PROKAL.CO, class="p0">TANA PASER - Kawasan Siring Sungai Kandilo memang tempat favorit warga untuk bersantai pada sore maupun malam hari. Untuk memanjakan lidah pengunjung, banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Sayangnya, banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan dan pengunjung yang memarkir kendaraannya, membuat badan jalan menjadi sempit.
Asmi Rizaldi, salah seorang warga menyebut, tata kota semakin semrawut dan terkesan kumuh dengan menjamurnya PKL yang memadati Jalan Yos Sudarso, mulai bawah jembatan hingga depan Masjid Agung Nurul Falah. Belum lagi pedagang buah yang berjualan kerap membuang sampah sembarangan.
“Jumlah PKL semakin lama semakin banyak, apalagi jualannya sudah memakan setengah badan jalan. Selain membuat macet, kota juga terlihat kumuh,” keluh Asmi kepada Paser Pos, kemarin.
Menurut dia, jika tidak diantisipasi dari sekarang, dikhawatirkan jumlah PKL bakal menjamur. Akibatnya terjadi penyempitan jalan. Untuk itu, dia meminta aparat untuk segera bertindak.
“Seharusnya Satpol PP juga bertindak untuk menertibkan para pedagang ini biar kelihatan rapi,” katanya.
Selain itu, dia mengaku hampir ditabrak oleh gerobak kereta anak-anak yang kerap melewati jalur dua tersebut. Padahal, jalan tersebut dipergunakan untuk masyarakat umum, bukan sebagai tempat usaha.
“Seharusnya usaha mainan anak-anak ada jalur khusus, bukan menggunakan jalan umum,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP Paser, Heriansyah Idris menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penertiban. Sasaran penertiban kepada PKL yang berjualan permanen dengan menggunakan mobil.
“Besok (hari ini, Red), kami bersama Dishub akan melakukan operasi di kawasan siring terkait mobil yang berjualan secara permanen dan bermalam di sana,” tegasnya. (apy/cal/k1)
No comments:
Post a Comment