Wednesday, May 31, 2017

Website Dipusatkan di DKISP

TANA PASER – Instansi Pemerintah Kabupaten Paser yang memiliki website akan semakin nyaman menggunakan website karena semua pengelolaan termasuk pembiayaan akan dipusatkan di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DKISP).
Hal ini disampaikan Kepala DKISP melalui Kepala Bidang Aplikasi Informatika Saharuddin, saat berlangsung rapat di Bappeda beberapa waktu lalu. Menurut Saharuddin, DKISP akan membuat rumah bagi semua website di instansi yang saat ini berdiri sendiri-sendiri.
“Idealnya hanya ada satu domain resmi yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Paser, kemudian ini akan digunakan oleh tiap-tiap instansi melalui sub domain, yang terkoneksi langsung satu sama lain,” ujar Saharuddin. Kalau ini sudah rampung, kata Saharuddin, maka instansi tinggal bagaimana memikirkan isi website masing-masing. 
Untuk diketahui, saat ini belum semua instansi memiliki website. Adapun yang sudah memiliki, hanya beberapa yang aktif, sehingga website Pemerintah Kabupaten Paser belum bisa secara maksimal dimanfaatkan sebagai sumber informasi primer. (ak)
 
Foto: Suasana rapat di Bappeda membahas masa depan website di Kabupaten Paser.


Pemerintah Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil

TANA PASER – Pemerintah Kabupaten Paser memastikan harga bahan pokok stabil selama Ramadhan dan jelang lebaran Idul Fitri. Kepastian ini terungkap saat rapat persiapan pemantauan harga bahan pokok, yang berlangsung di ruang rapat Asisten Ekonomi, Rabu (31/5), dipimpin Kepala Dinas Perindagkop dan UKM, Ardiansyah.
Meski diakui stabil, Ardiansyah mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten tetap akan melakukan kunjungan untuk memantau pasar, sebagai tindak lanjut dari beberapa pemberitaan di media terkait harga bahan pokok yang fluktuasi dalam beberapa pekan terakhir.
Terkait waktu pemantauan ke pasar dan toko-toko, Ardiansyah tidak merinci, namun dirinya memastikan bahwa kegiatan ini akan dilakukan walam waktu dekat bersama tim. “Ada dua hal yang menjadi fokus perhatian pemerintah, yaitu stok bahan pokok dan kenaikan harga,” kata Ardiansyah.
Peserta rapat terdiri dari Kabag Ekonomi III Chandra Irwanadhi beserta jajaran, kemudian Bina Ekonomi I, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog. (ak)
 
Foto: Rapat persiapan pamantauan harga pasar.

Paser Dapat WTP Keempat Kalinya


TANA PASER – Pemerintah Kabupaten Paser berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecuallian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintahan Daerah (LKPD) tahun 2016. Ini merupakan tahun keempat setelah sebelumnya tiga tahun berturut-turut mendapatkan predikat yang sama.
Wakil Bupati Mardikansyah beserta ketua DPRD Kaharuddin secara langsung menerima penghargaan ini yang diserahkan kepala BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Dori Santoso di Gedung BPK RI Kaltim, Selasa (30/5).
Terhadap predikat tertinggi ini, Mardikansyah mengucapkan terima kasih kepada BPK yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada Pemerintah Kabupaten Paser dalam hal penggunaan anggaran daerah.
“Meski di tahun 2016 Paser mengalami defisit anggaran, Pemkab Paser terus berupaya meningkatkan kinerja dengan merealisasikan anggaran kegiatan secara efektif dan efektif,” kata Mardikansyah.
“Yang terpenting adalah bahwa pengelolaan keuangan daerah harus sepenuhnya digunakan untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Paser,” dia melanjutkan.
Kepada segenap unsur Perangkat Daerah Mardikansyah berharap predikat WTP ini terus dipertahakan, dijadikan motivasi dan dasar komitmen untuk memperbaiki seluruh laporan keuangan terutama dalam urusan administrasi. “Ke depan kita harus selalu memenuhi dan menindak lanjuti seluruh rekomendasi BPK agar LKPD Tahun Anggaran 2017 dan selanjutnya selalu berkualitas,” kata mantan Ketua DPRD Paser ini.
Selain Paser, daerah lain yang mendapatkan predikat sama adalah Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat dan PPU. Adapun Berau dan Mahakam Ulu dinyatakan Wajar Dengan Pengecualian (WDP). (ds)
 
Foto:
1.      Wakil Bupati menerima WTP dari Kepala BPK RI Perwakilan Kalimantan Timur.
2.      Wakil Bupati bersama jajaran BPKAD dan Inspektorat Kabupaten Paser.
 

Satpol PP Janji Tertibkan PKL di Siring

PROKAL.CO, class="p0">TANA PASER  -  Kawasan Siring Sungai Kandilo memang tempat favorit warga untuk bersantai pada sore maupun malam hari. Untuk memanjakan lidah pengunjung, banyak pedagang yang berjualan di pinggir jalan. Sayangnya, banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan dan pengunjung yang memarkir kendaraannya, membuat badan jalan menjadi sempit.
Asmi Rizaldi, salah seorang warga menyebut, tata kota semakin semrawut dan terkesan kumuh dengan menjamurnya PKL yang memadati Jalan Yos Sudarso, mulai bawah jembatan hingga depan Masjid Agung Nurul Falah. Belum lagi pedagang buah yang berjualan kerap membuang sampah sembarangan.
“Jumlah PKL semakin lama semakin banyak, apalagi jualannya sudah memakan setengah badan jalan. Selain membuat macet, kota juga terlihat kumuh,” keluh Asmi kepada Paser Pos, kemarin.
Menurut dia, jika tidak diantisipasi dari sekarang, dikhawatirkan jumlah PKL bakal menjamur. Akibatnya terjadi penyempitan jalan. Untuk itu, dia meminta aparat untuk segera bertindak.
“Seharusnya Satpol PP juga bertindak untuk menertibkan para pedagang ini biar kelihatan rapi,” katanya.
Selain itu, dia mengaku hampir ditabrak oleh gerobak kereta anak-anak yang kerap melewati jalur dua tersebut. Padahal, jalan tersebut dipergunakan untuk masyarakat umum, bukan sebagai tempat usaha.
“Seharusnya usaha mainan anak-anak ada jalur khusus, bukan menggunakan jalan umum,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP Paser, Heriansyah Idris menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penertiban. Sasaran penertiban kepada PKL yang berjualan permanen dengan menggunakan mobil.
“Besok (hari ini, Red), kami bersama Dishub akan melakukan operasi di kawasan siring terkait mobil yang berjualan secara permanen dan bermalam di sana,” tegasnya. (apy/cal/k1)

Jalan Sudah Diperbaiki, tapi Warga Kecewa, NAH KENAPA...?

PROKAL.COTANA PASER – Usai protes warga atas proyek jalan di Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, yang dinilai di luar perencanaan, pertemuan pun dihelat kemarin (29/5). Diketahui, peningkatan jalan yang mulanya diharapkan warga untuk ruas Tepian Batang menuju Desa Sangkuriman, justru melenceng ke arah Desa Damit yang dianggap bukan akses perekonomian sehari-hari.
“Jika terus dibiarkan begini, anak-anak kita yang merasakan parahnya kerusakan jalan. Sementara pekerjaan yang berjalan justru hanya menguntungkan pihak kontraktor yang memiliki workshop di jalan tersebut,” ujar Ahmad Lukman, seorang warga setempat.
Dia menyebut kecewa dengan instansi terkait karena tidak mendatangkan kontraktor pelaksana. Menurut dia, kontraktor tersebut turut bertanggung jawab atas kesalahan itu.  “Kami ingin mereka hadir. Jangan hanya menumpang kerja saja, namun saat seperti ini justru tidak hadir,” ujar Lukman.
Sementara itu, Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, dan Tata Ruang, Paser Asnawi berjanji dalam sepekan bakal ada pemeliharaan jalan yang berjarak sekitar 4,5 kilometer itu. Dia mencoba menyediakan peralatan berat dan tenaga di lapangan, sembari berharap ada bantuan material dari desa setempat maupun kontraktor pelaksana.
“Selain itu, jalan ini pasti akan diusulkan untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018. Tetapi, untuk pemeliharaan kali ini, tidak bisa menuntut lebih karena hanya bersifat temporer,” terangnya.
Kabid Prasarana Wilayah (Praswil) Bappeda Paser Mulyadi Rahman menambahkan, perbaikan selanjutnya tidak bisa serta-merta dikerjakan sesuai keinginan warga. Perlu ada mekanisme administrasi yang dilalui. Dia mengatakan, pekerjaan yang berjalan saat ini sudah sesuai draf yang ada. Ruas jalan yang diinginkan warga tersebut, pada DAK 2018 telah diusulkan dan ada drafnya.
“Opsi tercepat, kita akan mengusulkan ini di APBD Perubahan 2017 melalui dana desa. Namun, lebih dulu kami koordinasikan ke Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) dan Dinas Pemberdayaaan Masyarakat dan Desa selaku pengguna anggaran,” tutupnya. (*/jib/ica/k16)

Di Atas 56 Tahun Masih Boleh

Meski Bertentangan dengan PP 11 Tahun 2017

PROKAL.COTANA PASER – Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, dalam Pasal 107 Poin C tentang Kualifikasi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama menyebutkan, usia paling tinggi calon pejabat adalah 56 tahun.  Sementara itu, dari 37 peserta JPT, ada beberapa nama yang umurnya melebihi batas tersebut.
Dikonfirmasi, Aji Sayid Fathur Rahman selaku ketua panitia seleksi (pansel) menuturkan, hal itu bukan masalah. Sebab, pengumuman lelang jabatan lebih dulu terbit ketimbang PP tersebut. Selain itu, dari konsultasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara, juga masih diizinkan karena proses pendaftaran lebih dulu dilakukan.
“ Tidak ada masalah, kecuali untuk JPT selanjutnya, maka aturan tersebut sudah wajib diberlakukan,” ujar sekretaris kabupaten (Sekkab) Paser itu kemarin (29/5).
Pada hari yang sama, 19 calon JPT mengikuti tes seleksi akhir yakni berupa presentasi makalah yang ditulis selama proses seleksi. Sejak pagi sampai sekitar pukul 15.00 Wita, para peserta bergantian masuk ke Ruang Pendopo Bupati Paser untuk diuji lima pansel. Masing-masing peserta diberi jatah sekitar 20 menit.
Dari 19 calon tersebut, semuanya berasal dari pendaftar dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Yakni Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ada 13 peserta dan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) sebanyak enam peserta. Untuk peserta selanjutnya disambung hari ini. Proses tes berlangsung tertutup.
“Lebih tegang ketimbang saat assessment center di Surabaya. Mungkin karena canggung dan pengujinya orang lokal dan rata-rata sudah kenal,” ucap seorang peserta. (*/jib/ica/k16)

Bupati Gelar Buka Puasa di Pendopo



TANA PASER - Mengawali kegiatan safari Ramadhan di 9 kecamatan, Bupati Paser H Yusriansyah Syarkawi, Senin (29/5) menggelar buka puasa bersama di Pendopo Bupati.
Buka puasa yang dihadiri Ketua DPRD Paser H Kaharuddin, jajaran forum Komunikasi Pimpinan Daerah, tokoh agama dan tokoh masyarakat, diawali ceramah agama dari Kementerian Agama Paser H Nanang Sujana.
Selain itu, juga hadir Sekretaris Daerah Paser AS Fathur Rahman, Ketua Tim Penggerak PKK Paser H Mutiarni Yusriansyah serta jajaran Asisten dan pimpinan SKPD serta kabag di jajaran Pemerintah Kabupaten Paser.
Dalam tauysiah singkatnya, Nanang Sujana menyampaikan tentang hikmah puasa. Dikatakannya, puasa dapat dijadikan momentum mengintrospeksi diri dalam rangka muasabah diri, sudah sejauhmanakah ibadah kepada Allah dengan umur yang sudah diberikan hingga saat ini.
Diharapkannya, ibadah puasa tahun ini lebih baik dari pada tahun sebelumnya, karena tidak ada yang bisa memastikan  akan bertemu kembali dibulan Ramadhan berikutnya karena usia manusia hanya Allah yang mengetahui. “Mari kita bermuhasabah, untuk melihat besarnya nikmat yang sudah diberikan Allah,” kata Nanang.
Ceramah agama ditutup dengan zikir dan doa yang disampaikan salah satu tokoh agama, dan usai berbuka, para jemaah melakukan sholat Magrib berjamaah setelah itu dilanjutkan dengan makan bersama. (har-) 

Tuesday, May 30, 2017

Biaya Pemasangan Listrik Diduga Di-markup

PROKAL.CO, TANA PASER  -  Warga Muara Komam mengeluhkan biaya pemasangan listrik PLN yang mahal. Selain itu, adanya oknum PLN yang memasang dengan ilegal, turut menambah penderitaan warga.
 Syahrudin, tokoh masyarakat Kecamatan Muara Komam mengatakan, warga menemui kilometer dengan pelanggan ganda.  “Ketika orang mau bayar, ternyata sudah dibayar orang lain. Ada lagi sudah bayar tiga bulan berturut-turut, tapi dibilang belum bayar. Setelah diambil rekeningnya, ternyata itu ganda,” kata Syahrudin di Kantor DPRD Paser, Jumat (26/5).
 Menurutnya, pemasangan ilegal sudah cukup lama dilakukan, bahkan jumlahnya mencapai 300 lebih pemasangan. Belum lagi biaya pemasangan sangat mahal, mencapai Rp 8 juta hingga Rp 9 juta per unit. Pemasangan meteran ilegal bentuknya mirip dengan yang dipasang PLN.
“Kalau dirata-rata Rp 5 juta saja masyarakat membayar, itu sudah Rp 1,5 miliar yang masuk. Yang memasang masalahnya petugas PLN, bukan orang biasa. Jadi ini permainan, karena saya perhatikan meteran itu tidak dijual di pasaran. Kemungkinan petugas yang di Tanah Grogot yang bermain, tapi kami nggak punya bukti,” jelas Syahrudin.
Setelah dikonfirmasi, Asisten Manager Jaringan PLN Area Balikpapan, Gumelar mengatakan, biaya pemasangan listrik yang resmi bisa dilihat di website PLN atau menelepon di 123 didahului kode area.
“Jadi harganya sama di seluruh Indonesia. Untuk daya 1300 VA tarifnya Rp 1,2 juta, sedangkan untuk daya 900 VA tarifnya Rp 843 ribu. Ini bisa dilihat di website PLN,” ujar dia. Mantan manajer Rayon Tanah Grogot tersebut menyebutkan, permasalahan nomor ganda sudah selesai kasusnya. Hal itu pun dilakukan oleh oknum PLN.
“KWh meter analog pasca bayar itu dijual toko elektronik, indikasinya dulu oknum petugas kami yang beli. Jadi ada pelanggan A yang resmi PLN, terus digandakan nomornya dan rekeningnya dia cetak sendiri. Tapi oknumnya sudah kita keluarkan,” jelasnya.
Dia menduga pemakaian sistem lama untuk pencatatan dan penagihan dilakukan oleh petugas yang sama, sehingga berakibat pada kejadian seperti itu. Karena itu, PLN kini melakukan langkah-langkah perbaikan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Sebenarnya langkah-langkah perbaikanlah yang berefek pada komplain dari masyarakat. Sesuai aturannya, pelanggan ilegal harus diselesaikan. Sebetulnya berapa kWh yang mereka pakai selama ini yang dibayarkan, yang menjadi hak PLN dan negara, ya PLN wajib menagihkan,” pungkasnya. (apy/cal/k1)

Berbagi Sembako di Awal Ramadan

PROKAL.COTANA PASER - Berbeda dengan kebanyakan orang pada umumnya yang kerap berbagi menjelang Idulfitri, pada awal Ramadhan 1438 H, pengurus PWI Paser justru saling berbagi dengan anak-anak di panti asuhan dan pondok pesantren. Ketua PWI Paser Susianto mengungkapkan, kegiatan tersebut akan menjadi agenda rutin. Hal itu tentunya sebagai bentuk kepedulian para jurnalis yang tergabung dalam PWI Paser.
“Memang tidak banyak, namun saya harap bisa bermanfaat. Sengaja kami lakukan di awal Ramadan, karena panti asuhan dan pondok pesantren lebih banyak membutuhkan bantuan,” ucapnya kemarin (28/5).
Sejumlah paket bantuan yang berisi sembako diberikan di dua lokasi berbeda. Yakni kepada pengurus Panti Asuhan Al-Baghdad di Tanah Grogot serta Pondok Pesantren Andi Ali di Desa Senaken.
Ketua Panti Asuhan Al-Baghdad M Yusuf mengucapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan.  Tidak lupa dia memanjatkan doa kesuksesan dan keselamatan.
Sementara itu, Kamiludin, pengurus Pondok Pesantren Andi Ali, juga mengucapkan hal senada. Dia mengungkapkan, kebutuhan sembako sehari-hari para santri serta pengurus yang berjumlah 70 orang justru meningkat saat awal Ramadan ketimbang menyambut Lebaran.  (pms/*/ns/ica/k16)

Belajar Membatik

 PROKAL.CO, TIDAK hanya fokus pada nilai keagamaan, SMP IT Al-Khawarizmi, Paser, juga menanamkan jiwa seni kepada anak didik. Salah satunya dengan belajar membatik.
Sebanyak 14 siswa belajar di Rumah Batik  Paser Tunjung Langit, Tanah Grogot, Kamis (25/5). Kepala SMP IT Al-Khawarizmi Wiwin Rahma Suryanti menuturkan, para siswa begitu antusias. Itu merupakan bagian dari mata pelajaran Seni, Budaya, dan Keterampilan (SBK).
“Ini pengalaman pertama mereka. Selain membatik, banyak praktik dari SBK. Di antaranya kaligrafi, kerajinan tangan, seni tari, rebana, nasyid, dan lainnya,” terang Wiwin.
Dia berharap, siswa semakin mengenal dan mencintai seni batik, khususnya batik Paser, sebagai salah satu warisan budaya lokal. Dia bersyukur kalau kelak ada siswa yang berwirausaha di bidang seni batik serta mampu menciptakan lapangan kerja.
Sementara itu, instruktur Rumah batik Paser Tunjung Langit Suliono mengungkapkan, materi yang diajarkan masih sebatas pengenalan. “Batik Paser termasuk simpel dibanding dari Pulau Jawa,” sebutnya. (pms/*/jib/ica/k16)


Monday, May 29, 2017

Jalan Lolo-Biu Muara Samu di Paser Memprihatinkan

Tanah Grogot (GERBANGKALTIM.com) Pertemuan dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi di Desa Suweto Kecamatan Muara Samu beberapa waktu lalu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Paser Aji Sayid Fathur Rahman untuk menyampaikan kondisi jalan Lolo – Muara Biu yang sangat memprihatinkan.
Sekda mengatakan bahwa sejak dimekarkan dari Batu Sopang menjadi sebuah kecamatan pada 2003 lalu, masyarakat Muara Samu masih memimpikan memiliki jalan yang memadai.
Perlu kami sampaikan pula kepada Bapak Gubernur Kalimantan Timur bahwa sudah ada 14 tahun masyarakat Muara Samu menyuarakan infrastruktur jalan yang menjadi jalan provinsi, namun belum ada realisasi,” kata Fathur Rahman.
Mantan Camat Batu Sopang ini mengatakan bahwa kondisi jalan saat ini sebagian besar merupakan jalan tanah yang rusak parah pada musim hujan, sedangkan jalan tersebut merupakan akses masyarakat untuk transportasi pemasaran hasil pertanian, para pegawai untuk pergi dan pulang ke tempat kerja, dan para pelajar tingkat dasar dan menengah.
“Oleh karena jalan ini merupakan jalan provinsi yang pekerjaan dan peningkatannya didanai melalui APBD Provinsi Kalimantan Timur, kami ingin menyampaikan lagi kiranya dalam pembahasan-pembahasan APBD Provinsi Kalimantan Timur, jalan penghubung Lolo – Muara Biu ini menjadi salah satu agenda yang pengerjaannya dijadikan prioritas,” kata Fathur kepada Gubernur yang diwakili oleh diwakili Asisten Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Ichwansyah.
Untuk diketahui, kegiatan di Desa Suweto Selasa (23/5) lalu merupakan kegiatan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, yakni pencanangan hutan energi, penanaman pohon jabon, eucalyptus, laban dan kaliandra.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian LHK Ida Bagus Putera Parthama mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Rombongan Putera Parthama dan Ichwansyah tidak melewati jalan rusak yang disebutkan Fathur Rahman, karena mereka datang dan pergi dengan menggunakan helicopter dari bandara SAMS Balikpapan langsung menuju Desa Suweto. Rombongan yang melalui jalan darat melihat sejumlah titik ditanami pisang oleh warga setempat.
Pada kesempatan yang sama hadir pula top manajemen PT Kideco Jaya Agung. Perusahaan batu bara ini disebut-sebut pernah mau memperbaiki jalan ini sekitar tahun 2008 lalu, namun harus mendapatkan izin dari Pemerintah Provinsi terlebih dahulu. Karena izin tidak pernah dikeluarkan, maka PT Kideco Jaya Agung tidak tuntas memperbaiki jalan itu hingga kini. (Jya)

Saturday, May 27, 2017

Selisih Harga Mencapai Rp 5 Ribu

PROKAL.COTANA PASER  -  Warga sekitaran Tanah Grogot berbondong-bondong mendatangi pasar murah yang digelar TP PKK Paser. Kegiatan tersebut digelar panitia sejak Kamis (26/5), bertempat di depan Kantor PKK, Jalan Jenderal Sudirman.
Ketua TP PKK Paser Mutiarni Yusriansyah Syarkawi melalui sekretarisnya, Noorlina Zamzam mengungkapkan, kegiatan tersebut rutin dilakukan menjelang Ramadan. Hal itu tentu bertujuan membantu masyarakat, khususnya kaum duafa untuk memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dari pasaran.
“Namun, tidak menutup kemungkinan pegawai juga ikut membeli sembako yang disiapkan. Selisih bisa sekitar Rp 3.000 hingga Rp 5.000 dari harga pasar,” ucapnya.
“Kegiatan ini juga memancing PKK di kecamatan dan desa. Bagi yang ingin menggelar kegiatan yang sama di wilayahnya, bisa kami layani. Contohnya, Desa Suliliran (SP 2) Kecamatan Paser Belengkong,” ungkapnya.  (*/ns/ica/k16)

Tunjukkan Keterampilan, Siap Kawal Pilgub

PROKAL.COTANA PASER  - Untuk membuktikan kesiapan serta kemampuan dalam melakukan pengamanan massa, Sat Sabhara Polres Paser menampilkan berbagai keterampilan di hadapan Direktur Sabhara Polda Kaltim Kombes Pol Thaufan Herinoto. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari supervisi dan lomba sat sabhara dalam rangka persiapan pengamanan Pilkada 2018.
Kegiatan yang digelar di halaman Polres Paser itu mampu menyita perhatian warga. Tercatat 100 anggota menunjukkan kesiapsiagaan dalam mengatasi unjuk rasa yang melibatkan banyak orang.
Di sela kegiatan, Kapolres Paser AKBP Dudy Iskandar melalui Kasat Sabhara AKP Budi Santosa mengungkapkan, kegiatan tersebut sebenarnya rutin dilakukan. Dia yakin pasukannya siap mengamankan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.
“Penampilan ini hanya mengulang latihan-latihan yang rutin mereka lakukan. Tujuan kedatangan Dir Sabhara beserta rombongan untuk memantau kesiapan anggota dalam menghadapi gangguan kamtibmas yang mungkin saja terjadi,” ujarnya.
Budi berharap, para anggota tetap rajin berlatih dalam kondisi apapun. Sebab, anggota pengendalian massa (dalmas) berada di posisi terdepan. Dengan berlatih secara rutin, kemampuan yang dimiliki tetap dan bahkan bertambah. (*/ns/ica/k16)

Warga Protes Pembangunan Peningkatan Jalan

PROKAL.COTANA PASER  -  Warga Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot, memprotes pembangunan poros jalan Tepian Batang-Sangkuriman yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2017 sebesar Rp 6,13 miliar, berdurasi 275 hari dengan pelaksana PT Libra Putra Pratama.
Warga memprotes pengerjaan jalan karena diduga tidak sesuai dengan perencanaan dan peta yang sudah dibuat oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser. Menurut warga, seharusnya peningkatan jalan yang dikerjakan itu melalui jalan poros tembus Sangkuriman yang notabene banyak rumah penduduk. Bukan malah meningkatkan jalan tembus Desa Damit, yang kanan kirinya hanya kebun sawit serta workshop salah satu perusahaan.
Salah seorang warga, Ahmad Lukman kepada Paser Pos menyebutkan, pembenahan jalan ini sebenarnya sudah dinantikan masyarakat selama 10 tahun. Namun, pas ada paket pekerjaannya malah kembali tidak menyentuh jalan poros yang diinginkan masyarakat, yakni sepanjang kurang lebih 6,5 kilometer itu.
“Warga tadi sempat unjuk rasa kepala desa agar segera menghubungi dinas terkait untuk memberi penjelasan kepada masyarakat, mengapa pengerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan yang ada,” ujarnya sembari memperlihatkan peta perencanaan peningkatan jalan.
Di bagian lain, Kepala Desa Tepian Batang, Asbullah mengaku kalau pihak dinas terkait sudah ada yang meninjau langsung kondisi lapangan. Mereka juga berjanji akan ada pertemuan antara dinas terkait dengan warga Senin (30/5) nanti. Hal ini untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya pengerjaan peningkatan jalan ini.
“Poros Tepian Batang-Sangkuriman ini memang sudah sangat dinantikan warga. Dan, untuk meredam warga tadi, kita jemput perwakilan DPUTR untuk menyaksikan dan mendengar langsung apa yang menjadi pertanyaan masyarakat,” ujar Asbullah.  
Berdasarkan pantauan Paser Pos, sedikitnya ada enam titik yang kondisinya rusak dan empat titik yang nyaris tidak bisa dilalui kendaraan, baik itu roda empat maupun roda dua. Oleh karenanya, masyarakat memprotes keras mengapa jalan poros ini tidak tersentuh. Padahal berdasarkan perencanaan sudah masuk dalam penanganan.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Paser, Asnawi membenarkan kalau paket pekerjaan itu bersumber dari DAK penugasan. Di mana, seluruh perencanaan dan produk akhirnya ditunjuk oleh pemerintah pusat. Pihaknya hanya sebatas melaksanakan.
“Untuk ruas sekarang, panjangnya 1, 2 kilometer dengan produk rigid. Senin nanti untuk lebih jelasnya kami beberkan presentasi proyek ini di hadapan warga sekitar. Yang jelas, apa yang menjadi aspirasi warga akan diusulkan dan diprioritaskan untuk tahun anggaran 2018,” tutupnya. (ian/cal/k1)

Friday, May 26, 2017

Paser Asuransikan 500 Ekor Ternak Sapi

Tanah Grogot (GERBANGKALTIM.com) Pemerintah Kabupaten Paser memberikan asuransi usaha kepada 500 ekor ternak sapi yang ada di daerah itu.
“Ada 500 ekor ternak sapi kita berikan asuransi tersebar di empat Kecamatan,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Paser Boy Susanto di Tanah Grogot, Rabu.
Bantuan asuransi tersebut kata Boy diberikan kepada peternak yang ada di Kecamatan Long Kali, Long Ikis, Kuaro dan Kecamatan Batu Engau.
Bantuan asuransi usaha ternak itu lanjut ia merupakan program pemerintah pusat dengan nama Asuransi Usaha Ternak Sapi.
“Program itu dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian,” kata Boy.
Model bantuan asuransi yang diberikan kata Boy yakni berupa bantuan pembayaran premi asuransi ternak seperti pembibitan dan pembiakan ternak.
Tujuan bantuan asuransi tersebut menurut ia untuk melindungi usaha dari kerugian yang diakibakan akibat kematian atau kehilangan ternak.
“Jika bantuan asuransi diberikan, peternak tetap bisa melanjutkan usahanya,” kata Boy.
Kriteria untuk penerima program bantuan asuransi itu yakni melakukkan usaha pembibitan dan pembiakan ternak sapi, memiliki sapi dalam kondisi sehat, berumur minimal satu tahun serta kondisi sapi yang masih produktif.
“Bantuan asuransi usaha ini diprioritaskan bagi peternak skala usaha kecil sebagaimana yang diatur dalam perundang-undangan,” kata Boy.
Adapun resiko yang dijamin dalam program bantuan asuransi tersebut yakni diperuntukkan bagi sapi mati karena beberapa faktor seperti penyakit, kecelakaan, beranak dan sapi hilang karena kecurian. (Jya)

Polres Beri Atensi Khusus

Bagi Pengendara Anak di Bawah Umur

PROKAL.COTANA PASER  -  Polres Paser memberi perhatian lebih terhadap pengendara anak di bawah umur. Pasalnya, berdasarkan data dari Operasi Patuh Mahakam 2017, terjadi pelanggaran sebanyak 546 pelanggar berdasarkan usia yakni 16-30 tahun. Jumlah itu jika dipersentasekan, maka pelanggaran terbesar berada pada usia 22-25 yaitu sebanyak 15 persen dan sebanyak 4 persen untuk usia di bawah 15 tahun.
“Dari data Operasi Patuh, kami (Polres Paser) memberikan perhatian khusus pada segmen anak-anak. Ini karena anak-anak yang menggunakan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor, sangat rentan terjadinya lakalantas. Baik itu sebagai korban maupun sebagai penyebab terjadinya lakalantas,” ujar Kapolres Paser AKBP Dudy Iskandar didampingi Kasat Lantas AKP Hendro Wibowo, Rabu (24/5).
Ditegaskan Dudy, anak-anak dikatakan rentan terjadi lakalantas karena dimungkinkan dalam berkendara, khususnya mengendarai sepeda motor, bukan hanya soal bisa menjalankan. Melainkan, juga dibutuhkan kesiapan mental dan penguasaan diri yang baik untuk mampu mengendarai, sehingga akan terhindar dari kecelakaan lalu lintas.
“Dukungan dari berbagai pihak, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan. Yakni, tidak memberikan akses berkendara motor di jalan raya bagi putra-putrinya yang belum bisa mendapatkan SIM. Ini agar dapat terhindar dari lakalantas,” imbau Kapolres.
Seperti diketahui, berdasarkan data rekam polres, dari 1.247 pelanggar yang dikenakan tilang itu, sebanyak 140 pengendara tidak menggunakan helm, 118 orang melanggar lampu merah, 4 pengendara kebut-kebutan di jalan raya, 23 pengendara melanggar rambu, 10 pengendara yang mengendarai kendaraan tidak laik jalan, 1 pengendara tidak menggunakan TNKB saat berkendara. Kemudian, sebanyak 913 pengendara tidak melengkapi diri dengan surat-surat kendaraan dan surat izin mengemudi, 24 pengendara kendaraan roda empat tidak menggunakan sabuk keselamatan, dan 8 pengendara kendaraan angkutan yang mengangkut muatan berlebih dan mengangkut orang di bak terbuka.  (ian/cal/k1)

Sukseskan Program Cetak Sawah 2.000 Hektare


PROKAL.COTANA PASER  -  Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kaltim mengamanatkan Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pengembangannya diarahkan ke sektor pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser terus menggeber upaya peningkatan hasil pertanian khususnya padi sawah. Hal itu dibuktikan dengan akan direalisasikannya pencetakan sawah baru di wilayah Kabupaten Paser. Bahkan, pencetakan sawah baru yang tersebar di 10 kecamatan ini, direalisasikan seluas 2.000 hektare pada tahun ini.
“Realisasi pencetakan sawah baru di Kabupaten Paser seluas 2.000 hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kaltim, Ibrahim, Senin (22/5).
Ibrahim menambahkan, program Cetak Sawah Baru 2017 di wilayah Kaltim, direalisasikan pemerintah pusat seluas 4.000 hektare dan dibagi 2.000 hektare  untuk Provinsi Kaltara. Sementara, Kaltim kebagian 2.000 hektare yang meliputi wilayah Paser dan PPU.
“Yang jelas melalui program cetak sawah baru ini, Paser sangat beruntung. Karena, jatah Kabupaten PPU seluas 1.000 hektare tidak dapat dilakukan karena tidak tersedianya lahan, sehingga jatah PPU diberikan ke Paser karena tersedianya lahan untuk pencetakan sawah baru tersebut,” kata mantan penjabat bupati Paser ini.
Karena pekerjaan cetak sawah baru ini dilaksanakan dalam waktu segera melalui Zeni TNI-AD, Ibrahim meminta dukungan Pemkab Paser melalui Dinas Pertanian, khususnya menyangkut hal-hal izin daerah. Baik itu terkait izin lingkungan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) maupun menyangkut tata ruang Kabupaten Paser melalui Bappeda.
“Adanya program pencetakan sawah baru yang direalisasikan Kementerian Pertanian dengan dukungan TNI ini, sangat kita harapkan kerja sama dengan Pemkab Paser melalui Dinas Pertanian dan masyarakat. Sehingga, program cetak sawah ini benar-benar bisa berjalan seperti yang diharapkan. Artinya, kendala-kendala di lapangan jangan sampai terjadi, sehingga program ini bisa berjalan sesuai yang direncanakan,” jelas Ibrahim.
Sementara itu, Wabup Mardikansyah mengaku sangat gembira mendengar program pencetakan sawah baru seluas 2.000 hektare yang dilakukan di Paser. Program ini akan segera dilaporkan ke bupati untuk segera digelar rapat khusus dengan pihak terkait untuk menyukseskan cetak sawah baru.
Melalui program ini, menurut Wabup, akan mampu meningkatkan produksi padi Kabupaten Paser yang turut mendukung pencapaian swasembada pangan nasional. Selain itu, pencetakan sawah baru di Kabupaten Paser masih bisa dilaksanakan. Pasalnya, luasan kawasan lahan tidur masih cukup luas untuk dikembangkan sebagai kawasan sawah.
Perwira Mabes TNI dari Zeni AD, Kolonel Inf Asrofi mengatakan, salah satu tugas TNI AD adalah pemberdayaan wilayah pertahanan di darat. Dalam konteks tersebut, maka TNI AD berkewajiban membangun ketahanan nasional yang tangguh, guna menghadapi berbagai ancaman yang salah satunya adalah ikut mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.
“Kami mohon izin dan dukungan Pak Wabup, pencetakan sawah baru yang menjadi program Pemerintah RI melalui Dinas Pertanian dipercayakan kepada TNI melalui Zeni TNI-AD. Saat ini, seluruh peralatan pendukung telah berada di Paser untuk melaksanakan pencetakan sawan baru,” ujar Asrofi.
Dalam pertemuan itu, juga hadir Dandim 0904/TNG Letkol Mulyadi, perwira Kodam VI Mulawarman, perwakilan Kementerian Pertanian RI, dan Kadis Pertanian Paser Boy Susanto. (*/apy/ian/cal/k1)

PTPN XIII Serahkan 279 Sertifikat Plasma

Petani Diharapkan Termotivasi Lunasi Kredit

PROKAL.COTANA PASER – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII (Tiga Belas) menyerahkan sertifikat plasma kepada 279 petani di Kabupaten Paser. Sertifikat tersebut diserahkan kepada petani yang telah melunasi pembayaran angsuran kredit dalam rangka percepatan sertifikasi kebun plasma binaan PTPN XIII Wilayah Kalimantan Timur bertempat di Pendopo Bupati Paser, Rabu (24/5).
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Dirjen Hubungan Hukum Keagrariaan Kementerian ATR/BPN Agus Widjayanto, Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, Dirut PTPN XIII M Abdul Ghani, Direktur HCM Holding Seger Budiadjo, Jenderal Manajer PTPN XIII, unsur Muspida Kabupaten Paser, Instansi terkait, serta para petani plasma PTPN XIII.
Dalam Kesempatan tersebut Bupati Paser menyampaikan apresiasinya terhadap kebijakan-kebijakan PTPN yang selama ini diberikan kepada pemerintah terutama masyarakat Kabupaten Paser. Menurutnya PTPN XIII selama ini telah mengangkat derajat sosial dan perekonomian masyarakat, mengingat sebagian besar masyarakat Paser adalah petani kelapa sawit.
“Diharapkan bagi petani binaan dan penerima sertifikat dapat memanfaatkan lahan perkebunannya dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat berhasil guna mencukupi kebutuhan keluarga serta dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Paser,” ujar Yusriansyah.
Sementara itu, Dirut PTPN XIII M Abdul Ghani menjelaskan, pada tahun 2017 pihaknya bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN akan melakukan sertifikasi kebun plasma sebanyak 11.602 persil (sebidang tanah). Hal tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Program Nasional Sertifikasi 5 juta persil lahan untuk masyarakat.
“Untuk wilayah Kaltim sendiri akan diajukan sebanyak 2.276 persil, yang terdiri dari Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) dan Revitalisasi Perkebunan (Revitbun) sebanyak 1.874 persil serta Perkebunan Inti Rakyat (PIR) sebanyak 402 persil,” bebernya.
Dapat berjalan lancarnya proses Sertifikasi hingga penyerahan sertifikat tersebut, diungkapkan Ghani tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Yakni dukungan dari Kementerian ATR/BPN, Kepala BPN Provinsi Kaltim, Kepala BPN Kabupaten Paser, Kepala Holding PTPN dan tidak kalah pentingnya  adalah dukungan Pemerintah dalam hal ini Bupati Paser.
Terakhir, pihaknya berharap dengan adanya penyerahan sertifikat plasma kepada 279 petani ini dapat memberikan motivasi kepada petani binaan PTPN lainnya. Agar dapat segera melunasi kredit atas biaya pembangunan kebun plasma yang mereka kelola.
“Dengan melunasi kredit tersebut, petani akan menerima sertifikat tanah sebagai bukti kepemilikan lahan yang sah, dan dapat digunakan untuk kepentingan lain seperti persyaratan memperoleh bantuan replanting. Dengan begitu beban yang ditanggung petani akan terasa ringan, begitu juga dengan dana talangan yang ditanggung PTPN selama ini ,” tutup Ghani. (pms/*/ns/one/k18)

Bupati Minta Percepatan Realisasi Anggaran

PROKAL.COTANA PASER – Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi menginstruksikan kepada seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Paser agar lebih fokus dalam melaksanakan seluruh kegiatannya. Sehingga, tujuan pembangunan serta visi dan misi Kabupaten Paser dapat terwujud.
“Saya harapkan kepada instansi yang realisasi belanjanya masih rendah ada di triwulan kedua agar segera melakukan percepatan dalam penyerapan anggaran sesuai dengan DPA dan alur kas masing-masing,” ujarnya saat memimpin rapat evaluasi dan pengawasan realisasi keuangan anggaran tahun 2017, kemarin (24/5).
Selain itu, dia meminta agar instansi serius tiap mengikuti rapat evaluasi, sehingga bisa diketahui apa saja yang menjadi kendala dan permasalahan di lapangan, untuk kemudian dicari solusi dan jalan keluarnya secara bersama-sama.
“Ini kata Yusriansyah sebagai bentuk upaya mewujudkan tujuan pembangunan agar Paser kembali mampu meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dia pun mengimbau kepada para pimpinan OPD agar dapat meningkatkan kinerja pegawainya.
“Kita harus memberikan pelayanan yang lebih baik dan maksimal kepada masyarakat, serta menertibkan seluruh administrasi yang dibutuhkan bagi kelancaran pembangunan daerah,” tutupnya. (*/jib/tom)

CSR untuk Warga Desa Songka

PT Sims Jaya Kaltim Serahkan Gedung Serba Guna

PROKAL.COTANA PASER – Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar operasionalnya, PT Sims Jaya Kaltim menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pembangunan infrastruktur Gedung Serba Guna ke Desa Songka, Kecamatan Batu Sopang, kemarin (24/5).
Perusahan yang bergerak sebagai kontraktor di pertambangan ini membangun gedung mewah berukuran 9 x 20 meter persegi senilai Rp 1, 2 miliar, serta dilengkapi dengan tambahan Solar Cell berdaya 6.000 Watt Peak (WP) untuk sumber listriknya senilai Rp 500 juta.
Presiden Direktur (Presdir) PT Sims Jaya Kaltim, Park Sang Bong dalam sambutannya di hadapan perangkat desa, aparatur pemerintah dan warga setempat menyampaikan harapannya gedung tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal untuk warga. Selain itu bisa dijaga dan dirawat dengan baik.
“Nantinya gedung ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, tidak hanya pemerintah yang bisa menikmati, masyarakat pun juga boleh. Ini adalah satu dari sekian banyak wujud kepedulian kami kepada masyarakat,” kata Park Sang Bong.
Sementara itu, Camat Batu Sopang Firhansyah menuturkan gedung megah tersebut diharapkan bisa rutin digunakan warga maupun kantor desa setempat. Karena bila jarang digunakan, disayangkan dampaknya bisa tidak terurus dan rusak. Gedung tersebut menurutnya bisa saja dimanfaatkan desa untuk mendapatkan pendapatan desa, namun harus berdasarkan aturan hukum yang berlaku agar tidak terjadi pungutan liar.
“Semua boleh menggunakan gedung ini. Karena ini untuk masyarakat setempat. Dengan membaca bismillah, gedung ini resmi saya beri nama Gedung Serba Guna Sama Duwe atau Sama Kita,” terang Firhansyah. Camat berharap kontribusi PT Sims kepada warga Batu Sopang bisa terus ditingkatkan, terutama di luar infrastruktur, semisal peningkatan keterampilan atau sumber daya manusia.
Pjs Kepala Desa Songka, Supriadi mengaku gedung tersebut merupakan dambaan warga dan perangkat desa sejak lama. Dia menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya mewakili warga Songka untuk PT Sims.
“Sudah sepantasnya kita menjaga dan memelihara gedung ini bersama. Semoga hubungan dan kerja sama kita bisa terus terjalin, terima kasih juga telah mendanai kegiatan ini,” pungkasnya. (pms/*/jib/one/k18)

Wednesday, May 24, 2017

Polres Paser Sosialisasi Aplikasi Amplang

Tanah Grogot (GERBANGKALTIM.com) Kepolisian Resort Paser mensosialisasikan aplikasi yang dinamai  Aplikasi Media Pelayanan Langsung (Amplang), untuk mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah itu.
“Aplikasi ini namanya Amplang, bisa didownload di Playstore,” kata Kepala Bagian Operasional Polres Paser Kompol Herbin Sianipar, Selasa.
Sosialisasi Amplang kata Herbin secara bersamaan dengan kegiatan video conference bersama Kapolda Kaltim Irjen Pol Safarudin.
“Video conference oleh Kapolda Kaltim bersama Polres dan Polresta di Kaltim. Kami juga turut mengundang perwakilan pemerintah, bank, mahasiswa Dan pelajar,” kata Herbin.
Aplikasi pelayanan tersebut kata Herbin bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan cepat dan tepat dari Polisi.
Dalam kondisi mendesak lanjut Herbin, masyarakat bisa menggunakan aplikasi tersebut dengan menekan tombol panic button.
“Tidak hanya mengandalkan Panic Button, aplikasi tersebut dapat melayani masyarakat untu melakukan berbagai macam permohonan tanpa perlu mengantri di Kantor Polisi,” kata Herbin.
Masyarakat kata Herbin juga dapat mengirimkan aduannya disertai foto dokumentasi serta penjelasan tanpa perlu datang ke kantor polisi terdekat.
“Selain itu juga bisa mengurus surat kehilangan, SKCK, perpanjangan SIM, serta perijinan lainnya dapat dilakukan melalui aplikasi tersebut,”
Polres Paser kata Herbin akan terus melakukan sosialisasi tentang penggunaan Amplang tersebut kepada masyarakat luas khusunya diwilayah Kabupaten Paser.
“Kita akan terus sosialisasi ke masyarakat. Karena masih banyak dari masyarakat yang belum tahu aplikasi ini,” kata Herbin.(Jya)