Wednesday, August 23, 2017

Legislator Minta Tidak Buru-Buru

Terkait Penerapan Full Day School

PROKAL.COTANA PASER  -  Kesiapan masih menjadi kendala dalam penerapan sekolah lima hari atau full day school (FDS) yang diinstruksikan oleh pemerintah pusat. Meskipun masih belum diwajibkan, namun beberapa daerah mengaku sudah siap. Salah satunya adalah Kabupaten Paser.
“Ya, sebenarnya pemerintah pusat pernah menyampaikan sekolah lima hari, tapi tidak dipaksakan,” kata anggota Komisi III DPRD Paser, Ahmad Rafi’i kepada Paser Pos, kemarin.                       
Menurutnya, hal ini tergantung kesiapan sekolah dan kearifan lokal masing-masing daerah. Sedangkan untuk Kabupaten Paser, menurutnya, sebagian besar sekolah yang ada belum siap untuk menerapkan sekolah lima hari.                       
“Kalau menurut saya, kita jangan terburu-buru dulu mengikuti. Tergantung kesiapan sekolah, baru dilaksanakan,” tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Paser Herman Setiawan beranggapan, untuk sekolah lima hari tidak efektif jika diterapkan pada jenjang SD dan SMP. Pasalnya, itu akan mengurangi jadwal bermain dan sosialisasi anak-anak dengan tetangga sekitar. Selain itu, orangtua siswa juga akan merogoh kocek lebih untuk keperluan makan siang anak. 
Herman Setiawan kurang sependapat kalau diterapkan untuk SD dan SMP. Apalagi, sore hari biasanya digunakan anak-anak untuk belajar mengaji. Namun, jika diterapkan di SMA, dia malah sependapat.
“Kalau untuk SMA tidak masalah diterapkan sekolah lima hari,” pungkasnya. (apy/cal/k1)

No comments:

Post a Comment