Berbicara masalah anggaran pada pelaksanaan MTQ yang sebesar Rp1 miliar, ia menegaskan bahwa anggaran tersebut sebenarnya masih kurang.
“Anggarannya memang besar, tapi jumlah pesertanya juga bertambah, yang tahun lalu jumlah maksimal peserta per kafilah berjumlah 40 orang sedangkan untuk sekarang jumlah maksimal per kafilah 60 orang peserta,” Jelas Mansyah.
Hal tersebut, imbuhnya lagi, sesuai denga surat edaran baru dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Kaltim.
“Berdasarkan peraturan baru itu panitia harus menyiapkan konsumsi untuk 600 orang dari 10 kafilah di Kabupaten Paser dalam waktu satu minggu.” Ungkapnya.
Meski demikian diakui Mansyah pihak panitia mendapatkan dukungan anggaran dari beberapa pengusaha di Pasir Belengkong.
Selain pengusaha Mansyah beserta panitia juga berupaya memperoleh bantuan dari pihak ketiga yakni perushaan-perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Paser.
“Walau sampai saat ini belum juga ada kontribusi yang diberikan sejumlah perusahaan tambang, perkebunan hingga pengusaha minyak, tapi usaha sudah kami lakukan dengan menyampaikan proposal kegiatan.” Ungkapnya.
Mungkin saja tambahnya lagi proposal tersebut belum diterima atasan yang berwenang. “Kami juga tidak bisa mengandalkan dan berharap bantuan pihak ketiga, namun saat ini yang harus direncanakan adalah mempersiapkan MTQ secara sederhana, diharapkan semua pihak dapat memakluminya,” tutupnya. (dc1217)
Sunday, February 25, 2018
Polisi: Tetap Utamakan Keselamatan Berkendara Saat Kampanye
KORANKALTIM.COM, TANA PASER - Satlantas Polres Paser mengimbau pengendara untuk mengedepankan keselamatan berkendara, utama saat pelaksanaan kampanye terbuka Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim.
“Tidak ada alasan bagi siapapun untuk tidak menjaga keselamatan dirinya sendiri dan orang lain, apalagi saat pelaksanaan kampanye terbuka," kata Kasat Lantas Polres Paser AKP Syarifah Nurhuda.
Pada saat kampanye seperti sekarang ini, lanjut Nurul, pengendara biasanya kurang memperhatikan keselamatan dan melanggar aturan. Seperti tidak menggunakan helm.
“Untuk peserta kampanye diharapkan harus selalu safety riding, seperti penggunaan helm saat berkendara dengan roda 2,” jelas Nurul.
Selain itu, peserta kampanye juga dilarang menggunakan kendaraan bak terbuka sebagai angkutan berpenumpang atau dengan penumpang di belakangnya.
“Sementara untuk sirine gunakanlah sirine yang standar untuk kendaraan pribadi jangan menggunakan sirine kendaraan milik polisi, tentara, pemadam dan ambulans. Yang terpenting lagi surat-surat kendaraan jangan sampai tercecer,” tegas Nurul.
Nurul juga mengingatkan larangan penggunaan motor bagi anak di bawah umur.
Penulis : Dwi Cahyo
Editor : Supiansyah
RT 13 Dua Calon, Tanah Grogot Gelar Pemilihan Ketua RT Serentak
Friday, February 23, 2018
Daerah Kesulitan Operasikan Sidalih
Sidalih: Seorang operator Sidalih di Kabupaten Paser tengah mengoperasikan aplikasi untuk pendataan pemilih. Sidalih merupakan program KPU RI.
TANA PASER- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Paser telah mengoperasikan Program Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). Program ini merupakan sistem yang digunakan KPU untuk menentukan besaran jumlah pemilih Secara nasional melalui data yang diperoleh dari Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (PPDP) di setiap daerah.
Namun dalam prosesnya, Sidalih sangat tergantung pada kualitas jaringan internet dan listrik. Ini menjadi kendalah di wilayah Kabupaten Paser yang sampai saat ini ada beberapa daerah yang masih kesulitan untuk mengakses jaringan internet. Bahkan ada beberapa desa yang belum tersalurkan jaringan listrik PLN.
Saat ditemui, Komisioner KPU Paser M. Makbul mengatakan Program Sidalih sangat membantu KPU mempersiapkan penyelenggaran pemilu. “Walau sangat membantu tapi sangat disayangkan jika masih ada daerahnya sulit mengakses internet apalagi dengan kondisi listrik di setiap desa saat ini,” jelas Makbul.
Dengan adanya program Sidalih pihaknya bisa mendeteksi jika ada data pemilih ganda, pemilih meninggal, pemilih pemula, bahkan jika ada perubahan data pemilih.
“Setiap data yang di-input akan terbaca jadi kita bisa mengetahui kalau ada data ganda, perubahan data pemilih dan pemilih pemula sehingga Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang akan ditetapkan nanti bisa benar-benar falid,” imbuhnya.
Kendala lainnya yang tidak kalah pentingnya, yaitu kualitas SDM operator Sidalih dimasing-masing kecamatan.
“Seluruh operator Sidalih masih perlu mengikuti bimbingan teknis, agar tidak terjadi kekeliruan saat menginput data pemilih,” ujarnya.
Untuk saat ini aplikasi Sidalih hanya bisa diakses oleh KPU dan jajarannya. Sedangkan untuk masyarakat bisa mengakses kepesertaannya melalui website KPU RI atau melalui Link kpu_paserkab.go.ig yang isinya mencakup informasi seputar Daftar Pemilih.
“Setelah nanti ditetapkan sebagai daftar pemilih barulah data Sidalih akan disinkronkan dengan data DPT yang ada dan kemudian diumumkan ke masyarakat,” jelas Makbul. (dc1217)
Thursday, February 22, 2018
Pimpin Apel Kesiapan Linmas, Kapolres Paser Beri Pesan Begini
Sebaran Kasus Narkoba Hampir Merata di Paser
Wednesday, February 21, 2018
Polres Paser Musnahkan 108 Gram Sabu
Camat Tanah Grogot Sayangkan Lima SD Tak Ikut Olimpiade Siswa Nasional
KORANKALTIM.COM, TANA PASER - Camat Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Siti Makiah menyayangkan ketidakikutsertaan lima SD pada ajang Olimpiade Siswa Nasional (OSN) di kecamatan itu.
OSN tahun Ini dilaksanakan di SD Kartika Tanah Grogot.
“Prestasi siswa dan semangat mereka perlu mendapat dukungan dari guru dan orang tuanya,” kata Makiah saat pembukaan OSN di SD Kartika Tanah Grogot, pagi tadi.
Ke depan ia berharap agar semua SD bisa berpartisipasi dalam kegiatan itu.
Kepala UPT Kependidikan dan Kebudayaan Kecamatan Tanah Grogot Agus Wintoro mengatakan ketikdaikutsertaan lima SD di OSN kali ini karena keterbatasan biaya dan jarak.
“Ketidakhadiran lima SD tersebut dikarenakan faktor biaya dan geografis yang sulit diakses," ungkap Agus.
Penulis : Dwi Cahyo
Editor : Supiansyah
Tuesday, February 20, 2018
Apa Latar Belakang Munculnya Istilah PTT? Ini Komentar Sekda Paser
36 DPAC PDRI Paser Dilantik
Abdullah: Jalur Kaderisasi Partai Demokrat
Pemasangan APK di Paser Tunggu Kirim KPU Kaltim
Di Rutan Ini, Warga Binaan Dilatih Bercocok Tanam
Monday, February 19, 2018
Untuk Mengurangi Penggunaan Pestisida, Ervina Ajak Petani Tanam Bunga
Ratusan Prajurit Kodim 0904/TNG Dites Urine Mendadak, Hasilnya...
KORANKALTIM.COM, TANA PASER - Ratusan Prajurit Kodim 0904/TNG menjalani tes urine mendadak, Senin (19/2).
Prajuritn dikumpulkan dalam aula Makodim setelah pelaksanaan apel pagi.
Dandim 0904/TNG Letkol ARH Ardian Patria Candra menyampaikan tes urine senagai upaya untuk memerangi terhadap narkoba.
“Sesuai dengan instruksi Panglima TNI untuk perang terhadap narkoba, Jjadi pada hari ini secara dadakan dan langsung memerintahkan seluruh perajurit untuk melakukan tes urine,” ungkap Ardian.
Tes urine dilaksanakan Kodim 0904/TNG bekerjasama dengan Laboratorium Kesekretariatan Daerah (Labkesda) Paser, dan Badan Narkotika Kabupaten Paser.
Kepala Labkesda Paser Sadikin menyampaikan berdasarkan hasil uji lab, 111 prajurit yang melaksanakanntes urine semua hasilnya negatif.
Tes urine untuk prajurit Koramil akan dilakukan kemudian.
Penulis : Dwi Cahyo
Editor : Supiansyah
Jalan Diuruk, Lahan Petani Terendam
TANA PASER- Peningkatan kualitas sarana jalan menjadi salah satu faktor utama penunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Namum, jika tak dilakukan dengan perencanaan yang baik, bukan manfaat positif yang didapat melainkan mudarat.
Seperti yang dirasakan warga Desa Mengkudu. Warga sampai saat ini masih merasakan susahnya melalui jalan utama desa tersebut. Beberapa hari lalu, tampak aktivitas alat berat yang sedang berusaha memperbaiki jalan tersebut dengan melakukan pengurukan di sepanjang jalan tersebut.
Alhasil, kondisi jalan tersebut bukannya lebih baik, tapi sebaliknya, kendaraan harus terhenti karena tidak sanggup melewati jalan itu.
Sudi, Warga Desa Riwang yang hendak berkunjung ke Desa Mengkudu mengeluh saat melalui jalur tersebut. “Kalau dilihat memang rata, waktu dilewati ternyata batunya pada timbul semua,” ujar Sudi.
Ditambahkannya, saat musim kemarau pengendara harus berhati-hati dengan batu yang menonjol. Sedangkan pada waktu hujan, pengendara bisa terperosok sebab kondisi jalan yang licin. “ Kalau kemarau sudah pasti debu kalau sekarang ditambah sama batu yang timbul, nah kalau hujan kondisi jalannya jadi licin jadi sering ada kendaraan yang terperosok,” jelasnya.
Ternyata akibat perbaikan jalan ini, lahan petani terkena dampak negatif. Pasalnya, sebagian tanaman yang hampir panen terendam air karena perbaikan jalan yang ada malah menutup aliran sungai kecil dari lokasi lahannya.
“Sungai di lahan saya ini jalurnya menyebrang jalan, nah waktu perbaikan itu ternyata saluran airnya tertutup, nah sekarang air sungainya gak bisa langsung keluar dan malah merendam tanaman saya yang ada di dekat aliran sungai,” jelas Sasmadi, petani di desa ini.
Sasmadi berharap agar segera ada penanganan dari pemerintah. Ia mengaku sudah mengalami kerugian sekitar Rp3 juta dan akan terus bertambah jika tidak ada penanganan lebih lanjut. “Semoga saja cepat ditangani lagi, supaya tanaman saya yang terendam saat ini bisa cepat ditanam ulang,” keluhnya. (dc1217)
Sunday, February 18, 2018
Anggaran Mencekik, Kelola Sampah Makin Sulit
Menanglah dengan Cara yang Keren
Panwaslu Inginkan Pilgub 2019 Bersih
Seekor Tupai Sebabkan Pemadaman Lampu di Sekitar Grogot
103 Bumdes di Paser Terancam Akan dibubarkan
Tim Resque BPBD Paser Turun Tangan Bangun Lapak Pedagang Buah
KORANKALTIM.COM, TANA PASER - Tim Resque Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser dikerahkan untuk membangun lapak pedagang buah, Jumat (16/2).
Lapak baru ini dibangun persis di depan Pasar Senaken, Kecamatan Tanah Grogot.
Pagar yang terdapat di depan pasar itu terpaksa dibongkar demi menyediakan tempat berjualan bagi pedagang buah yang sebelumnya berdagang di tepian Sungai Kandilo ini.
“Personel bekerja atas intruksi atasan saja,” ungkap salah seorang petugas BPBD Paser.
Abdullah salah seorang pedagang buah mengatakan diperlukan 28 lapal untuk menampung seluruh pedagang. "Hasil pendataan waktu itu ada 28," katanya.
Ia menyambut baik upaya pemerintah menyediakan lapak bagi para pedagang buah.
Penulis : Dwi Cahyo
Editor : Supiansyah