Saturday, May 27, 2017

Warga Protes Pembangunan Peningkatan Jalan

PROKAL.COTANA PASER  -  Warga Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot, memprotes pembangunan poros jalan Tepian Batang-Sangkuriman yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2017 sebesar Rp 6,13 miliar, berdurasi 275 hari dengan pelaksana PT Libra Putra Pratama.
Warga memprotes pengerjaan jalan karena diduga tidak sesuai dengan perencanaan dan peta yang sudah dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser. Menurut warga, seharusnya peningkatan jalan yang dikerjakan itu melalui jalan poros tembus Sangkuriman yang notabene banyak rumah penduduk. Bukan malah meningkatkan jalan tembus Desa Damit, yang kanan kirinya hanya kebun sawit serta workshop salah satu perusahaan.
Salah seorang warga, Ahmad Lukman kepada Paser Pos menyebutkan, pembenahan jalan ini sebenarnya sudah dinantikan masyarakat selama 10 tahun. Namun, pas ada paket pekerjaannya malah kembali tidak menyentuh jalan poros yang diinginkan masyarakat, yakni sepanjang kurang lebih 6,5 kilometer itu.
“Warga tadi sempat unjuk rasa kepala desa agar segera menghubungi dinas terkait untuk memberi penjelasan kepada masyarakat, mengapa pengerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan yang ada,” ujarnya sembari memperlihatkan peta perencanaan peningkatan jalan.
Di bagian lain, Kepala Desa Tepian Batang, Asbullah mengaku kalau pihak dinas terkait sudah ada yang meninjau langsung kondisi lapangan. Mereka juga berjanji akan ada pertemuan antara dinas terkait dengan warga Senin (30/5) nanti. Hal ini untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya pengerjaan peningkatan jalan ini.
“Poros Tepian Batang-Sangkuriman ini memang sudah sangat dinantikan warga. Dan, untuk meredam warga tadi, kita jemput perwakilan DPUTR untuk menyaksikan dan mendengar langsung apa yang menjadi pertanyaan masyarakat,” ujar Asbullah.  
Berdasarkan pantauan Paser Pos, sedikitnya ada enam titik yang kondisinya rusak dan empat titik yang nyaris tidak bisa dilalui kendaraan, baik itu roda empat maupun roda dua. Oleh karenanya, masyarakat memprotes keras mengapa jalan poros ini tidak tersentuh. Padahal berdasarkan perencanaan sudah masuk dalam penanganan.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Paser, Asnawi membenarkan kalau paket pekerjaan itu bersumber dari DAK penugasan. Di mana, seluruh perencanaan dan produk akhirnya ditunjuk oleh pemerintah pusat. Pihaknya hanya sebatas melaksanakan.
“Untuk ruas sekarang, panjangnya 1, 2 kilometer dengan produk rigid. Senin nanti untuk lebih jelasnya kami beberkan presentasi proyek ini di hadapan warga sekitar. Yang jelas, apa yang menjadi aspirasi warga akan diusulkan dan diprioritaskan untuk tahun anggaran 2018,” tutupnya. (ian/cal/k1)

No comments:

Post a Comment