Thursday, August 31, 2017

Paser Konsentrasi Pencegahan Malaria di Muara Komam


Tana Paser-Kasus tinggi penyakit malaria terdapat di Kecamatan Muara Komam dengan persentase mencapai 1 persen per 1000 jiwa. Dari penduduk di Kabupaten Paser lebih dari 340 ribu jiwa yang tersebar di 10 kecamatan.
 
"Ini tertinggi penyakit malaria di Kecamatan Muara Komam," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paser I Dewa Made Sudarsana, saat berlangsung pertemuan lintas sektor dalam rangka peningkatan cakuan imunisasi dan eliminasi malaria. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Sadurasngas, Kamis (31/8) dibuka oleh Wakil Bupati Paser Mardikansyah.
 
Menurut Dewa, Muara Komam menjadi daerah dengan endemi malaria karena merupakan perbatasan dan mobilitas penduduk sangat tinggi. “Muara Komam adalah lintasan utama yang berbatasan dengan provinsi Kalimantan Selatan," lanjut Dewa kepada Narasumber dari Kementerian Kesehatan RI.
 
Ada tiga narasumber pada pertemuan ini, yaitu Syafriyal pejabat Fungsional Epidemiologi Ahli Subdit Iminisasi, dan Dewa Made Angga Wisnawa Kasi Pencegahan Subdit Malaria dari  Kementerian Kesehatan Jakarta. Dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur ada Harsono yang menjabat Kabid P2P dan Muhdin pada MPPM GLOBAL FUN.
 
Sementara itu, Wakil Bupati Paser Mardikansyah menyampaikan bahwa penyakit malaria dapat menyerang dari sisi lingkungan yang kurang dari kebersihan. "Pada tanaman rimbun sangat rentan terhadap sarang nyamuk," ungkapnya, di Ruang Rapat Sadurengas, Kamis (31/8).
 
Ia mengeluh kalau penyakit malaria bisa berdampak hingga 1 bulan menderita. "Waktunya sangat lama, yang menderita sakit malaria bisa 1 bulan. Apalagi kalau matahari terbit pagi hari, badan terasa menggigil."
 
Menurut Mardikansyah, pada masa kecilnya dulu di Grogot banyak yang menderita penyakit malaria. Dia pun heran karena sampai separuh abad berjalan penyakit yang sama masih ada di Paser. (AB07)

Sampaikan Keluhan Beasiswa sampai Sekretariat KPMKP


TANA PASER- Forum Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Paser (KPMKP) Cabang Paser mengeluhkan tak transparanya penyaluran beasiswa di Kabupaten Paser selama ini. Tak heran, mahasiswa yang memperoleh beasiswa lebih hanya orang-orang tertentu.
          “Pak Bupati, selama ini terkait inforamsi beasiswa  kita sangat terbatas, dan ada isu yang berkembang, beasiswa hanya orang-orang tertentu,” kata Dedy Wahyudi, pengurus KPMKP Paser saat berdialog dengan Bupati.
          Selain itu, mahasiswa Unmul ini juga berharap Pemkab Paser dapat mengalokasikan dukungan anggaran terkait program kerja KPMKP diantaranya  untuk promosi budaya daerah Paser dan kegiatan perbincangan seputar Paser.
          “Selama ini kami hanya pinjam baju ada Paser melalui Dinas Pariwisata, (Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata) baju adat untuk promosi budaya dalam even-even provinsi di daerah–daerah ini selalu ditampilkan teman-teman KPMKP cabang di daerah. Karena itu kami minta bantuan untuk pengadaan baju adat ini,” katanya.
          Dedy juga berharap, Pemkab Paser menyediakan ruang sekretariat KPMKP dan difasilitasi untuk mendapatkan anggaran melalui perusahaan-perusahaan di Paser untuk mendukung program kerja KPMKP dan termasuk bantuan beasiswa jika memang ada penyalurannya melalui program CSR.
          Menanggapi penyampaian Dedy, Bupati berjanji akan meneruskan usulan tersebut, dan termasuk menyangkut beasiswa. “Untuk baju ada nanti di konsultasikan ke Dinas Pariwisata, dan begitupu hal lainya ,” kata Bupati.
          Sekretaris Bappeda Muksin mengaku tahun ini anggaran beasiswa mengalami penurunan, dan penyaluran beasiswa tidak hanya oleh Pemkab Paser, namun juga ada ada beasiswa Cemerlang dari provinsi.
          Untuk mendapatkan  beasiswa menurut Muksin, beasiswa tujuannya untuk membantu meringankan beban mahasiswa, baik yang kurang mampu maupun  yang mahasiswa yang mempunyai prestasi.
          Sementara, menyangkut tuduhan tak trasparanya penyaluran beasiswa, anggota Komisi III DPRD Norhayati mengaku, pengajuan beasiswa memang cukup banyak setiap tahun, namun dalam pengajuannya banyak persyaratan yang kurang. Karena itu diharapknnya, dalam pengajuan syarat–syarat harus dilengkapi.
Persyaratannya  harus dilengkapi diantarnya harus disetujui bupati dengan melampirkan diantaranya KTP dan Kartu Keluarga, surat keterangan aktif kuliah. Yang jelas selama ini, instansi terkait sangat selektif dalam menentukan penerima beasiswa dan ada tim yang melakukan penilaian,” jelasnya. (har-)

Cari Jurusan Dokter, Bupati Juga Bagi Pengalaman Kuliah


TANA PASER- Ada hal yang menarik ditanyakan Bupati Yusriasyah Syarkawi saat berdialog dengan mahasiswa Paser dalam kunjungannya ke Samarinda. Di hadapan mahasiswa putri dan putra, Bupati menanyakan asal kampus dan jurusan  mana saja mahasiswa menimba ilmu.
          Salah satu jurusan yang ditanyakan Bupati menyangkut mahasiswa yang menimba ilmu di jurusan kedokteran. Meskipun saat itu, dari puluhan mahasiswa penghuni asrama putra dan putri tidak ada yang kuliah di Fakultas kedokteran, bupati tetap berharap lebih banyak putra-putri Paser yang menjadi dokter demi memenuhi kebutuhan di daerah.
          “Saat ini kita masih kekurangan dokter, jika memang ada, bisa saja nanti pemerintah daerah turut membantu untuk penambahan biaya kuliah baik S1  hingga S2,” kata Bupati.
          Yang menarik, Yusriansyah juga berbagi pengalaman saat dirinya masih kuliah yang menurutnya fasilitas yang diterima mahasiswa jauh lebih baik dibanding dirinya saat itu yang serba kekurangan.
          “Dulu Pemkab hanya bisa menyewa rumah warga untuk dijadikan asrama. Tepatnya di daerah Karang Mumus. Dengan kondisi fisik asrama yang terbuat dari kayu dan masih terbatasnya anggaran daerah saat itu, tentu menyangkut fasilitas asrama yang kita terima ala kadarnya,” sebut Bupati.
          Karena itu Yusriansyah  meminta mahasiswa untuk bersyukur bisa kuliah dan mendapat tempat tinggal gratis karena masih banyak pemuda Paser di luar sana yang tidak bisa menggapai keinginan untuk bisa kuliah.
          “Kuliah yang baik, dan jaga nama baik Paser dan bangunan asrama. Syukuri apa yang diterima. Adik-adik ini adalah calon–calon pemimpin Paser kedepannya,” pesan Bupati.  (har-)

Pesan Libatkan Diri Kegiatan sosial & Interaksi Dengan Masyarakat





TANA PASER- Kunjungan kerja Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi ke asrama mahasiswa Paser putri dan putra di kota Samarinda, Selasa (29/8) tidak hanya disertai sejumlah pejabat seperti Inspektur Inspektorat Hairul Saleh, Sekretaris Bappeda Muksin, Kepala Bidang Aset Jailani dan Kabag Umum M Sabir serta yang mewakili Dinas PU dan Tata Ruang.
Juga turut hadir Ketua DPRD Paser H Kaharuddin bersama  Komisi III DPRD Paser yakni H Ambo Penrei dan Norhayati. Kunjungan bupati dan rombongan diawali asrama mahasiswa putri Wana Sebaya  yang beralamat di Jl Ki Hajar Dewantara atau tak jauh dari Kampus Unmul Gunung Kelua dan dilanjutkan ke asrama Putra Daya Taka di kawasan Sungai Pinang Luar Jl Pramuka.
Saat bertatap muka dengan mahasiswa, Bupati mengatakan, penijuaun asrama ini penting untuk melihat dan dekat kondisi bangunan yang menjadi aset pemerintah daerah, dan secara umum fisik bangunan memadai meskipun diperlukan perbaikan.
“Secara umun fisik bangunan masih memadai meskipun diperlukan perbaikan di berapa bagian. Pemerintah daerah berkomitmen menindaklanjuti untuk memperbaiki fasilitas asrama,” katanya.
Bupati mengatakan bahwa adanya asrama mahasiswa merupakan  kebanggaan tersendiri bagi pemerintah daerah karena mampu menyiapkan sarana pemondokan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, para penghuni asrama diharapkan memperhatikan kebersihan lingkungan dan menjaga bangunan asrama dan aset asrama.
 Bupati Yusriansyah juga berpesan kepada para mahasiswa agar selalu melibatkan diri dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dan berinteraksi dengan masyarakat setempat. 
Saat berdialog dengan Bupati Yusriansyah Syarkawi bersama Ketua DPRD Paser Kaharuddin, baik mahasiswa putra maupun putri memanfaatkan waktu untuk berkeluh kesah khususnya menyangkut asrama.     
Para mahasiswa lantas melaporkan kondisi asrama mahasiswa putri seperti yang disampaikan ketua asrama Putri Sayatul Laini. Dia menyatakan, asrama putri mengalami kerusakan seperti pintu, jendela, kran dan pipa air serta septic tank yang buntu, serta mengenai keamanan di asrama.
“Itu beberapa bagian yang mengalami kerusakan dan perlu penanganan pak Bupati. Meskipun asrama kami dilengkapi teralis besi, kami juga beberapa kali kemalingan dengan menjebol teralis. Kami mohon jalan keluarnya. Harapan kami, ada CCTV di asrama,” harapnya.
Begitu pula terhadap kondisi asrama putra, menurut sejumlah mahasiswa ada beberapa  bagian perlu perbaikan dan pembangunan pagar asrama karena selama ini ada klaim oknum tertentu menyangkut batas tanah asrama.
“Yang urgen pak Bupati, menyangkut batas tanah asrama. Karena selama ini ada masyarakat yang mempermasahkannya. Karena itu perlu ada tim untuk melakukan pengukuran ulang bersama BPN,” katanya.
Terhadap laporan tersebut, Bupati Yusriansyah berjanji menampung usulan-usulan, dan jika memang memungkinkan, maka akan ditangani melalui anggaran perubahan.
“Saat ini anggaran kita mengalami devisit, dan adik-adik tentu sudah mengetahui. Kerusakan kecil akan segera ditangani jika ada anggaran di perubahan. Sedangkan yang besar-besar kita upayakan di 2018. Bisa berkoordinasi dengan Bappeda serta Dinas PU dan Tata Ruang,” katanya.
Menyangkut keamanan asrama  putri, Bupati mengatakan melalui Bagian Umum  akan dilakukan upaya jalan keluarnya. Namun, Yusriansyah berharap mahasiswa untuk lebih menjalin silaturahmi dengan warga dan ketua RT setempat, sehingga menyangkut keamanan asrama dapat diselesaikan bersama.

Terhadap permohonan kejelasan batas tanah asrama putra, Bupati meminta Bidang Aset BPKAD untuk segera berkordinasi dengan instansi terkait, sehingga apa yang menjadi keluhan dapat segera diselesaikan. (har-)

Wednesday, August 30, 2017

Bupati Kunjungi Asrama Putri & Putra Samarinda

TANA PASER- Bupati Paser  H Yusriansyah Syarkawi benar-benar memiliki perhatian yang sangat besar terhadap mahasiswa Kabupaten Paser,  termasuk mahasiswa yang menuntut ilmu di sejumlah perguruan tinggi di luar daerah, seperti di Samarinda selaku ibu kota Provinsi Kaltim.
Hal itu dibuktikan, Selasa (29/8) Bupati Yusriansyah secara khusus melakukan kunjungan  ke asrama  putri yang berada di kawasan Jl Ki Hajar Dewantara atau tak jauh dari Kampus Unmul Gunung Kelua dan dilanjutkan ke asrama Putra Daya Taka di kawasan Sungai Pinang Luar Jl Pramuka.
Yang patut diapresiasi, agenda kunjungan orang nomor satu di kabupaten paling selatan  di wilayah Kaltim ini, tidak saja kepada mahasiswa Paser yang menuntut ilmu  kota Samarinda, namun juga akan dilakukan di empat kota yang tersebar di  wilayah provinsi.
Dalam kunjungannya, orang nomor satu ini selain disertai sejumlah dinas terkait seperti Bappeda, Bidang Aset BPKAD, Inspektorat, Dinas PU dan Tata Ruang  dan Bagian Umum Setda, juga disertai Ketua DPRD Paser H Kaharuddin bersama komisi yang membidangi yakni komisi III.
Menurut Kasubag Protokol Bagian Umum Setda Paser H Misransyah, asrama Paser yang akan dikunjungi selain asrama Samarinda, Bupati dan rombongan  dalam rangka silaturahmi dan  melihat kondisi  asrama, juga akan mengunjungi asrama mahasiswa Paser di wilayah Kalimantan Selatan, yakni di Kabupaten Amuntai, Banjar Baru dan Banjarmasin.
“Selanjutnya adalah asrama Paser yang ada di kota Jogyakarta,  asrama Paser Malang dan asrama Paser di Makasar. Dalam kunjungan kerja Bupati ini, hanya diikuti unit kerja terkait dan termasuk anggota DPRD,” sebut Misransyah. (har-)

Sekda Tutup Pelatihan Kompetensi di BLK




Tana Paser – Sekretaris Daerah Aji Sayid Fathur Rahman menutup Pelatihan Berbasis Kompetensi dan berbasis masyarakat Program Kegiatan yang digelar dan dilaksanakan di UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Paser, Selasa (29/8), yang merupakan program kegiatan peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas yang anggarannya bersumber dari APBN tahun anggaran 2017.
AS Fathur Rahman dalam sambutannya menyampaikan makna yang luar biasa dari visi Kabupaten Paser yaitu Maju Mandiri sejahtera dan berkeadilan. “Patokan kita, adalah beberapa negara tetangga yang sudah lebih maju, seperti Australia, Singpura dan Malaysia. Ciri Negara maju tentu warganya itu berketerampilan, berpengetahuan baik, memiliki keahlian dan keterampilan karena itu jarang warganya yang nganggur,” tutur Fathur Rahman
Untuk mencapai kondisi ideal seperti di atas, Fathur Rahman mengatakan bahwa peran BLK sangat penting dalam memberikan keterampilan kepada warga negara.
“Hanya saja sayangnya, BLK kita ini belum dapat kita bangun mendekati kata ideal untuk sebuah BLK, Perlu perjuangan keras, karena itu saya berterima kasih dan sangat menghargai sekali kerja keras Kawan- kawan di Disnaker Kabupaten Paser dengan segala keterbatasannya berusaha dan Berupaya keras untuk mendapatkan sumber sumber pendanaan, Karena APBD kita sudah cukup lama, kurang mengalir ke UPTD, jika memang ada, pasti nilainya kecil sekali,” lanjut Fathur Rahman.
“BLK ini kalau berhasil kita bangun dengan baik akan sangat membantu banyak orang untuk bisa mandiri, sesuai dengan bagian dari visi Kabupaten Paser Tahun 2016 – 2021 yang merujuk kata maju kemudian mandiri pada gilirannya berikutnya jika sudah mandiri pasti akan sejahtera. Saya juga diingatkan oleh Sekretaris Disnaker agar kedepan Kabupaten Paser bisa bekerja sama dengan Kabupaten Bantaeng dalam rangka mengembangkan BLK Kabupaten Paser. Mengingat Ketika Pemkab Paser berkunjung kesana melihat BLK Bantaeng sendiri sudah melakukan kerja sama dengan Negara Jepang dalam pengembangan BLK disana, Paling tidak kita belajar dan Bisa bekerja sama dengan Kabupaten Bantaeng dalam Pengembangan BLK di daerah kita,” kata Sekda.
Di banyak kesempatan saya sering mengucapkan pentingnya kita membangun BLK agar masyarakat kita terbantu sehingga ini sejalan dengan visi keempat kabupaten paser yakni “berkeadilan” ini sangatlah penting dengan tujuan, agar  potensi yang ada dikabupaten paser bukan hanya  dikelola oleh masyarakat dari luar Kabupaten Paser yang sudah maju, tapi dapat dikelola oleh masyarakat kabupaten paser itu sendiri. Ini baru terasa “adil” dengan begitu ada peningkatan pemerataan kesejahteraan yang otomatis mengurangi angka ketimpangan di Kabupaten Paser, Jadi dari BLK ini luar biasa sekali perannya dalam mewujudkan visi Kabupaten Paser, Sudah selayaknya kita memberi perhatian,” lanjutnya.
Lebih lanjut Sekda mengatakan, Pemerintah menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada antusias para peserta karena sudah mau mendaftar dan belajar serta mau mengembangkan diri, saya perlu menyampaikan terimakasih ini karena adanya kemauan untuk merubah keadaan menjadi lebih baik. Itu akan sangat membantu pemerintah, karena kewajiban pemerintah adalah mewujudkan masyarakatnya bisa mandiri, dan ketika kemauan berubah untuk menjadi lebih baik dan maju berasal dari masyarakat itu sendiri maka ini akan lebih mempercepat lagi visi dan misi daerah kita tercapai. Ini yang kita harapkan Kabupaten Paser diisi oleh orang orang yang berketerampilan serta berpengetahuan yang baik.
Ini merupakan pelatihan yang ketiga sejak Maret 2017. Sebelumnya, ada pelatihan kejuruan Instalatir penerangan listrik dan Kejuruan Menjahit Pakaian Dasar. Sumarliani, Kepala UPTD BLK menyampaikan tingginya minat masyarakat Kabupaten Paser yang ingin mengikuti kegiatan pelatihan ini membuat BLK harus melakukan tes dan seleksi peserta sehingga terpilih yang terbaik dari masing masing kejuruan hanya di ikuti 16 peserta.
Salah satu peserta yang berasal dari Desa Tanah Periuk, Jumadi, sekaligus peserta yang mendapatkan nilai terbaik ini, dalam penyampaian pesan kesan dan harapannya di depan Jajaran Pemerintah Kabupaten Paser, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingginya baik untuk Pemerintah Kabupaten Paser, penyelenggara dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi beserta UPTD BLK Kabupaten Paser yang sudah berupaya melaksanakan kegiatan pengembangan kualitas SDM.
Menurut Jumadi, ilmu yang didapatkan selama mengikuti pelatihan ini akan sangat berguna dalam memperkaya keterampilan dan pengetahuan yang kami miliki sekarang. “Ke depan kami berharap agar program ini terus diadakan guna memberikan kesempatan untuk masyarakat Kabupaten Paser lainnya. Semoga setelah ini Dinas Tenaga Kerja bisa menjadi fasilitator dalam penyaluran tenaga kerja yang sudah mengikuti pelatihan seperti yang telah dilaksanakan,” kata Jumadi.
Sementara mewakili Instruktur yang mengajar selama Pelatihan dilaksanakan Anang Mashuda mengatakan, Pelatihan tersebut menggunakan pola berbasis kompetensi untuk menyiapkan para peserta pelatihan untuk masuk dunia kerja. serta pola berbasis masyarakat dengan harapan setelah mengikuti pelatihan para peserta ini punya kemampuan dan membuat usaha sendiri, Adapun kurang memadainya fasilitas alat praktek yang ada di BLK Kabupaten Paser ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami dari Tim Instruktur di BLK Kabupaten Paser ini. (sop)

Kemenag: Jamaah Calon Haji Baik-Baik Saja

TANA PASER – Kementerian Agama Kabupaten Paser melalui Kepala Seksi Haji dan Umrah M Khairani mengatakan bahwa kondisi jamaah Calon Haji (Calhaj) asal Kabupaten Paser di Makkah saat ini semua dalam kondisi yang baik-baik. Hal ini disampaikan Khairani saat pertemuan dengan pemerintah Kabupaten Paser di ruang kerja Asisten Kesra, Rabu (30/8).
Kalaupun ada kendala, kata Khairani, lebih kepada kecocokan selera makanan karena memang ada perbedaan budaya antara Indonesia dengan Saudi Arabia. Meski demikian, hal itu tidaklah menjadi masalah karena banyak rumah makan di Makkah yang menyajikan makanan Asia Tenggara.
Menanggapi pemberitaan bahwa jamaah mengeluarkan dana sendiri untuk biaya makan beberapa hari sebelum bertolak ke Arafah, Khairani menjelaskan bahwa uang yang diberikan kepada jamaah haji dalam bentuk living cost adalah sebagai biaya hidup bagi jamaah selama tidak ditanggung di Makkah, sebelum wukuf, dan juga untuk membayar dam.
 “Jadi keseluruhan dari ongkos naik haji yang 38 juta itu dikembalikan 5 juta untuk keperluan itu, karena memang konsumsi selama di Makkah tidak seluruhnya ditanggung. Itu sudah dijelaskan kepada jamaah pada waktu manasik haji di Paser,” jelas Khairani.
Pertemuan ini juga dihadiri Kabag Pemerintahan dan Humas HM Tauhid, dan seluruh Kasubbag di Bagian Bina Kesra III Setdakab Paser. (aks)

Penjualan Hewan Kurban Jauh Menurun

PROKAL.COTANA PASER -  Selama dua tahun terakhir, defisit keuangan melanda sejumlah daerah termasuk Kabupaten Paser, begitu terasa ke seluruh elemen. Tidak hanya para pegawai, pedagang tradisional atau toko juga mengeluhkan rendahnya daya beli masyarakat.
Menjelang Iduladha ini, pedagang kambing atau kurban juga merasakan dampak dimaksud. Slamet Pulong, penjual yang sekaligus peternak kambing di daerah Jone, Tanah Grogot menuturkan, selama 11 tahun dia menjual kambing.
“Dua tahun terakhir ini merupakan masa yang paling berat. Meskipun menjelang hari  raya kurban cukup banyak yang memesan, dibanding beberapa tahun lalu, penjualan sekarang berkurang,” ujarnya.
Bahkan dia memperkirakan turunnya penjualan itu mencapai hampir 70 persen. Tetapi, syukurnya di luar Hari Raya Iduladha, pembeli masih lumayan. Misal untuk akikah atau acara syukuran lainnya,” kata Slamet.
Kini dari 110 ekor kambing yang dimilikinya, sudah 25 ekor dipesan oleh pembeli. Dia menjual kambing dari harga terendah Rp 2, 8 juta sampai yang termahal Rp 4,5 juta. Harga sebelum Lebaran, menurut dia, berbeda dengan sekarang.
Selain karena ekonomi yang lesu, Slamet mengatakan, rendahnya penjualan imbas makin banyak jumlah peternak. Kebanyakan di Paser, kambing yang dijual berasal dari luar Pulau Kalimantan, seperti Pulau Jawa.
“Dulunya saya bisa mengambil kambing dengan harga yang murah. Namun, karena semakin banyak yang membeli langsung ke  Jawa, harga pun ikut naik,” paparnya.
 Sekretaris Pengurus Masjid Agung Nurul Falah Tanah Grogot Burhan Aphani membenarkan, sejak defisit keuangan, jumlah hewan kurban yang diterima masjid menurun drastis. Sebelumnya, untuk sapi bisa mencapai 20 ekor, kini hanya sekitar 12 ekor. Sedangkan kambing, sebelumnya mencapai 40 ekor, lantas tahun lalu hanya 20 ekor.
“Pihak yang konsisten menyerahkan hewan kurban adalah perusahaan tambang dan pejabat di Pemkab Paser. Semoga tahun ini makin banyak yang memberikan kurban. Sampai sekarang baru ada 3 ekor kambing yang tercatat,”tambahnya. ( */jib/san/k16)

Sekali Panen Hasilkan 3,5 Ton Rumput Laut


LAPANGAN KERJA: Budi daya rumput laut yang dikembangkan kelompok tani di Desa Maruat, Long Kali.


PROKAL.COTANA PASER  -  Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Ina Rosana mengatakan, Desa Maruat Kecamatan Long Kali menjadi lumbung rumput laut di Kabupaten Paser.  
“Pengembangan rumput laut di Desa Maruat sudah dilakukan sejak 2015 dengan  luas 230 hektare oleh dua kelompok petani. Bahkan, sekali panen mampu memproduksi 3,5 ton,” kata Ina Rosana baru-baru ini.  
Dengan masa panen antara 40 sampai 45 hari, budi daya rumput laut ternyata juga tidak mengganggu budi daya bandeng dan udang yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya rumput laut, justru bandeng dan udang semakin bagus, bahkan bisa dipanen secara bersamaan.
“Ini tentunya memberikan harapan baru bagi masyarakat Maruat akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi dengan menanam rumput laut hasil yang dicapai cukup besar dan cukup menjanjikan. Selain harga yang relatif stabil, peluang ekspor juga sangat terbuka,” ungkapnya.
Selain itu, hasil budi daya rumput laut tersebut telah memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, di antaranya dari aspek perbaikan ekonominya karena membuka lapangan kerja.
“Hasil rumput laut kering para petani itu dijual ke Sulawesi Selatan dan Surabaya dengan harga per kilonya Rp 4.500. Dan untuk wilayah Paser, saat ini ada dua kawasan pengembangan rumput laut yakni Desa Maruat dengan sistem pengembangan tambak dan Desa Pondong dilakukan di perairan laut,” jelasnya. (apy/cal/k1)

Pelarian Bojes Si Penjahat Kelamin Ini Berakhir di WC

Terbukti Cabuli Gadis di Bawah Umur

BEJAT: Bojes saat dibekuk tim gabungan dari Opsnal Reskrim Polres Paser dan Polsek Tanjung Harapan.


PROKAL.COTANA PASER  -   Entah apa yang ada di benak warga Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan, berinisial Ud alias Bojes (28) hingga tega mencabuli anak di bawah umur, sebut saja Melati (8). Kini Melati mengalami trauma karena kejadian yang menimpanya pada Rabu (23/8) sekira pukul 19.00 Wita itu.
Sebelum berhasil diamankan polisi, Bojes sempat menghilang sesaat setelah mencabuli Melati. Bojes dibekuk saat kedapatan tengah bersembunyi di WC rumah kerabatnya pada Senin (28/8) sekira pukul 04.30 Wita, setelah kurang lebih empat hari diburu polisi.
“Pelaku sudah diamankan di Polres Paser sejak kemarin (28/8), dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan penyidik,” ujar Kasat Reskrim Polres Paser AKP Bambang Hardiyanto SH, Selasa (29/8).
Ditanya terkait kronologis kejadian, Bambang membeberkan, kejadian pencabulan terhadap Melati berawal pada Rabu (23/8) sekira pukul 17.00 Wita. Saat itu korban bersama ibunya sedang menonton lomba karaoke di Lapangan Pasir Putih. Kemudian ibu dan anak ini terpisah di tengah-tengah keramaian penonton. Melihat Melati bingung sendirian dan seperti mencari-cari seseorang di kerumunan penonton, kemudian pelaku mendekati korban yang berada di dekat panggung. Pelaku memberitahu kalau ibu korban sedang dirawat di puskesmas. Pelaku lantas mengajak korban untuk segera menengok ibunya.
“Tiba-tiba di tengah perjalanan, pelaku langsung membungkam mulut korban dan mengangkatnya ke TKP (tempat kejadian perkara, Red) di simpang kantor KUA Kecamatan Tanjung Harapan, RT 4, Desa Tanjung Aru. Pelaku langsung membuka celana dalam korban, kemudian terjadilah pencabulan terhadap korban,” ujar Bambang.
Diungkapkan Bambang, keesokan harinya (Kamis, 24/8) sekira pukul 15.00 Wita saat pelaku melintas di depan rumah korban, korban langsung menangis histeris sambil memeluk ibunya dan menyampaikan rasa ketakutannya terhadap Bojes.
“Aku takut Bojes, tadi malam saya diperkosa Bojes,” kata Melati sambil memeluk ibunya.
Mendengar ucapan putrinya, ibu korban yang awalnya sudah menaruh curiga karena anaknya merasa kesakitan ketika membuang air kecil, langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tanjung Harapan.
Hari itu (Kamis, 24/8) tim Opsnal Reskrim Polres Paser berangkat ke Tanjung Aru untuk membantu mencari Bojes. Pencarian akhirnya membuahkan hasil, Senin (28/8) tim Opsnal mendapat laporan terkait keberadaan pelaku. Pelaku pun berhasil dibekuk saat sedang bersembunyi di WC rumah salah seorang kerabat pelaku.
Karena perbuatannya, pelaku diancam UU Nomor 35 Tahun 2014  perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yakni pasal 81 ayat (2), dengan ancaman hukuman paling singkat 5 tahun penjara dan maksimal 15 tahun kurungan. (ian/cal/k1)

Yusriansyah: Potensi Ekonomi Paser Sangat Besar


TANA PASER - Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawie mengatakan, peringatan hari Kemerdekaan RI ke-72 tahun dapat dijadikan momentum penguatan tekad kerja bersama di antara seluruh komponen bangsa.
“Jalinan kerja bersama antar komponen bangsa, bisa melahirkan kekuatan sinergis dalam membangun dan mewujudkan Kabupaten Paser yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan,” ungkapnya, kemarin.
Sebagai daerah yang jumlah penduduknya sekitar 262.301 jiwa, lanjut dia, Kabupaten Paser tentunya akan terus mengalami perkembangan dan dapat dipastikan menjadi daerah tujuan dari warga bangsa yang ingin mengembangkan diri, baik pada sektor ekonomi, pertanian dalam arti luas maupun sektor kehidupan lainnya.
“Di Kabupaten Paser bukan hanya suku Paser sebagai penduduk asli, tapi banyak suku bangsa lainnya telah berdomisili disini. Mereka telah berbaur dan menjunjung budaya bersama, hidup berdampingan dengan rukun dan damai di bawah naungan Pancasila dan UUD 1945, berbalut Bhinneka Tunggal Ika dalam wadah NKRI,” ucapnya.
Dikatakannya, Kabupaten Paser memiliki luas daratan 10.851,18 Kilometer persegi dan laut seluas 752,76 Kilometer persegi. Dengan begitu, maka Paser tentunya memiliki potensi yang dapat dikembangkan melalui visi terwujudnya Kabupaten Paser yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan.
“Pemerintah Kabupaten Paser berharap, dengan mengusung visi tersebut, maka pada 10 kecamatan dan 139 desa, dapat ditingkatkan pembangunan infrastruktur transportasi, energi, air bersih dan pemukiman. Pembangunan infrastruktur di atas merupakan tantangan terbesar yang harus kami hadapi,” ujarnya.
Dijelaskannya, Pemkab Paser juga berupaya meningkatkan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan. Sedangkan di bidang ekonomi, pemkab berupaya memperkuat pondasi perekonomian yang berbasis potensi lokal dan berkelanjutan.
“Untuk berbagai upaya itu, tentunya harus didukung oleh tata kelola pemerintahan yang berkualitas. Serta, adanya kohesivitas sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk dan heterogen ini,” paparnya.
Dan untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Paser tersebut, ia menerangkan, hanya dapat berjalan apabila terwujud keamanan dan ketertiban di daerah. Hal inilah yang membuat dirinya mengapresiasi jajaran TNI dan Polri yang terus menjaga dan membina kondisi aman di daerah.
“Kami juga berterima kasih kepada jajaran TNI, yang memberikan baktinya untuk membangun sumber daya manusia dan sektor pertanian di Kabupaten Paser. Kedepan, kami harap bisa mensinergikan banyak hal dalam rangka pembangunan daerah, guna mewujudkan hari esok yang lebih baik dari hari ini,” urainya.
Untuk diketahui, hingga sekarang sumber pendapatan Kabupaten Paser masih berasal dari sektor pertambangan sebesar 70 persen. Dimana, pendapatan sektor pertambangan ter-sebut berasal dari komoditas batu bara.
Jika harga batu bara mengalami penurunan, tentunya bagi hasil mendapat pengurangan. Sehingga berdampak pada APBD Kabupaten Paser. Makanya, sebelumnya APBD Paser 2016 sebesar Rp2,5 Triliun dan pada 2017 hanya mencapai Rp1,4 Triliun. (sur)

Hari ini, Calhaj Kloter 10 Menuju Armina untuk Wukuf

TANA PASER – Jamaah Calon Haji (Calhaj) asal Kabupaten Paser yang bersama jamaah Calhaj Balikpapan dan Berau di Kloter 10, Rabu (30/8), akan bertolak ke Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina) sekira Pukul 13.00 waktu setempat.
“Rabu besok (hari ini), sekitar Pukul 13.00, seluruh Calhaj akan berangkat ke Armina. Guna melakukan wukuf,” ungkap TPHD Kloter 10 Aripin, yang juga selaku Kabag Bina Kesra III Setkab Paser, Selasa (29/8).
Sebelumnya, lanjut dia, Calhaj yang tergabung dalam Kloter 10 Balikpapan bersama jemaah calhaj Kloter 68 Surabaya melaksanakan manasik gabungan yang digelar pemerintahan Saudi Arabia melalui Kementerian terkait pada 28 Agustus kemarin.
“Untuk persiapan final sebelum wukuf, pemerintahan Saudi Arabia menggelar Manasik Gabungan pada senin kemarin. Dimana, Manasik gabungan dilakukan seusai shalat subuh,” ucapnya.
Dikatakan, untuk di Armina, seluruh jemaah calhaj terbagi ke sejumlah Maktab-maktab. Dengan satu maktabnya terdiri dari sebanyak 7 kloter. “Untuk jemaah calhaj Kloter 10, tergabung dalam Maktab 46 untuk di Armina nanti,” ujarnya.
Dijelaskan, jemaah Calhaj asal Kabupaten Paser pada dasarnya dalam kondisi sehat menjelang Wukuf. Hanya saja, berdasarkan penilaian tim Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), ada dua orang yang akan diberangkatkan melalui safari wukuf.
“Dari penelitian tim TKHI, ada dua orang akan diberangkatkan wukuf melalui safari wukuf. Safari Wukuf adalah, kegiatan membawa jemaah yang sakit menuju Arafah dengan menggunakan moda transportasi,” paparnya.
Kedua Calhaj tersebut yakni Awaluddin asal Paser Belengkong dan Yusuf yang mengalami infeksi saluran tenggorokan dan flu. “Keduanya, akan wukuf di Arafah dengan Safari Wukuf,” urainya.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah H Khairani menyampaikan, Calhaj Indonesia akan mendapatkan jatah makan sebanyak 10 kali di Armina. “Untuk di Armina, para jemaah Calhaj Indonesia akan mendapatkan jatah makan sebanyak 10 kali selama 5 hari. Dengan estimasi, dua kali makan per harinya, yakni makan siang dan makan malam,” katanya. (sur)

Kideco Gelar Pelatihan Literasi Untuk Guru


Tuesday, August 29, 2017

Wakil Bupati Paser: Maksimalkan Peran UKS

Tana Paser - Wakil Bupati Paser Mardikansyah menyakinkan murid-murid jikalau sakit wajib mendapatkan pertolongan kesehatan. Peranan dari Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal UKS, dapat membantu kesehatan siswa pada waktu proses belajar mengajar.
 
"Wajib dari peranan UKS harapan warga sekolah, baik murid maupun siapa yang ada di sekolah, waktu itu. UKS menjadi harapan pertama pertolongan kesehatan di sekolah," ungkap Wakil Bupati saat membuka rapat kerja UKS, di Hotel Lorus, Senin (28/8).
 
Dilanjutkan oleh Mardikansyah walaupun sederhana dari pelayanan sangat membantu dan berarti dalam kesehatan sekolah, karena diawasi pemerintah. "Kalau UKS itu diawasi oleh pemerintah, untuk siswa, untuk kesehatan," katanya.
 
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Pendidikan Murharianto mengatakan pihak pemerintah melalui sekolah membuka kesempatan untuk pembinaan UKS yang diselenggarakan bersama tim UKS, tahun 2017-2019.
 
"Nanti diwujudkan dengan peranannya UKS. Sementara itu layanan kesehatan serta pembinaan kesehatan tetap diterapkan," Murharianto. (AB07)

Jamaah Manasik Gabungan Jelang Wukuf



TANA PASER – Jamaah Calon Haji (Calhaj) asal Kabupaten Paser yang bersama jamaah Calhaj Balikpapan dan Berau di Kloter 10 BPN melaksanakan manasik gabungan dengan jamaah kloter 68 Surabaya, Senin (28/8) waktu Makkah. Manasik gabungan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Saudi Arabia melalui Kementerian terkait.
Menurut TPHD Kloter 10, Aripin, kegiatan ini meurpakan persiapan final sebelum wukuf. “Jadi satu maktab ada 7 kloter yang tergabung dalam maktab 46 ini untuk di Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) nanti,” jelas Aripin, yang sehari-hari menjabat sebagai Kabag Bina Kesra III Setdakab Paser.
Sementara itu Aripin menambahkan bahwa jemaah Calhaj Paser pada dasarnya sehat menjelang wukuf. Akan tetapi dari penilaian tim Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) ada dua orang akan diberangkatkan wukuf dengan safari wukuf. Safari wukuf adalah kegiatan membawa jemaah yang sakit menuju Arafah dengan menggunakan moda transportasi.
Kedua jamaah dimaksud adalah Awaluddin jamaah asal Pasir Belengkong dan Yusuf untuk infeksi saluran tenggorokan dan flu. Aripin menyampaikan bahwa Rabu, (30/8) siang sekitar jam 13.00 waktu setempat seluruh jamaah akan berangkat ke Armina. (aks)
 

Serikat Pekerja PT MSL Demo

TANA PASER – Dinilai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak, Senin (28/8), Serikat Pekerja Nasional (SPN) mendemo PT Muara Toyu Subur Lestari (MSL).
Aksi berlangsung di depan kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Paser. Dipimpin Koordinator Lapangan (Korlap) Kornelis Wiriyawan yang juga selaku Ketua DPC SPN Kabupaten Paser.
“Ada sebanyak 89 pekerja yang telah di-PHK secara sepihak oleh perusahaan,” ungkapnya.
PHK sepihak itu, lanjut dia, tentunya bertentangan dengan prinsip saling menghargai dalam konteks hubungan industrial yang harmonis. “Dari 89 pekerja itu, satu orang telah meninggal dunia dan hingga sekarang belum mendapatkan pesangon, dan sebanyak 10 orang lagi memang telah pensiun dan belum mendapatkan pesangon juga. Sedangkan lainnya, dianggap perusahaan memang telah habis masa kontraknya,” ucapnya.
Dikatakannya, pekerja PT MSL baru setahun berjalan ini dinaikkan statusnya menjadi Pekerja Kontrak Waktu Tertentu (PKWT). Sebelumnya, berstatus harian lepas.
“Menurut persepsi kami, mereka ini bukan lagi PKWT tapi sudah PKWTT. Karena, mereka ini ada yang telah bekerja selama enam hingga tujuh tahun di PT MSL, sedangkan kontraknya hanya periode setahun, kan jika telah melampaui waktu kontraknya tentunya bukan PKWT lagi,” ujarnya.
Terhadap hasil mediasi, ia menerangkan, perusahaan telah membuka diri dan siap untuk melakukan Bipartit. Hanya saja, pertemuan Bipartit akan dilakukan setelah SPN sudah melengkapi data-datanya. Bipartit adalah pertemuan antara pihak perusahaan dan pekerja.
Manajemen PT MSL yang diwakili Manajer CSR Istohari dan Askeb CSR Nones mengatakan, pihaknya siap melakukan pertemuan Bipartit jika pihak SPN telah melengkapi datanya.
“Yang pasti, kami tidak ada masalah, karena perusahaan kami open (terbuka) saja. Kalau mereka (SPN) bisa melengkapi datanya dan jelas tuntutan objeknya apa, maka kami pun siap melakukan pertemuan kembali, karena sebagian pekerja yang ada di data mereka itu hingga sekarang ada yang masih bekerja,” katanya.
Ditambahkan Nones, pihaknya masih mencari kejelasan terhadap objek tuntutan pekerja. 
Kepala Disnakertrans Kabupaten Paser Sancoyo yang memimpin langsung mediasi menyampaikan, mediasi yang dilakukan belum bipartit. Sehingga belum ada keputusan.
“Kami inikan hanya memfasilitasi pertemuan saja, sesuai dengan Tupoksi kami. Intinya, pertemuan tadi belum Bipartit, ya tidak bisa juga karena datanya masih belum jelas ,” katanya.
Adapun data yang diminta untuk dilengkapi, seperti nama pekerjanya siapa saja, jenis pekerjaannya dan posisinya apa dan yang dituntut apa. “Kalau misalnya yang dituntut adalah pesangon, ya nominal yang diminta berapa, dan kesanggupan perusahaan berapa. Ini yang harus dilengkapi pihak SPN sesuai hasil mediasi tadi,” pungkasnya. (sur)

Monday, August 28, 2017

Kerja Bersama Majukan Pariwisata Paser



Program CSR Bantu Pemerintah Majukan Dunia Pendidikan


Mari Kerja Bersama Membangun Paser


BUPATI PASER LANTIK DIREKTUR PDAM TIRTA KANDILO


Tana Paser – Direktur PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser yang sempat kosong selama kurang lebih satu tahun akhirnya diisi Muhammad Zam Zami yang pada Senin (28/8) dilantik oleh Bupati Paser disaksikan Sekretaris Daerah Fathur Rahman dan Asisten I bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Paser Asmuni Samad.
Menurut Yusriansyah, terpilihnya Muhammad Zam Zami sebagai direktur PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser setelah lulus tahapan seleksi yang pertama kalinya dilakukan untuk pengisian jabatan Top Management pada BUMD Kabupaten Paser.
“Keterbukaan dalam proses rekrutmen ini memberikan kesempatan yang sama terhadap setiap warga negara untuk dapat mengisi posisi Pimpinan Tertinggi Manajemen pada PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser. Dengan demikian, citra atau pandangan masyarakat yang mengatakan bahwa selama ini proses rekrutmen jabatan Direktur pada PDAM dilakukan dengan tidak transparan dan PDAM hanya dijadikan sebagai lahan untuk kepentingan penguasa dapat dihilangkan, mengingat regulasi yang mengatur proses rekrutmen ini juga tidak memberikan ruang untuk hal tersebut,” jelas Yusriansyah.
“Kepemimpinan direktur yang baru harus mampu memberikan perlakuan yang berbeda pada PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser menuju ke arah perbaikan, penyehatan, kemandirian dan keprofesionalan secara kelembagaan dalam menjalankan fungsinya terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Paser,” tambahnya.
Bahkan, dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh perusahaan, direktur harus mampu untuk mengoptimalkan segala sumber daya dan potensi yang ada guna perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan.
“Untuk itu, seorang direktur harus kreatif dan dapat melakukan inovasi dalam mengembangkan perusahaan ke arah yang lebih baik sehingga ke depannya PDAM Tirta Kandilo Kabupaten Paser sebagai badan usaha yang mengelola sumber daya alam yang bernilai ekonomis dapat lebih mandiri dan mengurangi ketergantungannya pada Pemerintah Kabupaten Paser,” lanjutnya lagi.
Di akhir sambutan Yusriansyah berpesan kepada Direktur PDAM yang baru agar segera mencari solusi untuk meningkatkan kapasitas distribusi air ke masyarakat karena dengan kapasitas yang ada saat ini sudah dianggap tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor PDAM Tirta Kandilo ini juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Paser, Kejaksaan Negeri Tanah Grogot, dan Kepala Perangkat Daerah, Pimpinan Bank Kaltim termasuk para mantan Direktur PDAM Tirta Kandilo. (mhi)