Saturday, March 31, 2018
Thursday, March 29, 2018
Refleksi dari MTQ Ke-43
PROKAL.CO, GELARAN ke-43Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Paser 2018 di Kecamatan Pasir Balengkong ditutup Minggu (25/3) malam. Senyum tampak tak ingin beranjak dari wajah mereka yang meraih juara. Demikian pula para ofisial, pelatih, dan pendamping. Terlebih orangtua para jawara yang ikut hadir menyaksikan dengan bangga prestasi buah hati mereka.
Dari sisi seremonial, MTQ tersebut berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. Ada kesan lebih sederhana, bersahaja, dan jauh dari kemewahan. Meskipun, ketua panitia melaporkan biaya penyelenggaraan mencapai Rp 1 miliar, dan bersumber dari APBD Paser dan pihak ketiga.
Kesahajaan itu dapat disaksikan pada saat pembukaan dan penutupan. Dulu, acara pembukaan dan penutupan identik dengan tarian kolosal, hingga hiburan kembang api yang konon menghabiskan puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Tahun ini, tradisi tersebut ditinggalkan.
Saya setuju. Tentu akan lebih baik dan bermakna jika anggaran tersebut yang jumlahnya cukup fantasis digunakan untuk pembinaan para qari dan qariah, hafiz dan hafizah, atau para peserta lain yang bertebaran di 10 kecamatan se-Kabupaten Paser.
Menurut hemat saya, kesederhanaan dalam seremonial MTQ kali ini patut diapresiasi dan dipertahankan. Di samping memang bagian dari nilai-nilai ajaran Alquran, konsep ini juga menghindarkan semua pihak dari perilaku israf atau berlebih-lebihan dan melampaui batas, serta tabdzir atau pemborosan. Dua karakter yang tentu sangat kontra dengan acara MTQ.
Dalam Alquran, Allah mengecam orang-orang yang berperilaku berlebihan atau melampaui batas. Terutama dalam makan dan minum. Bahkan, Sang Maha Pemberi Nikmattidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. Itu tercantum dalam Surah Al-A’rah ayat 31, yang artinya, “Hai anak Adam (manusia), pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid, makan dan minumlah sesukamu. Dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Kemudian, Allah juga melarang berperilaku boros karena sejatinya pemboros itu termasuk saudara setan. Itu termaktub pula dalam Surah Al Isra ayat 26 dan 27, “…dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya (yakni sangat ingkar kepada nikmat-nikmat Allah).
Sungguh ironis jika niat dan tujuan pelaksanaan MTQ yang ingin memuliakan dan mengagungkan Alquran serta menjadi wahana syiar, malah menghadirkan sikap dan perilaku yang kontraproduktif dengan nilai-nilai kitab suci.
Memang bukan perkara mudah menjadikan masyarakat muslim yang mencintai Alquran. Jika diibaratkan sebuah sistem, MTQ (baca: LPTQ/pemerintah) hanyalah salah satu subsistem, yang jika diumpamakan sebuah pohon, ia hanyalah satu ranting dari ranting-ranting yang lain. Untuk itulah perlu terus ditumbuhkembangkan dan digalakkan kebersamaan dan sinergitas antarsubsistem atau antar-ranting dalam rangka mencetak generasi Qurani.
Subsitem atau ranting lain yang sangat urgen dan utama mempersiapkan dan mencetak generasi yang berspektif dan berjiwa Alquran adalah keluarga. Terutama ayah dan ibu. Setelah itu, sekolah atau rumah tahfiz dan masyarakat.
Dengan izin dan rahmat Allah, ayah dan ibu yang memiliki pandangan dan jiwa Alquran, akan menghasilkan pola mendidik dan membimbing anak menjadi generasi Qurani. Jika dikaitkan dengan ketahanan nasional bangsa dan negara kita, tentu saja eksistensi para generasi muslim Qurani ini kelak akan semakin mengukuhkan ketahanan masyarakat, bangsa, dan negara.
Seperti termaktub dalam salah satu lirik lagu Mars MTQ. Yakni, Baldatun Thoyyibatun wa Rabbun Ghafur (Negeri yang Baik dan Penuh Ampunan Tuhan) dapat terwujud. (pms/jib/man/k11)
Percepat Pembangunan Infrastruktur dan SDM
Tema Musrenbang Kabupaten untuk RKPD 2019
PROKAL.CO, TANA PASER – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten 2018 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Paser 2019 berlangsung di Hotel Kyriad Sadurengas kemarin (27/3). Agenda ini dihadiri seluruh elemen penting, mulai camat, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), DPRD kabupaten dan provinsi, forum CSR, perwakilan swasta, serta unsur pejabat Pemprov Kaltim.
Wakil Bupati Paser Mardikansyah dalam sambutannya menyampaikan, musrenbang ini merupakan pleno dari hasil Forum Perangkat Daerah yang dilaksanakan pada 21 dan 22 Maret 2018. Tujuannya, membahas dan menyepakati kebijakan dan rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2019. Kata dia, musrenbang merupakan suatu instrumen penting untuk menghasilkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang tidak lepas dari Dokumen Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Paser tahun 2016–2021 dan RKPD Provinsi serta RKP Nasional.
“Februari lalu telah dilaksanakan musrenbang kecamatan, dan saya telah mendengarkan langsung usulan dari 10 kecamatan. Banyak yang masuk. Usulan tersebut tentunya tidak dapat diakomodasi seluruhnya, mengingat keterbatasan anggaran kita. Usulan yang banyak sesungguhnya merupakan wujud semangat dan kepedulian masyarakat kita dalam membangun Paser,” ungkap Wakil Bupati.
Paser yang dinobatkan sebagai salah satu nominator untuk mendapatkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) bersama lima kabupaten dan kota lain di Kaltim menjadi kebanggan tersendiri bagi daerah. Dia berharap, berita ini menjadi pemicu kinerja Pemkab Paser agar bisa maksimal dan optimal dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Kepala UPTB Pusat Data dan Informasi Bappeda Kaltim Charmarijaty mengatakan, RKPD Provinsi Kaltim 2019 yang merupakan kali pertama pelaksanaan RPJMD 2018-2023. Agenda itu mengangkat tema “Memperkuat Daya Saing Investasi untuk Mempercepat Hilirisasi Industri” dengan memperhatikan Kebijakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Pusat 2019 yang mengusung tema “Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas”.
“Ke depan, kita tidak bisa lagi bergantung pada dana perimbangan. Paser daerah kedua yang sumber dananya paling besar masuk APBN dan APBD Kaltim, di bawah Samarinda pada 2019. Ini semua berkat perjuangan para legislator, dibuktikan dengan jumlah yang mencapai Rp 376, 4 miliar. Jika tahun depan ingin lebih besar untuk dana alokasi khusus, pertajam perencanaan,” sebutnya.
Kepala Bappeda Paser I Gusti Putu Suantara menjabarkan RKPD Paser 2019. Bertema Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan SDM Guna Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat, beragam isu strategis dijabarkan mantan Kepala Dinas Perkebunan itu. Hingga disimpulkan, ada empat prioritas pembangunan Paser pada 2019.
“Peningkatan kualitas infrastruktur yang mampu mendorong aktivitas perekonomian masyarakat, peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan sumber daya manusia yang berhubung langsung dengan kebutuhan daerah, penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal, dan peningkatan kinerja pelayanan publik,” jelas Putu.
Dalam puncak acara, ada lima pimpinan OPD di Paser yang memaparkan rencana strategis untuk RKPD 2019 sebagai bahan diskusi. Kelima OPD tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pertanian. (adv/jib/man/k11)
TKBM Sumber Karya Raih Penghargaan dari Disnakertrans
PROKAL.CO, TANA PASER – Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Sumber Karya memperoleh penghargaan khusus dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Paser, Senin (26/3). Apresiasi khusus itu diberikan atas peranan koperasi tersebut dalam membuka lapangan kerja.
Nasir selaku Ketua Koperasi TKBM Sumber Karya menyampaikan terima kasih terhadap apresiasi yang diberikan Pemkab Paser melalui Dinas Ketenagakerjaan itu. Dia berharap, koperasi yang dipimpinnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan lapangan kerja di pedesaan.
“Piagam ini bentuk penghargaan terhadap prestasi kami membuka lapangan pekerjaan, khususnya di pelabuhan. Kami selalu mengutamakan masyarakat yang berdomisili di desa-desa dan kecamatan. Semoga ini bisa terus kami tingkatkan,” ucap Nasir kemarin (27/3).
Dia mengungkapkan, saat ini Koperasi TKBM Sumber Karya telah memiliki 542 tenaga kerja, semuanya telah mengikuti pelatihan serta sertifikasi. Saat merekrut masyarakat lokal untuk menjadi pekerja, Koperasi TKBM Sumber Karya selalu mengutamakan pelatihan, dan tak lupa melengkapi mereka dengan asuransi perlindungan ketenagakerjaan dan kematian.
“Untuk BPJS kesehatan masih sebagian. Sedangkan BPJS Ketenagakerjaan juga menjadi target pengurus nanti. Namun, asuransi ketenagakerjaan dan asuransi kematian dan hari tua, alhamdulillah sudah terpenuhi semua. Ini bentuk perhatian kami kepada para pekerja,” paparnya.
Sancoyo selaku Kepala Disnakertrans mengungkapkan apresiasinya terhadap peran Koperasi TKBM Sumber Karya dalam memberdayakan masyarakat lokal sebagai pekerjanya. Koperasi ini juga disebutnya mampu meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan serta sertifikasi, hingga siap bersaing dengan tenaga kerja asing.
“Kami juga berharap Koperasi TKBM Sumber Karya dapat menyejahterakan anggotanya melalui kegiatan koperasi yang sehat. Tenaga kerja bongkar muat minimal masuk sebagai anggota agar dapat lebih mudah menginput kepengurusan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” imbaunya.
Dia juga berharap, Koperasi TKBM Sumber Karya dapat mempertahankan Zero Accidentatau nihil kecelakaan kerja di lingkungan operasional. “Selama ini kami tidak pernah mendengar ada kecelakaan kerja di lingkungan operasional Koperasi TKBM Sumber Karya,” pungkasnya. (soc/*/ns/man/k11)
Wednesday, March 28, 2018
Rumah Warga Muara Adang II Terendam Banjir, Ini yang Dilakukan BPBD
Laporan wartawan Tribun Kaltim Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Kelurahan Long Kali, Sebakung Makmur dan Desa Muara Adang II menurut Camat Long Kali Rizki Noviar, saat ini dilanda banjir dengan ketinggian bervariasi.
Kenaikan air di Muara Adang II sejak 21 Maret 2018 sekitar 10 sentimeter/hari, sekarang sudah beberapa rumah warga yang terendam air.
“Info dari Kades Muara Adang II, sudah beberapa rumah yang terendam. Untuk Kelurahan Long Kali dan Sebakung Makmur masih kita ikuti perkembangannya. Dan kami sangat berterima kasih sekali atas bantuan Koramil Long Kali, Tagana, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser,” kata Rizki Noviar, Selasa (27/3/2018).
Banjir seperti ini, lanjut Rizki, hampir setiap tahun dialami warga dan terkadang meluas ke desa lainnya.
“Benar, hampir tiap tahun banjir, dalam skala besar terjadi 3 tahun sekali. Ini karena air Sungai Telake meluap, antisipasinya sudah kita usulkan dengan membangun siring dari Sekiet, Kelurahan Long Kali,” ucapnya.
Saat ini BPBD Paser sedang membangun tanggul di Desa Sebakung dan Sebakung Taka.
Selain menahan luapan air Sungai Telake, tanggul itu juga akan mencegah luapan air merendam lahan pertanian warga.
Tanggul dibangun dengan mengeruk dasar sungai dan lahan tepian sungai, kemudian ditimbun untuk dijadikan tanggul.
“Nah, yang dibangun BPBD itu kita harapkan sampai ke Kelurahan Long Kali, tapi bukan berupa tanggul, tapi berupa siring penahan banjir karena tak semua tepian Sungai Telake bebas dari pemukiman warga,” terangnya.
Sebaiknya, tambah Rizki, pembangunan siring lebih dulu dari perbaikan jalan, sehingga jalan tidak rusak lagi oleh genangan air.
“Pembangunan siring tidak memerlukan lahan yang luas, biar jalan di Sekiet tidak tergenang air lagi, tentunya siring yang dibangun lebih dulu,” tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Rumah Warga Muara Adang II Terendam Banjir, Ini yang Dilakukan BPBD, http://kaltim.tribunnews.com/2018/03/27/rumah-warga-muara-adang-ii-terendam-banjir-ini-yang-dilakukan-bpbd?page=all.
Penulis: Sarassani
Editor: Trinilo Umardini
Air Sungai Muara Telake Meluap, Banjir di Adang Jaya Bisa Berminggu-minggu!
Pendamping PKH bersama Kades Adang Jaya, Babinsa, personel BPBD dan perwakilan warga korban banjir Desa Adang Jaya, Kecamatan Long Ikis, Selasa (27/3/2018).
Laporan wartawan Tribun Kaltim Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Sudah delapan hari Desa Adang Jaya, Kecamatan Long Ikis, terendam banjir.
Terdorong rasa prihatin atas penderitaan sesama, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Long Ikis memberikan bantuan sembako kepada warga korban banjir Adang Jaya.
Bantuan itu menurut Koordinator Kecamatan (Korcam) Pendamping PKH Long Ikis Abdul Rachim, diterima Kades Adang Jaya Ahmad Maksuni.
“Itu (bantuan) dari teman-teman pendamping sosial, kami patungan untuk membantu korban banjir di Adang Jaya,”kata Rachim, Selasa (27/3/2018).
Untuk sampai ke Adang Jaya, pendamping PKH Long Ikis harus menempuh perjalanan darat ke Desa Teluk Waru, kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu.
Kenapa?
Karena jalan menuju Desa Adang Jaya tergenang air dengan ketinggian antara 20 sampai 70 centimeter.
Ada sebanyak 148 Kepala Keluarga (KK) yang terisolir banjir.
Masalahnya, lanjut Rachim, musibah itu tidak mereka alami selama satu atau dua hari saja, tapi berminggu-minggu bahkan bisa sampai sebulan, sehingga itulah yang mendorong pendamping PKH tergerak untuk membantu.
“Prihatin sekali, sampai gedung SD dan SMP saja dikepung banjir, padahal curah hujannya sama seperti desa yang lain. Tapi kalau sejumlah desa di Kecamatan Long Kali banjir akibat luapan Sungai Telake, maka banjir pula Adang Jaya dan begitu banjir lama surutnya,” ucapnya.
Saat menyerahkan bantuan, tambah Rachim, pendamping PKH bertemu Babinsa Kodim 0904/Tng dan personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Paser.
Bukan hanya permukiman warga, fasilitas umum seperti sekolah dan kantor desa juga dikepung banjir.
“Gedung SD dan SMP Negeri 7 Long Ikis juga dikepung banjir, semoga sebelum ujian kelulusan banjirnya sudah surut, kalau tidak kasihan mereka,” kata Rachim dengan nada penuh prihatin. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Air Sungai Muara Telake Meluap, Banjir di Adang Jaya Bisa Berminggu-minggu!, http://kaltim.tribunnews.com/2018/03/27/air-sungai-muara-telake-meluap-banjir-di-adang-jaya-bisa-berminggu-minggu.
Penulis: Sarassani
Editor: Trinilo Umardini
Tuesday, March 27, 2018
Monday, March 26, 2018
MANA INI PEMERINTAH...?? Jalan Rusak Parah, Sawit Membusuk
Jalan rusak yang membuat warga tak bisa menjual buah sawitnya. Buah sawit pun dibiarkan busuk di pinggir jalan (kanan)
PROKAL.CO, TANA PASER – Sepuluh tahun sudah akses jalan di Desa Segendang, Kecamatan Batu Enggau, Kabupaten Paser, menuju Kecamatan Tanjung Harapan tidak disentuh perbaikan pemerintah. Kondisi yang semakin parah kini membuat petani sawit setempat tidak dapat membawa hasil panennya ke perusahaan. Tak pelak, buah sawit dibiarkan membusuk di pinggir jalan.
Warga Desa Segendang, Abdul Basir, mengatakan bahwa masalah seperti ini tak hanya terjadi di desanya. Sejumlah desa lain di Kecamatan Batu Enggau juga bernasib sama. Perekonomian warga ikut terganggu dengan kondisi jalan yang semakin parah ketika curah hujan tinggi. “Warga dulu berlomba-lomba menanam sawit untuk meningkatkan perekonomian seiring mulai bertumbuhnya perusahaan sawit di Batu Enggau. Namun, ketika produksi buah membaik, ternyata warga terkendala akses jalan yang kian hari kian memburuk,” ungkapnya, Minggu (25/3).
Dia mengatakan, ketika baru saja hujan, truk-truk yang melewati akses jalan Segendang terjebak di tengah jalan berlumpur setinggi setengah meter hingga berhari-hari. Bahkan, banyak pengendara motor yang melewati pinggiran hutan agar berhasil lewat. “Terkadang mobil sampai menginap di jalan, tiga hari baru bisa keluar. Itulah kenapa banyak buah sawit hasil panen yang tidak mampu dibawa hingga akhirnya dibiarkan membusuk saja,” ucapnya.
Di Desa Segendang, menurut dia, terdapat lebih puluhan titik kerusakan. Satu titik maksimal sepanjang 50 meter. Basir dan warga pun tidak bisa menyalahkan pemerintah daerah, mengingat jalan tersebut adalah jalan kewenangan Provinsi Kaltim. Sekitar 2015–2016, Basir mengajak seorang anggota DPR Kaltim melihat kondisi jalan di beberapa desa di Batu Enggau. Namun, tidak sampai Segendang karena desa tersebut berada di ujung kecamatan dan berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Harapan.
“Ya kami menyadari kondisi keuangan saat ini dan tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kondisi jalan. Tetapi, kami berharap gubernur yang terpilih nanti dapat memperjuangkan aspirasi yang terus kami bawa setiap tahunnya dalam musrenbang desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten,” harapnya. (*/ns/iza/k8)
Robert Saragih Gantikan Posisi Fadli Imawan
Anggota DPRD Paser HM Robert Saragih (kanan) dan mantan Anggota DPRD Paser H Fadli Imawan usai rapat paripurna pelantikan PAW Anggota DPRD Paser, Senin (26/3/2018).
Dapil 4 Paser mencakup tiga kecamatan. Seperti Kecamatan Pasir Belengkong, Batu Engau dan Kecamatan Tanjung Harapan.
Sementara itu, HM Robert Saragih menyatakan siap melaksanakan amanah sebagai Anggota DPRD Paser. "Kita siap melanjutkan tugas Pak Fadli Imawan," kata mantan Anggota DPRD Paser periode 2009-2014 ini.
Untuk diketahui, PAW ini adalah yang keempat kalinya di DPRD Paser. Sebelumnya Sulaiman Eva Merukh digantikan kader Partai NasDem Aspiana di Dapil 2, Ihsan Wirawan digantikan kader PPP H Arbain di Dapil 2, dan Norasiah digantikan kader PKB Abdurahman KA di Dapil 3. Paser dibagi dalam 4 Dapil, jadi hanya Anggota DPRD Paser dari Dapil 1 yang belum tersentuh PAW.
Laporan wartawan TribunKaltim.co, Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Haji Muhammad Robert Saragih, Senin (26/3/2018), resmi dilantik sebagai Anggota DPRD Kabupaten Paser dalam rapat paripurna Pergantian Antar Waktu (PAW) yang dipimpin Ketua DPRD Paser H Kaharuddin.
HM Robert Saragih menggantikan H Fadli Imawan. Pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014, Robert Saragih adalah peraih suara terbanyak kedua kader Partai Golkar setelah H Fadli Imawan di Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Paser.
Dapil 4 Paser mencakup tiga kecamatan. Seperti Kecamatan Pasir Belengkong, Batu Engau dan Kecamatan Tanjung Harapan.
Pasca pencalonannya sebagai Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Fadli Imawan harus mundur sebagai Anggota DPRD Paser dan posisinya digantikan HM Robert Saragih.
"Terima kasih kepada ketua, wakil ketua, teman-teman Anggota Dewan yang telah banyak membantu kita melaksanakan tugas. Kepada masyarakat, mohon maaf karena amanah UU, saya harus mundur, semoga bisa dilanjutkan Pak Robert Saragih," kata Fadli Imawan.
Selain mengharapkan keiklasan atas tugas atau program yang belum selesai djperjuangkan, Fadli Imawan juga menyampaikan bahwa saat ini ia dan pasangannya sedang berjuang untuk meraih amanah yang lebih besar.
"Kami sedang memperjuangkannya, semoga amanah yang kita perjuangkan mendapat ridhoNya," ucapnya.
Sementara itu, HM Robert Saragih menyatakan siap melaksanakan amanah sebagai Anggota DPRD Paser. "Kita siap melanjutkan tugas Pak Fadli Imawan," kata mantan Anggota DPRD Paser periode 2009-2014 ini.
Untuk diketahui, PAW ini adalah yang keempat kalinya di DPRD Paser. Sebelumnya Sulaiman Eva Merukh digantikan kader Partai NasDem Aspiana di Dapil 2, Ihsan Wirawan digantikan kader PPP H Arbain di Dapil 2, dan Norasiah digantikan kader PKB Abdurahman KA di Dapil 3. Paser dibagi dalam 4 Dapil, jadi hanya Anggota DPRD Paser dari Dapil 1 yang belum tersentuh PAW.
Bus Rombongan Haul Guru Sekumpul Asal Samarinda Terbalik Di Paser, 8 Penumpang Terluka
SOROT – Bus KT 7296 BR tujuan Banjarmasin untuk menghadiri pelaksanaan Haul ke-13 Abah Guru Sekumpul di Martapura Kalimantan Selatan terbalik, Jumat (23/3/18) sekitar pukul 16.30 di Desa Lolo, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kaltim.
Menurut Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra, melalui Kasat Lantas Polres Paser AKP Syarifah Nurhuda, SIK, bus naas tersebut dari Samarinda menuju Banjarmasin dengan membawa rombongan 21 orang untuk menghadiri Haul ke-13 Abah Guru Sekumpul di Martapura.
Sesampainya di simpang empat lampu merah Kuaro, bus yang tadinya melaju dari arah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tidak berbelok ke kanan menuju Banjarmasin, tapi lurus arah Tanah Grogot, merasa salah memilih jalur, sang supir kembali berbalik arah menuju Kuaro.
“Supir bus tujuan Banjarmasin tersebut salah jalan, nyasar menuju arah Tanah Grogot, kemudian berbalik arah dari arah Tanah Grogot menuju arah kuaro,” kata Nurul, Sabtu (24/3) di Tanah Grogot.
Saat berbalik arah kata Nurul, bus melewati jalan bergelombang di sekitar lokasi kejadian perkara (TKP) disertai hujan, dengan kondisi itu, pengemudi bus tidak dapat menguasai laju kendaraannya, akhirnya bus keluar dari badan jalan dan terbalik.
“Kejadian kecelakaan lalu lintas (laka) tunggal yang membawa rombongan berangkat ke Banjarmasin dalam rangka menghadiri acara Haul, delapan orang mengalami luka ringan, dan tidak ada korban jiwa,” terangnya.
Oleh karena itu, Kasat Lantas Polres Paser menghimbau, driver/supir harus punya kompetensi mengemudi apalagi membawa penumpang / nyawa banyak, begitu juga sebelum berkendara, cek kondisi kendaraan pastikan dalam keadaan layak sebelum jalan, dan kuasai jalan terlebih saat keluar kota karena kondisi jalan di Paser tidak semuanya mulus. (rsd)
Harga Gas Elpiji 3 Kg Melebihi Eceran, Disperindagkop UKM Paser Lakukan OP
SOROT – Harga eceran gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kaltim melambung hingga menembus angka Rp.35 ribu/tabung, melebihi eceran resmi yang ditentukan, yakni Rp.22 ribu/tabung.
Agar tidak terus berlanjut, pihak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Paser mengambil langka Operasi Pasar (OP) untuk menekan lonjakan harga gas elpiji bersubsidi tersebut.
Penyidik Disperindagkop UKM Paser, Marwan Natsir mengatakan, pihaknya melakukan OP pada, Sabtu (24/3) pagi hingga Minggu (25/3) dini hari di sejumlah desa Kecamatan Long Ikis.
“Kita lakukan OP di Desa Lombok, Pait, Atang pait, Kayungo, Lampi, Olung, Tajur dan Kelurahan Long Ikis. Tujuannya untuk menekan harga gas elpiji 3 kg yang tinggi,” kata Marwan, Minggu (25/3/18).
Dalam OP itu kata Marwan, ada 1.785 gas elpiji bersubsidi 3 kg dijual, dan semua diperoleh dari 6 pemilik pangkalan yang ada di kecamatan itu.
“Kami langsung yang melakukan pengawasan pendistribusiannya (penjualannya) ke masyarakat, agar harga sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah,” ucapnya.
Terkait persoalan gas elpiji bersubsidi 3 kg, Marwan menilai perlu adanya pengawasan yang baik, mulai dari di tingkat agen, pangkalan hingga pengecer.
“Perlu ada pengawasan, karena di Paser sering menjadi keluhan masyarakat tingginya harga, bahkan dulu pernah mencapai Rp.75 ribu/tabung,” terangnya. (rsd)
Saturday, March 24, 2018
Thursday, March 22, 2018
Wednesday, March 21, 2018
Suara Microphone Terdengar Kurang Jelas Saat Pembukaan MTQ Ke 43 Kabupaten Paser
SOROT – Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 43 tingkat Kabupaten Paser, Kaltim, Selasa (20/3/18) malam, berlangsung di areal Museum Sadurangas Kecamatan Paser Belengkong.
Banyaknya bangunan disekitar dilokasi MTQ termasuk Masjid Jami Nurul Ibadah yang berdampingan persis dengan Museum Sadurangas membuat sebagian pengunjung terhalang pandangannya melihat panggung utama MTQ.
“Panggung MTQ terlindung sama bangunan, nda kelihatan dari pinggir jalan, suara microphone juga terlalu kecil, jadi nda jelas didengar,” kata Isdar warga Tanah Grogot.
Untungnya, meski panggung utama MTQ terlindungi dari beberapa bangunan, tapi para pengunjung dan undangan masih dapat menyaksikan pembukaan MTQ oleh Wakil Bupati Paser HM Mardikansyah melalui layar lebar.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Paser H Kaharuddin, Sekda Paser AS Fathur Rahman, unsur Muspida, Muspika, sejumlah kepala SKPD dan undangan serta masyarakat. (rsd)
Butuh Air Bersih dan Infrastruktur Jembatan
PRIORITAS: Jembatan gantung Desa Sueto, Muara Samu, kondisinya dianggap sudah tidak layak dilintasi. Butuh perbaikan segera. (NAJIB/KP)
PROKAL.CO, TANA PASER – Pekan lalu menjadi kesempatan anggota DPRD Paser menyerap aspirasi masyarakat atau konstituennya di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Beragam usulan disampaikan masyarakat kepada wakil rakyat yang masa periodenya selesai pada 2019 nanti.
Untuk reses anggota Komisi III Ahmad Rafi’i, sejumlah desa disambanginya di dapil I (Kecamatan Long Kali dan Long Ikis). Semisal di Desa Kayungo, Long Ikis, wilayah yang mayoritas penduduknya warga transmigran itu menginginkan fasilitas air bersih dari PDAM.
Sementara di Desa Mendik Makmur, Long Kali, fasilitas olahraga diharapkan kalangan pemuda yang masih minim kegiatan. Prasarana tersebut setidaknya bisa mengarahkan pemuda untuk memiliki aktivitas positif. Di antaranya, lapangan bola, futsal, ataupun olahraga familier lainnya.
“Memang penting prasarana olahraga ini. Banyak pemuda mengarah pada hal negatif jika tidak ada wadah olahraga. Inilah yang dikhawatirkan. Apalagi di usia muda sudah putus sekolah atau tidak ada pekerjaan. Selain itu, alat pertanian menjadi keinginan petani di Desa Mendik,” ujar politikus Partai NasDem itu kemarin (18/3).
Adapun di dapil II yang mencakup Batu Sopang, Muara Komam, Muara Samu, dan Kuaro, anggota Komisi II Udin Sahili menyambangi Desa Sueto, Muara Samu, pada momen reses kali ini. Dalam pertemuan tersebut, usulan paling prioritas ialah perbaikan atau pembangunan jembatan desa yang kondisinya sudah tidak layak.
“Jika terus dibiarkan, ini sangat bahaya. Jembatan gantung tersebut usianya sudah cukup tua. Selain itu, jembatan besi di Batu Kajang yang masuk jalur trans Kaltim, kondisinya tak jauh beda. Padahal, kendaraan besar setiap hari melintas,” kata Politikus Partai Hanura itu. (/jib/man/k16)
Tuesday, March 20, 2018
Pembahasan HET Elpiji 3 Kg Dilanjutkan Minggu Depan, Ini Sanksi untuk Pengecer
Rapat pembahasan HET LPG 3 Kg yang dipimpin Staf Ahli Ekonomi dan Keuangan Setda Paser H Sudirman di ruang rapat Sekda Paser, Selasa (20/3/2018).
"Karena pengisiannya lebih dekat, maka mengurangi ongkos angkut, praktis harga jualnya akan turun," kata Sudirman.
Terkait permasalahan pendistribusian LPG 3 Kg di tingkat pengecer, Sudirman berharap rapat pembahasan ini juga memberi solusi terbaik.
Pada pertemuan minggu depan, usulan HET Hiswana Migas dan usulan HET Diperindagkop & UKM dikawinkan, sebagai dasar usulan penentuan HET LPG 3 Kg yang akan ditetapkan Bupati Paser.
"Jadi pertemuan kita lanjutkan minggu depan, semoga ada titik temu berapa HET yang kita usulkan untuk ditetapkan oleh bupati. Selain itu, Disperindagkop saya harap juga menyusun HET turunannya, sehingga HET mewakili ke pelosok-pelosok desa. Untuk menyusun HET turunan ini perlu melibatkan 10 camat di Paser," tambahnya. (*)
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Sarassani
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Kabupaten Paser H Sudirman memimpin rapat pembahasan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 Kg di ruang rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Paser, Selasa (20/3/2018).
Rapat pembahasan HET ini menurut Sudirman, dalam menyikapi pergeseran pengisian elpiji dari Balikpapan ke Babulu.
"Karena pengisiannya lebih dekat, maka mengurangi ongkos angkut, praktis harga jualnya akan turun," kata Sudirman.
Oleh karena itu, lanjut Sudirman, rapat ini menjadi awal penyusunan HET yang akan memperbaharui SK Bupati Paser Nomor 700/KEP-852/2014, yang mengacu pada pengisian di Balikpapan.
"Jadi SK Bupati yang mengatur HET ini nanti menyesuaikan pengisian di Babulu, Kabupaten PPU," ucapnya.
Rapat pembahasan HET LPG 3 Kg dihadiri unsur PT Pertamina, DPC Hiswana Migas, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Disperindagkop & UKM) Paser, Dinas Perhubungan, Bagian Hukum, Bagian Bina Ekonomi III Setda Paser, dan PT Ahdianur Has serta PT Habi Jaya selaku agen distributor LPG 3 Kg.
Terkait permasalahan pendistribusian LPG 3 Kg di tingkat pengecer, Sudirman berharap rapat pembahasan ini juga memberi solusi terbaik.
Mengapa? Karena selama ini sanksi hanya berlaku pada agen dan pangkalan, sedangkan pengecer tidak diberi sanksi melakukan penyimpangan, yakni menjual LPG 3 Kg melebihi HET yang ditetapkan pemerintah.
Agar HET yang ditetapkan nanti benar-benar sesuai harapan, Sudirman meminta Hiswana Migas mengusulkan draf HET LPG 3 kg, begitu pula Disperindagkop & UKM Paser.
Pada pertemuan minggu depan, usulan HET Hiswana Migas dan usulan HET Diperindagkop & UKM dikawinkan, sebagai dasar usulan penentuan HET LPG 3 Kg yang akan ditetapkan Bupati Paser.
"Jadi pertemuan kita lanjutkan minggu depan, semoga ada titik temu berapa HET yang kita usulkan untuk ditetapkan oleh bupati. Selain itu, Disperindagkop saya harap juga menyusun HET turunannya, sehingga HET mewakili ke pelosok-pelosok desa. Untuk menyusun HET turunan ini perlu melibatkan 10 camat di Paser," tambahnya. (*)
Monday, March 19, 2018
Untuk Gubernur Kaltim Terpilih Nanti, Begini Harapan Warganet
SOROT – Siapa pun gubernur yang terpilih pada Pilgub Kaltim kali ini tentu harapan masyarakat harus bisa membangun Kaltim ke arah yang lebih baik.
Harapan pembangunan itu terlihat pada komentar warganet atas unggahan foto melalui akun facebook @Dody Ismanu pada Senin (19/3/18).
Foto yang diunggah Ketua Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI) Paser itu, menggambarkan dua opsi yang perlu mendapatkan perhatian yaitu masalah perbaikan jalan rusak dan pengentasan kemiskinan.
Akun @Dody Ismanu juga turut membubuhkan tulisan pada foto yang diunggahnya, untuk mengajak para netizen memilih salah satu opsi tersebut, berikut tulisannya:
Kalau menurut anda gubernur Kalimantan Timur terpilih nanti, dari 2 gambar ini pembangunan mana yang harus segera di prioritaskan?
*(untuk pilihan caranya: pilih salah satu opsi dengan cara klik pada gambar)
*(untuk pilihan caranya: pilih salah satu opsi dengan cara klik pada gambar)
Tanggapan warga net terhadap foto tersebut hingga tiga jam setelah diunggah, untuk sementara perbandingan suara 76 persen memilih perbaikan jalan dan 24 persen untuk pengentasan kemiskinan, dan angket ini berakhir 6 hari kedepan.
Berikut tulisan dalam scroll komentar pada foto unggahan Akun facebook @Dody Ismanu, diantaranya:
Menurut saya yang utama diprioritaskan adalah jalan biar gimanapun sumberdayanya melimpah ruah kalo akses jalan tidak memadai … kemiskinan tetap menjadi momok.
@Ani Harun
Ga bisa pilih mas…soalx berat harus memilih krna sama2 dibutuhkan dan membutuhkan @Ahmad Maulana
Akses jln hrs diutamakan.dgn akses jln bagus maka dgn sendirinya perekonomian membaik. @Rusdewiyanti
“Perbaikan jalan”…. Krn sumber penghidupan berpusat pada inprastruktur jalanannya…. Jalanan BAGUS perekonomian suatu daerah pasti akan berubah menjadi lbh baik,,, secara tidak lgsug kemiskinan pun akan terbantu. Yes or no om dedi??? @Raden Ayu Jinggareswarie . (rsd)
Viral, Foto Di Bawah Pohon Beredar Di Facebook
SOROT – Sebuah foto beredar disalah satu grup facebook yang memperlihatkan dua orang bersama sepeda motor sedang berada di bawah pohon besar.
Foto yang banyak mencuri perhatian netizen di dunia maya itu diunggah oleh akun Facebook @Muhammad Sawaludin AW dan turut membubuhkan tulisan unggahannya tersebut:
Tolong di perketat lagi daerah telaga ungu zona bahaya jam 5, setelah magrib dunia serasa milik berdua
Telaga Ungu yang dimaksud yakni berada kilometer 5 jalan Kusuma Bangsa Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kaltim. Kawasan itu juga tak jauh dari rumah sakit dan beberapa perkantoran pemerintah.
Foto ini diunggah oleh pemilik akun Facebook @Muhammad Sawaludin AW pada Jumat (16/3/18), hingga Minggu (18/3/18) sudah mendapat 858 like, 479 komentar dan 98 kali dibagikan.
Berikut diantaranya komentar warga net: Emg difoto itu ngapain yak… Aq ga bgtu ngeh@Nur Aisyah Ali Azzam
Kalo diperhatikan dari sudut pandang berbeda “jelas ini begal ” hanya saja motif pembegalannya berbeda.@Ichunk Avadonxz
Efek dr kurang modal buat bercinta he he he@Ellia Sigar Masamoe . (rsd)
Sunday, March 18, 2018
Dinas Pastikan Tak Ada Pemotongan Honor Guru
FAJAR.CO, TANA PASER – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Paser, Waluyo Abu Saputro membantah adanya pemotongan honor guru SMA oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim.
Pria yang menjabat sebagai kepala SMA Negeri 1 Pasir Belengkong tersebut menjelaskan, memang ada gejolak terkait honor guru pada akhir tahun 2017 lalu. Ini karena jumlah honor guru disamaratakan, yakni Rp 1,5 juta, meskipun guru tersebut memiliki pendidikan yang lebih tinggi. Namun, permasalahan itu sudah selesai.
Dia membeberkan, guru-guru setingkat SMA tidak ada lagi yang memiliki pendidikan akhir di bawah S-1 karena adanya peraturan baru dari Kementerian Pendidikan. Justru guru SMA dituntut untuk melanjutkan pendidikan S-2 agar memiliki wawasan yang lebih luas lagi.
Kesejahteraan guru, menurutnya, adalah hal utama bagi dunia pendidikan. Guru yang sejahtera akan lebih bersemangat dalam memberikan ilmu kepada anak didiknya.
“Tidak ada pemotongan, Mas. Honor guru lulusan S-1 semuanya masih Rp 1,7 juta. Memang waktu itu, saat masih penyesuaian SMA dilimpahkan ke provinsi, terjadi penyamarataan honor. Baik guru lulusan SMA dan S-1 diberikan honor sejumlah Rp 1,5 juta, tetapi tahun 2018 sudah disesuaikan,” aku Waluyo, Jumat (15/3).
“Saya berharap perhatian kepada para guru dapat terus ditingkatkan. Apalagi, saat ini kami sedang sibuk mempersiapkan USBN dan UNBK yang sudah didepan mata. Insya Allah, semua sekolah sudah siap dua ribu persen untuk menghadapi ujian tersebut,” tutupnya. (ian/vie/k1)
Subscribe to:
Posts (Atom)